Lembut menjadi kasar #Bagas

2.4K 46 3
                                    

PENULIS KEMBALI UPDATE
TOLONG BERI DUKUNGAN DAN IKUTI AGAR PENULIS SEMAKIN BERSEMANGAT

#MAAF JIKA KOSAKATA DAN ALURNYA MASIH BERANTAKAN
******************!!!*******************

"Jangan menangis lagi"

"Menurut mu aku akan bahagia setelah semua ini? Kenapa kau begitu yakin" Air mata ini seperti hujan tak diharapkan turun tanpa ada tanda-tanda.

"Eeeemm sakit" Penis nya yang besar membuat vagina ku sangat kesakitan.

"Keluarkan! aku mohon"

"Apa yang harus di keluarkan?" Beraninya dia meledek ku setelah melecehkan ku.

"Benda kotor milik mu" Kau tau bagaimana rasanya jika sedang marah tetapi hanya di tertawa kan, seperti otak ingin meledak.

"Benda kotor yang kau maksud sudah masuk kedalam tubuh mu, nikmati saja kau akan ketagihan lalu memintanya sendiri"

"Aku tidak akan pernah melakukan itu. Ah ja.jangan seperti ini eeeemmn"

Ku kira Bagas sedang memuaskan benda kotor nya dengan bantuan tangannya tapi ternyata dia sedang mendinginkan tubuhnya di bawah guyuran air dingin, tentu dengan keadaan telanjang. Untuk sesaat ku akui kagum dengan tubuhnya sangat enak dipandang, tubuhnya seperti karakter di komik sangat sempurna. Pria bersaudara ini seperti nya punya hobi olahraga terlihat dari bentuk dan postur tubuhnya.

"Mandi bertiga memang sangat nikmat" Mendengar ucapan Satria membuat tubuh ku merinding, mereka seperti seorang sikopat sex.

"Sangat lama" Ucap Bagas sambil merapikan rambutnya, rambut kepala maksud ku bukan rambut selangkangan.

"Gadis ku sangat nikmat, jika saja kau tidak ada aku sudah melahapnya sampai pagi" Apa yang kalian fikirkan jika seseorang pria berkata seperti itu padamu?

"Berhenti aku bukan barang, aku punya hak pada diriku sendiri, kalian..." Ciuman kasar Satria membungkam mulut ku dengan cepat, dia memaksa ku membalas ciuman kasarnya.

Pria memang seperti itu kata 'tidak' diartikan dengan ia dan kata 'jangan' diartikan boleh, semakin di tolak semakin mereka memaksa dan akan berhenti ketika sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Tapi...
Kenapa ini? Ada apa dengan ku, terasa vagina ku berdenyut denyut memijit penis Satria apa aku sudah tidak waras? Atau jangan-jangan karena masih ada sisa obat perangsang di mulutnya jadi aku juga terpengaruh, ya itu mungkin karena saat pertama kali Satria mencium ku di sofa aroma alkohol sangat kuat bahkan lidahnya masih ada rasa alkohol. Ya ya itu lah sebabnya aku begini bukan karena terangsang secara alami ya seperti itu, memang seperti itu.

"Emmm" Desah Satria karena penisnya terasa di pijit dengan lembut, dia mendesah keenakan.

"Kapan kau akan membawa nya pada ku" Sepertinya Bagas sudah tidak sabar lagi.

Dengan berat hati Satria menurunkan ku tepat di hadapan Bagas.

"Seharusnya aku meninggalkan mu di mobil" Hehehe sepertinya seru jika mereka berkelahi tapi aku juga yang repot nantinya.

Satria melepaskan penyatuan kami dengan hati-hati, tentu dia tidak ingin melihat adegan kami jadi dia kembali ke tempat tidur.

"Akhirnya kau jadi milik ku" Bagas memeluk ku dari belakang dengan penuh kasih sayang, seperti seorang kekasih yang baru dipertemukan setelah sekian lama.

"Kau tau apa yang dilakukan Satria itu tidak benar, jadi jangan mengikuti kesalahan nya" Aku tidak punya tenaga lagi untuk menolak, badan ku sudah sangat letih.

"Akan ku lakukan dengan benar agar kau tidak merasa sakit" Astaga bukan itu maksudku.

Bagas mengambil sabun, dia mengoleskan di setiap inci kulit ku. Di mulai dari leher lalu di pundak kemudian turun ke payudara, diremas dan putingnya dia mainkan dengan perlahan. Seperti sedang memijat untuk relaksasi, selanjutnya di bagian perut hingga ke ujung kaki.

2 Suami CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang