Awal kenikmatan

4K 47 0
                                    

PERHATIAN!!! BUAT PARA PEMBACA YANG PELIT KASIH VOTE TOLONG MENJAUH LAH TERUTAMA YANG PUNYA NIAT COPY PASTE.

#BERI DUKUNGAN AGAR PENULIS SERING UPDATE, MAAF JIKA KOSAKATA DAN ALURNYA MASIH BERANTAKAN
***************************************

Kembali ke beberapa jam sebelumnya

••••
Bagas sedang berada di club' malam, dia dikelilingi oleh wanita dan lawan bisnisnya. Dia duduk sambil dipeluk oleh wanita penghibur dan disuguhkan alkohol, meminta Bagas untuk minum tapi Bagas menolak.

"Ada apa tuan muda nikmati malam anda"

"Saya tidak minum" Jawabnya ketus membuat para lawannya itu semakin semangat melancarkan niat busuknya.

"Santai saja tuan muda kita disini untuk bersenang-senang" Ucap salah satu lawan bisnisnya yang juga sedang bermain dengan wanita penghibur.

Mereka memasukkan obat perangsang kedalam minuman Bagas, rencananya mudah ditebak mereka akan merekam drama sex Bagas dengan wanita penghibur dengan naskah Bagas telah memperkosa gadis perawan yang dia culik lalu video itu akan disebarkan sehingga reputasi Bagas akan hancur, saham serta perusahaan akan diambil oleh mereka. Ais... benar-benar licik.
Bagas tak bisa berbuat apa-apa lagi jika dia terus melolak akan dianggap tidak sopan reputasinya dipertaruhkan, minuman yang sudah dicampur dengan obat terpaksa ia minum. Perlahan tubuhnya terasa panas dan lemah, aroma parfum dari tubuh wanita penghibur yang tadinya sangat menyengat kini tercium harum, nafsunya mulai bergejolak ditandai oleh keringat dan nafas yang terasa berat. Ada tonjolan yang mulai terlihat namun ia berusaha tetap tersadar, tapi obat itu seperti nya sangat kuat, Bagas tak bisa lagi menahan dia permisi ke loilet namun dicegah oleh salah satu lawan bisnisnya.

"Tuan muda mau kemana? Pesta belum selesai" Ucapnya meledek.

"Saya hanya ingin pergi ke toilet"

Bagas tidak diperbolehkan pergi, ketika mereka sudah bersiap menjalankan rencananya tiba-tiba Satria datang dan langsung menghajar beberapa pengawal, awalnya ia memimpin tapi jumlah mereka sangat banyak akhirnya Satria terpojok bersama Bagas yang sedang ia topang.

"Anda bisa pergi jika bersedia minum alkohol ini, saya akan membiarkan Anda pergi dengan aman" Tidak ada pilihan lain Satria menghabiskan alkohol yang sudah diberi obat.

" Mengapa kau biarkan dia pergi?" Tanya rekannya.

"Tenang saja! Aku yakin mereka akan membuat cerita malam ini" Sambil melayangkan senyum sinis.

••••
Terjadilah kejadian dirumah ku.

Beberapa menit kemudian Bagas menghentikan aktivitasnya, cairan bening keluar dengan lancar bersama jarinya. Tanpa ragu jarinya di masukkan kedalam mulutnya sendiri, merasa belum cukup dia kembali menjilati vagina ku tapi kali ini dilakukannya dengan lembut sampai cairan bening itu tidak tersisa.

"Emmm" Desah ku.

Satria juga mengeluarkan penis nya, dia melihat ku terengah-engah berusaha mengatur nafas.

"Berhenti, apa kalian tidak takut saya sebarkan kelakuan kalian, reputasi serta perusahaan kalian akan hancur"

Satria hanya tersenyum mendengarnya, dia turun dari tubuh ku dan berdiri di samping, melihat kesempatan aku segera duduk lalu mendorong kepala Bagas menjauh dari selangkangan ku. Fikiran cuma satu, harus segera lari.

Bruuuk...
Satria duduk dibelakang dan memeluk dengan erat sebelum sempat ku melarikan diri.

"Apa yang kau lakukan"

Dengan perlahan dia mendekatkan bibirnya ke leher ku lalu mencium nya.

"Kau?!"

Berusaha melepaskan tangannya sehingga tidak memperhatikan Bagas yang sudah berada dekat sekali dengan wajah ku, Bagas langsung mencium bibir ku saat hendak menatap matanya sontak menahan dadanya dengan satu tangan. Kedua tangannya mulai merambah dan meremas-remas payudara ku persis yang dilakukan Satria sementara suara ku seakan tertahan sesuatu tidak bisa keluar, tubuh dan tangan mulai bergetar tak kuat lagi menahan tubuh mereka. Satria sibuk mencium leher ku sesekali dijilatnya begitu pula dengan Bagas memainkan lidahnya dengan lihai.

Beberapa menit telah berlalu Bagas melepaskan ciumannya bersama dengan itu air liur panjang juga ikut keluar. Mata yang berkaca- kaca ini melihat dia puas.

Begini kah jika seorang pria jika sudah terangsang? Sangat ganas, kekuatannya meningkat 3x lipat.

"Tolong berhenti" Terasa sebuah tangan mulai merambah itu Satria, dengan perlahan tangannya menuju ke bawah dan mulai memainkan klitoris ku dengan lembut.

"Aaahh" Desah ku merangsang ke dua pria itu.

"Ja.jangan sentuh itu. Aaahhh" Kedua mata ini terpejam bukan karena menikmati tetapi aku merasa tidak nyaman.

Niatnya ingin memegang tangan Satria yang sedang asik memainkan klitoris ku tapi malah salah pegang tanpa sengaja memegang milik Bagas dia agak terkejut, bisa-bisanya aku salah pegang mungkin Bagas berfikir kalau aku sudah ikut menikmati, habislah. Dengan cepat dia membuka celananya sehingga terlihatlah milik Bagas yang tak kalah besar serta panjang dari milik Satria. Apa lagi? dia memasukkan penisnya ke dalam mulut ku dengan paksa.

"Emmm. Emmm" Gumam ku penuh dengan rasa kesal.

Berbeda dengan Satria Bagas tidak memainkan penisnya di dalam dia hanya mendiamkannya.

"Mulut mu hangat dan lembut" Wajah ku yang terangkat dapat dengan mudah melihat ekspresi mesumnya seketika jantung ini terasa tidak berada pada tempatnya lagi.

Untungnya hanya sebentar dia segera mengeluarkan penisnya dengan perlahan.

"Tidak perlu khawatir aku dan Satria akan menjadikan mu sebagai istri sah"

"Jangan mimpi, aku tidak akan jadi budak sex kalian"

"Siapa yang bilang? Itu tidak akan terjadi"

"Sudah cukup!" Dengan sekuat tenaga mendorong Bagas dengan kuat sehingga dia jatuh terduduk, begitu pula dengan Satria akhirnya aku berhasil melepas pelukannya.

Segera memperbaiki bra lalu berdiri menjauh sambil menutupi vagina ku dengan bantal kecil yang ada di sofa.

"Pergi sekarang juga, jika tidak aku benar-benar akan membuat kalian menyesal, ayo cepat pergi! Keluar dari rumah ku sekarang juga!" Sambil menunjuk ke arah pintu.

Tidak ada respon dari mereka hanya melayangkan seringai, mereka masih dalam keadaan setengah telanjang tidak ada gerakan ingin memperbaiki pakaian.Sang pencipta tolong akhiri drama ini segera.

"Kau tidak akan bisa bertahan, jadi mari kita bermain bergantian" Ucap Satria.

Baju yang di badan sengaja ku tarik sampai ke bawah pinggang agar menutup aurat bawah dan sesegera mungkin mengambil langkah cepat. Menghindari bahaya dengan berlari ke dalam kamar.

Cepat-cepat membuka pintu dan masuk menutup pintu, namun sebelum pintu benar-benar tertutup tiba-tiba sebuah tangan menahan tidak tahu tangan siapa tapi siapa pun itu mereka tidak akan ku biarkan masuk, aku akan hancur jika sampai mereka berhasil menerobos. Entah kekuatannya yang besar atau aku yang terlalu lemah akhirnya dia berhasil membuka pintu ternyata itu Satria.

"Kita belum selesai bermain, kenapa pergi" Ucapannya semakin membuat takut, tanpa sadar badan ku bergetar sambil melangkah mundur.

Celananya nampak rapi sama seperti Bagas mungkin di rapikan saat mengikut dari belakang.

"Mengapa aroma mu ada di mana-mana?" Tatapan Bagas kini semakin liar.

#LANJUT DI EPISODE SELANJUTNYA, SEKEDAR INFORMASI CERITA INI HANYA IMAJINASI PENULIS TIDAK DIKUTIP DARI KEHIDUPAN NYATA.

2 Suami CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang