8. Pergi tanpa berpamitan

40 10 4
                                    

🥀🥀🥀

"Saya datang untuk menagih uang kontrakan ini selama 3 bulan! Kalau kalian tidak mampu bayar, silahkan angkat kaki dari rumah ini." ujar tegas seorang laki-laki di hadapan Mawar.

Mawar meneguk ludahnya susah payah. Bagaimana ini? Dirinya baru saja kehilangan pekerjaan, bagaimana mungkin Mawar mempunyai uang sekarang. Emma pun pasti tak mempunyai uang sebanyak itu untuk bisa membayar uang kontrakan.

"A-anu pak, maaf ya, saat ini saya belum bisa bayar... Kasih saya waktu dua minggu ya? Saya janji akan membayar secepatnya". Mawar memohon dengan ekspresi sedih.

"Tidak! Saya sudah cukup sabar menunggu selama 3 bulan! Cepat bereskan semua pakaian kalian dan PERGI DARI SINI!!!".

Laki-laki yang merupakan pemilik kontrakan itu, menarik kasar tangan Mawar lalu mendorongnya keluar dari rumah.

Emma yang tadinya tidur kini terbangun sebab teriakan dari luar. Dan betapa terkejutnya ia saat seorang laki-laki membuka kasar pintu kamar lalu melemparkan semua pakaian yang berada di dalam lemari.

"Pak, kumohon jangan usir kami. Saya janji akan bayar tapi jangan usir kami dari sini, pak." bujukan dari Mawar nampaknya tak mempengaruhi keputusan laki-laki tersebut.

Beliau menarik tangan Mawar dan Emma lalu mendorong keduanya hingga terjatuh di lantai teras rumah.

"NENEK! MAMA!" pekik Jazlan dan langsung berlari menghampiri keduanya.

Anak itu baru sampai dan langsung dikejutkan dengan pemandangan yang sangat menyedihkan.

"Nenek gapapa?" tanya Jazlan mengecek kondisi Emma.

Emma tersenyum untuk meyakinkan Jazlan bahwa dirinya baik-baik saja.

Kemudian Jazlan beralih menatap Mawar untuk bertanya tentang kondisinya juga tapi yang ditatap langsung memalingkan wajahnya, tak mau berbicara pada Jazlan.

Jazlan yang mengerti itu, hanya bisa memberikan senyuman pada Mawar walaupun tak di lihat. Setelah itu Jazlan berdiri menjadi tameng untuk melindungi dua orang kesayangannya.

"Paman, jangan jahat sama Nenek dan Mama ku! Aku marah sama Paman!!!" kedua tangan Jazlan mengepal kuat, tak lupa memberikan tatapan tajam pada laki-laki dewasa di hadapannya.

Laki-laki pemilik kontrakan itu merotasikan matanya dengan malas.

"Dengar ya, saya tidak mau melakukan hal ini pada Nenek dan Mama mu tapii mereka berdua tak bisa membayar uang kontrakan selama 3 bulan!! Saya marah! Saya juga membutuhkan uang!"

Jazlan mengedip-gedip lucu, tak begitu mengerti dengan apa yang di katakan oleh laki-laki tersebut. Anak itu tak paham dengan arti kata 'kontrakan'


"Pak, tolong... Saya mohon jangan usir kami, Pak. Saya janji akan melunasi tunggakkan itu, saya janji Pak". Mawar maju ke depan, menangis seraya memegang kaki kanan laki-laki tersebut.

Tak di sangka laki-laki itu menerjang tubuh Mawar hingga tautan tangan Mawar dikakinya terlepas.

"MAMA!"

"MAWAR!"

Jazlan dan Emma bersamaan langsung menghampiri Mawar.

Laki-laki tersebut mengerang kesal.
"Saya tidak peduli lagi! Pokoknya kalian bertiga angkat kaki dari rumah ini. SEKARANG!!!"

My Happiness? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang