10. Rencana licik

33 7 0
                                    


🥀🥀🥀

Ckittt!

Tak membutuhkan waktu yang lama untuk Haikal sampai di sirkuit. Karena jarak antara sekolah dan sirkuit tidaklah terlalu jauh. Haikal melepaskan helm full face nya dan langsung mendapati wajah sombong Bintang yang duduk santai di atas motor.

Kemudian Haikal membawa pandangannya ke bawah, tepatnya pada tanah yang ia pijak, celingukan mencari sesuatu.

Bintang yang melihat itu mengernyit heran.
"Heh! Lo cari apaan?" tegurnya.

"Anu... Gue nyari kantong plastik buat muntah, perut gue tiba-tiba mual liat wajah lo."

"Sialan!" desis Bintang.

Haikal tertawa kecil melihat ekspresi marah Bintang. Sungguh ekspresi itu benar-benar sangat menghiburnya.

"Cepetan sinii! Mau tanding nggak lo?!" ujar Bintang dengan nada tinggi.

"Iya-iya, aelah~" Haikal kembali memakai helm lalu mengendarai motornya, memposisikan diri bersampingan dengan Bintang tepat di garis start.

"Iya-iya, aelah~" Haikal kembali memakai helm lalu mengendarai motornya, memposisikan diri bersampingan dengan Bintang tepat di garis start

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brrmmmmm~ brmm~ brmm~

Keduanya bersiap-siap, memanaskan mesin motor masing-masing, menunggu aba-aba dari grid girl yang berada didepan mereka.

"HAIKAL! HAIKAL! HAIKAL!"

Haikal menoleh pada Gilang yang baru saja tiba lalu menyoraki namanya dengan penuh semangat. Tak hanya Gilang, di sini juga ada teman-teman Bintang yang ikut meramaikan.

Kemudian Haikal menoleh pada Bintang. Walaupun wajah lawannya itu tertutup helm, tapi Haikal bisa melihat dengan jelas wajah serius Bintang dibalik kaca helmnya. Tatapan yang begitu fokus dan tajam memandang lurus jalanan sirkuit.

"Hei! Lo mau taruhan apa kalau gue menang?" Tanya Haikal membuat Bintang menyeringai kecil.

"Gue nggak akan berani sakiti saudara lo lagi." putus cepat Bintang.

Haikal mengangguk setuju. "Okeh, deal!"

Sekitar 5 bulan yang lalu, Haikal mendapatkan kabar dari Gilang kalau Reno dihajar habis-habisan oleh Bintang dan kawan-kawan, karena Haikal menolak untuk bertanding bersamanya. Haikal merasa bersalah pada Reno dan berjanji kalau hari itu hari terakhir Bintang menyakiti saudara kembarnya.

Brrmmm~ brmmbrmm!

Saat grid girl mengangkat tinggi-tinggi bendera yang ia pegang, menandakan bahwa pertandingan sudah dimulai, lantas Haikal dan Bintang langsung tancap gas dengan kecepatan maksimal.

Haikal menambah kecepatan kala Bintang mendahului dirinya dan berada sedikit jauh di depan. Pokoknya Haikal harus menang bagaimana pun caranya, karena saudara kembarnya sedang dipertaruhkan di sini.

My Happiness? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang