13

303 35 13
                                        

"Mwooya?"-Yoongi-

"Sebenarnya apa yang terjadi? kenapa seperti ini? mereka sebenarnya melakukan apa?" gumam Yoongi dengan mata berkaca-kaca. Lalu dia bangkit dan mandi.

Setelah itu dia menuju kerumah Yoonjin.

"Yoongiyaa" kata Yoonjin memeluk Yoongi lalu mengecupi bibir Yoongi.

"Yoonjina"-Yoongi-

"Kenapa sayang?"-Yoonjin-

"Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?"-Yoongi-

"Terjadi apa?"-Yoonjin-

"Aku, kau dan Yeoul? apa yang kalian rencanakan?"-Yoongi-

"Maksdunya?"-Yoonjin-

"Nomer ponsel lamamu, Ponsel Yeoul kan? berarti selama ini aku berhubungan dengan Yeoul kan? waee? kenapa seperti ini? apa yang kalian rencanakan? haiiss" kata Yoongi melepas pelukan Yoonjin.

"Yoongiyaaa"-Yoonjin-

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi? haiissss" Kata Yoongi menampakkan wajah marahnya.

"Yoongiyaa mianhe, sebenarnya ini karena Yeoul, karena sejak dulu Yeoul kasihan denganmu karena aku tidak menyukaimu. Tapi sekarang aku menyukaimu Yoongiya. Memang benar dari dulu Yeoul yang selalu chating dan menelfonmu. Tapi baru-baru ini aku mengambil alih, karena aku ingin mencoba mencintaimu dan itu berhasil Yoongiyaa."-Yoonjin-

"Waeee? haisss kenapa kalian melakukannya begitu lama? haisss kenapa kalian tidak jujur denganku saja haisss"-Yoongi-

"Karena Yeoul kasihan denganmu"-Yoonjin-

"Aku tidak perlu dikasihani haiss"-Yoongi-

"Sudahlah toh aku sekarang mencintaimu" kata yoonjin memandang Yoongi dengan wajah memohon. Yoongi pun memeluk Yoonjin.

"Kau tidak usah marah dengan Yeoul, bagaimanapun dia juga menyatukan kita, jangan beritahu dia kalau kau sudah tahu, nanti di canggung"-Yoonjin-

"Geuree, aku kekantor dulu" kata Yoongi mengecup kening Yoonjin.

"Neee hati-hati" kata Yoonjin mengecup bibir Yoongi.

Didalam perjalanan Yoongi masih berfikir tentang semuanya. Dia berhenti disebuah apotek membeli obat,  lalu membeli bubur. Setelah itu dia menuju rumah Yeoul.

"Aku sangat marah dengannya tapi kenapa aku kemari dan membawakan ini semuanya?" batin Yoongi yang berdiri didepan pintu rumah Yeoul.

Dia memencet pastword rumah Yeoul mengotak atik tanggal lahir Yeoul. Dan itu tidak berhasil, lalu di membuka dengan tanggal lahirnya dan terbukalah pintu rumah Yeoul.

"Mwooyaa? haiss Yeoulaya" gumam Yoongi.

"eommaa appo hiksss" tangis Yeoul didalam kamar. Seketika Yoongi langsung berlari menuju kamar Yeoul. Nampak Yeoul meringkuk menjambak rambutnya.

"Eomma hikksss"-Yeoul-

"Yoeulaya gwenchana?" tanya Yoongi menatap Yeoul kasihan.

"Sajangnim?" kata Yeoul mencoba bangkit namun dia tidak tahan dengan sakit kepalanya.

"Mianheyo sajangnim kepala saya sangat sakit sekali"-Yeoul-

"Ayoo kita kedokter?"-Yoongi-

"Anieyoo gwenchanayo sebentar juga sembuh"-Yeoul-

"Tapi kau kesakitan"-Yoongi-

"Gwenchana, ini sudah terbiasa nanti juga akan sembuh" kata Yeoul menahan tangisnya.

I Will Stay In Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang