6

5.8K 311 203
                                    

Happy reading teman teman~
Di kasih tanda ya kalo ada typo









Follow akun ini @anakgabut95
dan ignya @ anakgabut950













Part sebelumnya...

Biarlah ia menjadi perawan tua seperti dunianya dulu, yang penting dia tidak berada di dekat tuan Axel yang mebuat raga dan batinnya sakit

Bagi Diana berada di dekat tuan Axel Ibaratnya seperti terkurung di sangkar emas yang kapan saja bisa tertisuk duri yang ada di dalamnya

Yang artinya Diana mungkin akan mendapatkan fasilitas mewah di dalam monsion itu tapi ia juga harus bersiap menerima luka dari pemilik monsion kapan pun itu


",,",,"

Di tengah-tengah Diana yang masih bergelut dengan pikirnya yang memikirkan rencana apa lagi yang harus dia lakukan, terdengar suara pintu yang terbuka menampilkan seorang seorang wanita paruh baya yang tadi memanggilkan dokter untuknya, yang tak lain dan tak bukan adalah bi Ningsih

"Nyonya ini ada bubur untuk anda, di makan dulu ya"ucap bi Ningsih yang sudah berada di samping brangkarnya

"Iya bi"balas Diana patuh

"Bibi suapian ya, tangan nyonyakan masih lemes" ucap bi Ningsih lagi dan dibalas Diana dengan anggukkan pelan

"Bi"panggil Diana di temgah tengah bi Ningsih yang sibuk menyuapi dirinya

"Ya nyonya"sahut bi Ningsih

"Ana Mau minta sama bibi jangan panggil Ana nyonya ya, soalnya Ana ga enak sama bibi yang lebih tua dari Ana setidaknya panggil nona aja ya bi"ujar Diana namun bukannya membalas bi Ningsih malah tersenyum tipis, perkataan Diana tadi membuat bi Ningsih teringat pada momen ketika ia dan sang nyonya pertama kali bertemu


Kilas balik
Saat Riana baru tinggal di kediaman tuan Axel pertama kalinya

Riana berjalan melewati lurung kediaman tuan Axel yang menurut Riana tidak ada hadisnya, sebenarnya Riana ingin mengambil air minum di dapur untuk ia bawa kedalam kamarnya sekaligus mengusir rasa bosan yang sebari tadi hanya berada di dalam kamarnya

Tapi sudah lama ia berjalan dari ujung ke ujung Riana masih belum sampai kedapur

Riana sudah cape berjalan terlalu lama

Sehingga Riana mau menyerah saja rasanya, dan berniat untuk kembali ke kamarnya

Namun saat Riana berbalik badan tubuh bertubrukan dengan tubuh orang lain sehingga membuat mereka berdua sama samaterpekik kaget

"Oh astaga!/ eh ayam"

"Oh ya ampun maafkan saya nyonya, anda baik baik saja? Apa anda terluka" ucap bi Ningsih berentetan

"Eh ga usah minta maaf sama saya bi, disinikan saya yang ga liat liat jalan jadi seharusnya saya yang minta maaf sama bibi" ucap Riana sambil tersenyum ke arah bi Ningsih "maafin saya ya bi"lanjut Riana

Jadi bocil yang sudah menikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang