2. Khilaf

1.6K 156 15
                                        

Said Rakha,

Mala itu cantiknya ga ngebosenin

She is adorable, men

Seorang perempuan berseragam putih biru terlihat tengah berjalan menyusuri trotoar sambil menendang bebatuan kecil yang sedikit menghalangi jalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang perempuan berseragam putih biru terlihat tengah berjalan menyusuri trotoar sambil menendang bebatuan kecil yang sedikit menghalangi jalannya.

"tumben banget jam segini angkot udah jarang,"

"ga salah sih, kayanya gw emang bener-bener kesiangan deh."

"padahal kan niat awalnya emang mau naik angkot biar ga ngerepotin abang apan," masih dengan langkahnya kali ini Mala terus mendumel tak karuan.

"kayaknya gw emang ga ditakdirkan buat jadi anak yang patuh deh."

"Ya Allah lihat ini, kali ini Mala mau jadi anak yang baik tapi kenapa sih ada aja tantangan nya. Kalo kaya gini caranya gimana Mala ga khilaf cobak," karena lelah terus berjalan, Mala mendudukkan dirinya disisi trotoar sambil menopang dagu dan lagi-lagi tangan nya iseng memainkan bebatuan kecil.

Jalanan memang terlihat sepi karena hanya ada beberapa pengendara yang berlalu lalang, mungkin kalo gabut Mala sedang tingkat akut ia akan menghitung setiap kendaraan yang lewat.

Karena sudah terlalu asik dengan kegiatannya, Mala tidak mendengar suara motor yang semakin mendekat dan kini berhenti tepat disampingnya.

"gausah kaya gembel bisak," mungkin ini efek karena terlalu sering bergaul dengan Mala, cara bicara Rakha jika bersamanya jadi terkesan nyablak dan kurang disaring.

Ikan kakap punya wawan, jangan baper ya kawan.

Ternyata benar Mala belum jauh dari komplek perumahannya, walaupun ia telah pemperkirakan kapan Mala seharusnya tiba disekolah tapi entah kenapa feeling nya mengatakan jika Mala belum terlalu jauh. Lagi pula angkot akan jarang lewat jika sudah jam 06.00.

karena merasakan kehadiran seseorang selain dirinya, Mala celingak-celinguk sebelum akhirnya berdiri menghadap pengendara motor yang berhenti disampingnya.

"lah mas bro kok iso ning kene?," tanya Mala menirukan bahasa salah satu teman sekelasnya.

"naik," kata pengendara itu sambil melirik jok belakangnya, wajah nya yang flat menandakan bahwa perintah nya tak terbantahkan.

Tanpa mengatakan apapun buru-buru Mala menaiki motor si pengendara.

Dan tanpa rasa canggung Mala langsung berpegangan dengan memeluknya erat.

deg deg deg

Rakha menahan nafas nya sejenak agar tetap terlihat tenang, sementara Mala malah semakin membuat nya tak karuan dengan menyenderkan kepala dipundaknya.

"mas Rakha buru, lo mau nganterin gw kesekolah kan? kali ini gw nurut," kata Mala membuyarkan lamunan Rakha.

"cepetan keburu gerbang nya ditutup."

Adorable n CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang