Menyusun memori bersama Basmalah dan Rakha yang saling menyempurnakan, tentang Afan yang begitu overprotective terhadap adik perempuannya, juga genggi nya terhadap Devi yang terang-terangan menunjukkan rasa sukanya, serta Eby Rizta sang cute boy ya...
Aku lebih suka apel dari pada anggur, soalnya aku lebih suka ngapelin kamu ketimbang nganggurin kamu,
Hwee salting setiap ketemu ibu kiting.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ceklek
Ka Essy membuka pintu kamar dan mempersilahkan keduanya untuk masuk lebih dulu, sambil menarik tangan Vio Mala berjalan mendahului Ka Essy.
Mala melihat tempat tidur Ka Essy dengan binar, melepas genggaman nya dan menaiki kasur, belum sempat merebahkan tubuhnya,
"astaghfirullah Mala lepas dulu sepatunya," Ka Essy sudah memperingati.
hehe
Dengan kikuk Mala hanya menunjukkan cengiran khas nya, lama-lama ia jadi seperti Eby.
Mau tidak mau ia bangkit untuk melepas sepatu nya, dan kembali merebahkan diri di kasur Ka Essy.
"Vio sini duduk disamping aku, atau mau ikut tiduran sama Mala?," tanya Ka Essy yang melihat Vio masih berdiri didepan pintu, ia sedari tadi memperhatikan tingkah teman nya yang kelewat absurd.
Dihadapkan dengan pilihan yang sulit, Vio memilih menghampiri Ka Essy dan duduk disebelahnya.
Ia masih butuh penyesuaian untuk bertingkah menyebalkan seperti Mala.
Ka Essy yang tengah memainkan ponsel nya berdiri dan berjalan menuju lemari untuk mengambil kopernya, tangan Ka Essy membuka koper dan mengeluarkan beberapa bingkisan.
Mala yang memperhatikan setiap gerak gerik ka Essy berbinar melihat apa yang ka Essy keluarkan.
Kripik kaca request san Mala.
"punya Mala," tangan nya yang gercep ingin mengambil kripik kaca namun segera di tepis oleh ka Essy.
"tunggu dulu Mala, kakak beli banyak kok, sebentar."
"nih buat kamu 2, Vio 2 yang 1 buat Eby," kata Ka Essy menyerahkan 2 kemasan kripik kaca untuk Mala yang lansung diterimanya dengan senang hati.
Ka Essy lanjut memberikan 2 kemasan lain nya untuk Vio, namun bukan mengembilnya dari tangan ka Essy Vio malah terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Vio," panggil ka Essy sambil menyentuh tangan Vio.
"ini buat kamu, ambil."
"eh gausah ka," ucap Vio yang masih sungkan untuk mengambil memberian ka Essy.
Mala hanya memutar kedua bola mata nya dengan malas, lalu duduk disofa dekat Vio.
"gausah malu-malu babi lo ah," kata Mala mengambil kripik kaca dari tangan ka Essy lalu meletakkan nya dipangkuan Vio.
