Menyusun memori bersama Basmalah dan Rakha yang saling menyempurnakan, tentang Afan yang begitu overprotective terhadap adik perempuannya, juga genggi nya terhadap Devi yang terang-terangan menunjukkan rasa sukanya, serta Eby Rizta sang cute boy ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siang ini cuaca terlihat mendukung, awan putih yang berdampingan dengan langit biru benar-benar terlihat indah. Waktu menunjukkan pukul 10.15, kelas X Mipa 1 tengah berkumpul dilapangan lengkap dengan seragam olahraga, termasuk Rakha, Afan, Eby dan Devi.
Setelah memberi arahannya Pak Restu selaku guru Penjaskes membagi beberapa kelompok untuk materi bulu tangkis hari ini.
Devi dan Eby sudah siap dengan raketnya, mereka menjadi yang pertama bersama kedua temannya yang lain. Sebelum memulai pertandingan kedua nya menyempatkan waktu untuk sekedar tos dan saling menyemangati.
Sementara disisi lapangan ada Rakha dan Afan yang tengah memperhatikan keduanya.
Afan mendengus melihat cara main Devi dan Eby yang sama-sama berebut menangkis kok padahal keduanya se tim, sedangkan Rakha masih bertahan dengan wajah datar nya.
Tiba-tiba Afan jadi teringat sesuatu yang membuatnya beralih menatap Rakha dari samping.
"Rak balik sekolah lo ada urusan ga?."
Rakha hanya mengangkat ujung alisnya sebagai respon.
"kalo lo free gw titip Mala ya bro," kata afan sambil menepuk pundak Rakha.
Rakha yang ingat tujuan nya setelah mengantarkan Mala hanya berdehem pelan.
"lo emang sahabat yang paling ngertiin gw men," Afan yang tau bahwa Rakha menyetujui permintaan nya menepuk-nepuk pelan pundak Rakha sambil tersenyum lebar.
Yes gw bisa balik bareng Devi nanti, kata Afan dalam hati.
Tanpa Afan sadari Rakha tersenyum kecil dibuatnya.
Gw jadi ga perlu cari cara buat pulang bareng Mala, pikir Rakha.
"yaudah bro nanti gw chat Mala kalo balik nya sama lo oke," dengan cepat Afan mengeluarkan ponsel dari sakunya untuk mengirim pesan kepada Mala agar pulang bersama Rakha.
