Chapter 4

280 30 4
                                    

Setelah itu dan seterusnya, tidak ada lagi kertas yang tersangkut di sela pintu lokernya. Mungkin si pengirim setuju dan menganggap Ari bukan siapa-siapa lagi untuk dikagumi. Lebih tepatnya bukan apa-apa lagi. Namun kertas itu dia simpan dan akan selalu menjadi penyemangat hidupnya - setidaknya begitu.

Hari-hari makin terasa berat dilalui. Sendiri, tanpa teman, tanpa tumpuan dan tanpa bahu untuk bersandar. Bayangkan saja jika hidup terus berjalan seperti itu dan hanya akan ada satu pemikiran yang akan terlintas di dalam benak. Mengakhiri hidup.

Suatu pagi, Ari merasa enggan beranjak dari tempat tidurnya. Berjalan gontai menuju dapur dengan pikiran kosong. Sekilas dia melihat pisau buah yang bersanding dengan mangkok buah di atas meja. Pisau itu berkilau dan seolah memanggilnya. Terlintas dalam benaknya untuk mengakhiri semua. Dan suara-suara itu kembali  datang dan berdengung. Ari menutup rapat kedua telinganya namun suara-suara itu tetap saja terdengar. Terlihat kilauan kristal di sudut matanya.

"Sampah!"
"Tak berguna."
"Kau masih ingin hidup seperti ini?!"
"Kenapa kau tak mati saja?!"
"Takkan ada lagi yang peduli padamu."
"Kau hanya gadis buangan."

Ari mendekati meja - tempat pisau itu berada. Dia mengambil dan menggenggam erat pisau itu dan meletakkannya tepat di atas nadinya.

"Kau pantas mati!"
"Kau pantas menerimanya."

Dia memejamkan mata, menekan mata pisau hingga ia dapat merasakan denyutan nadi pada gagang pisau kemudian menariknya. Dia dapat merasakan beberapa tetes air mendarat tepat di wajah dan lehernya. Darah segar menetes dari sayatan yang dibuat dipergelangan tangan kirinya. Mengalir bersama dengan jeritan-jeritan di dalam kepalanya yang mulai terdengar samar kemudian lenyap.

Perlahan dia membuka mata dan sudah tercipta genangan darah di depannya. Ari terduduk lemas menahan perih dan sakit yang berdenyut-denyut di pergelangan tangan kirinya. Tangisannya semakin menjadi, pengelihatannya mulai kabur dan perlahan semuanya berubah gelap.

Ari membuka mata dan menemukan dirinya berada di suatu tempat yang berbeda.

Mungkin aku sudah mati.

The Golden Smith (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang