Chapter 6

254 27 0
                                    

Perkataan kasar dan perlakuan buruk dari semua 'teman' Ari seolah tak akan pernah ada ujungnya, tak pernah ada habisnya. Mereka tak pernah memikirkan bagaimana perasaan Ari atau bahkan mungkin perasaan mereka sendiri jika mendapat perlakuan seperti itu. Begitu pula setelah 3 minggu Ari tidak masuk sekolah. Menyedihkan.

Ari menghela napas dengan hati yang miris saat mendapati loker kesayangannya. Namun disana dia melihat secarik kertas terselip di sela pintu lokernya.

Harusnya kau tak berada disini. Gerutunya dalam hati dan menarik kertas itu dengan kesal lalu membacanya.

~ Stay Strong Beautiful, You're Gonna Be Ok ~

Kali ini matanya terasa benar-benar panas dan dadanya terasa sakit. Serasa jantungnya sudah terjatuh di lantai. Tetesan air matanya mengalir perlahan. Dia menggenggam kertas itu erat di dadanya dan terduduk bersandar disana.

Bagaimana aku bisa 'baik-baik saja' dengan semua perlakuan ini? Kau bodoh jika menganggapku tegar. Aku bukan orang yang sekuat itu! Maaf. Isaknya dalam hati.

Dia marah dan kecewa pada dirinya sendiri karena dia memang bukan orang yang kuat apalagi berdiri sendiri diantara 'teman-teman' dan perkataan mereka yang seperti itu. Namun disisi lain masih ada orang yang berusaha meyakinkan bahwa dia akan baik-baik saja. Ingin sekali dia mempercayainya, tapi sendiri, tanpa teman, tanpa sandaran, akankah dia mampu? Bahkan dia tak mampu mempercayai dirinya sendiri.

Andai saja Ari mengenal orang itu, apakah orang itu akan menjadi teman yang selalu disampingnya? Maukah orang itu memberikan bahunya disela isakan dan berkata padanya 'kau akan baik-baik saja'?

Sadar bahwa semua ini tak ada artinya. Bagaimana bisa percaya pada orang lain? Apalagi hanya melalui secarik kertas yang terselip di lokernya, sedangkan dia sulit mempercayai dirinya sendiri.

Omong kosong!

The Golden Smith (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang