Usai bersih bersih. Shena menyusun cemilan yang dia beli tadi ke tempatnya. Gadis itu memasukkan minuman ke kulkas.
Selesai menyusun semuanya, Shena memilih untuk langsung tidur, sebelum itu dia memasukkan beberapa buku dan menyiapkan baju sekolah untuk besok.
Baru setelah itu shena tidur. Gadis itu mematikan lampunya dan masuk kedalam mimpi.
****
Jam Beker berbunyi membuat suasana yang awal nya tenang menjadi ribut. Shena mematikan alarmnya.
Gadis itu melihat kearah jam.sudah pukul 6 pagi. Dia berjalan menuju ke kamar mandi.
5 menit kemudian, Shena selesai dengan ritual mandinya. Gadis itu keluar dengan baju lengkap.
Shena menyisir rambutnya dan membiarkan rambutnya tergerai begitu saja. Gadis itu keluar dari kamarnya.
Shena kaget melihat pamannya sudah datang saja. Gadis itu berjalan menghampiri sang paman.
"Ini bibi membuatkan untuk mu". Ujar Jimmy menyerahkan makanan yang di buatkan oleh istri.
"Hm". Deham shena.
Gadis itu langsung memakannya, Jimmy menunggu Shena di ruang santai sambil menonton tv.
"Shena,apa kamu membeli cemilan?". Tanya Jimmy.
"Iya". Jawab shena di sela makannya.
"Paman minta ya". Ujar Jimmy.
"Iya". Jawab shena.
Gadis itu melanjutkan makanya. Sementara Jimmy memakan cemilan yang di beli shena tadi malam.
Selesai sarapan. Mereka berangkat bersama. Shena masuk kedalam mobil pamannya tak lupa memakai sabuk pengaman.
Mereka berangkat menuju ke sekolah batu Shena. Selama di perjalanan, Shena hanya diam saja.
Sesampai di perkaranggan sekolah, Shena turun dari mobil begitu juga Jimmy. Semua orang menatap kearah Shena.
"Anak baru ya?".
"Kayak nya iya".
"Cantik juga anak baru nya".
"Gayanya bad girl banget njir".
"Ada saingan nya nih primadona sekolah kita".
Bagini lah bisikan para murid. Shena hanya mengabaikan bisikan unfaedah mereka dan terus mengikuti pamannya.
Kini mereka berada di ruang kepala sekolah, Shena duduk di samping sang pamannya.
Sementara di lain tempat. Ada sekelompok murid laki laki datang. Semua siswi berteriak histeris.
Mereka membuka helm nya dan membuat siswi semakin histeris. Mereka langsung berjalan ke arah lorong sekolah.
Mereka mendengar beberapa bisikan para siswi yang membicarakan tentang kedatangan anak baru.
Mereka penasaran siapa anak baru itu. Mereka memutuskan untuk masuk kedalam kelas.