Aaron membuka pintu rumah nya. Di sana terlihat mama nya yang tengah bersantai dengan secangkir teh.
Cowok itu mendekati sang mama. Nafisah yang melihat putra nya sudah pulang langsung tersenyum.
Memang kemaren Aaron meminta izin untuk menginap di mansion Shena bersama dengan teman temannya. Aaron duduk di samping Nafisah.
"Ma, 1 Minggu lagi sekolah bakalan ngadain acara camping". Ujar Aaron.
"Kamu ikut?". Tanya Nafisah.
"Iya ma, Shena dan yang lainnya juga ikut". Jawab Aaron.
"Bagus deh,kamu jagain Shena baik baik". Ujar Nafisah.
"Tenang aja ma, Aaron bakalan jagain Shena". Jawab Aaron.
"Ya udah, kamu ganti baju gih". Ujar Nafisah.
"Iya ma". Jawab Aaron.
Cowok itu pergi dari sana, Aaron melangkahkan kaki nya menuju ke kamar nya. Cowok itu Menganti baju nya dengan baju santai.
Kemudian Aaron duduk sisi kasur nya kemudian memainkan ponsel nya. Dia memilih untuk bermain game nya.
Jam makan malam sudah datang, Shena turun dari lantai 2 dan segera berjalan menuju ke lantai 1. Di sana sudah ada Leon dan juga saya.
Mereka berkumpul di ruang makan, Shena memulai makan malam nya dengan tenang, suasana di ruang makan terasa sangat hening dan juga damai
Selesai makan, mereka bersiap siap untuk pergi ke mansion lama milik Shena. Gadis itu menggunakan jaket hitam dan juga topi yang terpasang di kepala nya.
"Ayo". Ujar Shena saat melihat kedua Abang nya turun dari lantai 2.
Mereka memutuskan untuk menggunakan mobil milik shena untuk ke mansion. Shena masuk kedalam mobil dan mengemudikan mobil nya.
Sementara Leon duduk di samping Shena dan satya duduk di bangku belakang. Gadis itu melajukan mobilnya menuju ke mansion dengan kecepatan tinggi.
"Dek, jangan kencang kencang bawa mobil nya". Ujar Leon.
"Gue belum mau mati muda". Ujar Satya.
Shena menambah kecepatan mobil nya lebih tinggi lagi, Leo dan Satya berteriak karena Shena membawa mobil seperti ingin mati saja.
Shena yang melihat itu terkekeh dengan Abang Abang nya. Sesampai nya di mansion, Shena keluar dengan santai nya.
Sementara Leo dan Satya memegang dada nya. Dia sangat takut jika naik mobil bersama Shena.
Mereka masuk kedalam mansion, di sana sudah ada abil dkk dan juga Aaron dkk. Satya dan Leo duduk di sebelah abil.
Mereka yang melihat wajah Leo dan Satya pucat bingung kenapa dengan mereka berdua.
"Lo kenapa bang, pucat amat wajah Lo?". Tanya Adam.
"Gila, serasa gue mau mati aja". Ujar Leon.
"Lain kali gue gak mau naik mobil bareng Shena lagi". Ujar Satya.
"Lah mereka kenapa Shen?". Tanya Alfa.
Shena mengangkat bahu nya acuh. Mereka penasaran kenapa dengan dua saudara ini.
"Shena bawa mobil kayak mau mati aja, seram njir". Ujar Leon.
"Lah kan adek Lo pembalap bang, pasti lah dia juga hebat balap mobil". Ujar zero.
"Ooh, lagi pula Lo berdua aja yang gak biasa bawa mobil dengan kecepatan tinggi". Ujar abil.
Mereka berdua menatap tajam abil dkk. Mereka yang ditatap hanya tersenyum tipis.