tiga belas

357 7 0
                                    

Ariel bangun lebih awal dari Shena. Wanita paruh baya itu beranjak dari kasur dan segera keluar dari kamar Shena.

Wanita paruh baya itu berjalan menuruni anak tangga satu persatu, dia melangkah kan kaki menuju dapur.

Beberapa pelayan mulai bekerja membersihkan mansion, Ariel mulai mencari bahan bahan di dalam kulkas untuk membuat sarapan.

Shena membuka mata nya perlahan, gadis itu mendudukkan tubuh nya dan menatap lurus ke depan. Dia sedang mengumpulkan nyawa nya.

Dirasa nyawa nya sudah terkumpul, baru Shena beranjak dari kasur dan berjalan menuju ke kamar mandi. 15 menit kemudian, Shena keluar dari kamar mandi dengan seragam lengkap.

Gadis itu berjalan menuju ke meja rias nya, Shena menyisir rambut nya kemudian mengikatnya. Tak lupa mengoleskan bedak tipis di wajah nya dan lipblam agar tidak terlihat pucat.

Usai bersiap siap, Shena turun dari lantai 2 dan berjalan menuju ke lantai 1. Dia sudah terbiasa bangun awal melakukan aktivitas seperti biasa saat tinggal sendiri.

Shena melihat mama nya dengan di dapur, gadis itu ingin menolong mama nya untuk membuatkan sarapan.

"Butuh bantuan ma?". Tanya Shena.

"Kamu udah bangun nak, gak perlu bentar lagi selesai". Jawab Ariel.

Shena hanya menganggukkan kepalanya. Gadis itu duduk di salah satu bangku.

"Sayang tadi malam kamu kemana?". Tanya Ariel.

"Balapan". Jawab shena.

"Apa kamu balapan!". Teriak Ariel.

Shena otomatis menutup telinga nya mendengar teriakan Ariel.

"Hanya mau bermain". Jawab shena.

"Kalo kamu kenapa Napa gimana". Omel Ariel.

"Aku berangkat dulu". Ujar Shena.

"Mau ke mana kamu?" Tanya Ariel.

"Mansion". Jawab shena.

"Sarapan dulu". Ujar Ariel.

"Aku harus menyiram bunga yang aku Tamam". Ujar Shena.

"Ya sudah kamu hati hati". Ujar Ariel.

"Hm". Deham Sehan.

Gadis itu melangkah kan kaki nya menuju ke bagasi motor nya. Shena memakai helm nya dan naik keatas motor.

Shena melajukan motor nya di atas rata rata agar bisa cepat sampai di mansion. Shena menghentikan motor nya saat melihat ada keramaian di sana.

Gadis itu membuka helm nya dan berjalan menuju ke tempat itu, Shena melihat Aaron yang terbaring lemah di aspal. Gadis itu dengan cepat menerobos nya hingga sampai di tempat Aaron.

"Ron,bangun Ron". Ujar shena.

Gadis itu mengambil ponsel nya dan langsung menelpon ambulance, Shena juga meminta tolong pada Satya untuk membawakan motor nya ke kembali ke mansion.

Tak lama ambulance datang, Aaron langsung di baringkan ke brankar dan di masukkan ke dalam mobil ambulance. Shena juga ikut masuk ke dalam mobil ambulance.

Selama perjalanan menuju ke rumah sakit, Shena mengenggam tangan aaron. Walau pun wajah Shena masih datar tetapi pikirannya kacau saat melihat Aaron terluka.

Mereka sampai di rumah sakit, Shena menunggu di luar sedangkan Aaron di beri tindakan langsung. Gadis duduk di kursi tunggu.

Ponsel Shena tiba tiba berdering, gadis itu mengambil ponsel nya yang berada di saku rok nya. Dia melihat siapa yang menelponnya.

Aeros GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang