Jam pelajaran sesudah berakhir, Leon dan Satya kini berjalan menuju ke kelas shena. Saat mereka hendak kekelas Shena, Aaron dan yang lainnya datang menghampiri mereka berdua."Bang,Lo liat Shena gak?". Tanya Aaron.
"Gak, gue baru aja mau ke kelas kalian". Jawan Leon.
"Tadi Shena izin mau ke UKS, tapi pas kita ke UKS Shena gak ada. Tas nya dia tinggalin". Ujar Alfa memperhatikan tas milik Shena.
"Apa mungkin Shena udah di mansion?". Tanya Satya.
"Gak tau, coba tanya mama". Usul Leon.
Satya mengambil ponsel nya dan segera menelpon mama nya untuk menanya kan keberadaan Shena. Tak lama, Ariel mengangkat telpon dari Satya.
"Halo ma, Shena ada di rumah gak?, Soal nya tadi Shena gak ada di sekolah dan tas nya di tinggal di sekolah". Ujar Satya.
"Shena udah pulang, tapi dia habis di siksa sama ayah nya". Jawab Ariel.
"Di siksa?, Terus gimana kondisi Shena ma?". Tanya leon.
"Luka nya lumayan parah, tapi sekarang Shena lagi istirahat". Jawab Ariel.
"Ya udah, kalo gitu kami ke pulang sekarang". Ujar Satya.
"Hati hati di jalan". Ujar Ariel.
"Iya ma". Jawab Satya dan Leon.
Sambungan telpon di putuskan oleh Satya. Mereka semua bernafas lega, tapi saat mendengar kabar bahwa Shena di siksa lagi oleh ayah nya membuat mereka mengepalkan tangannya.
"Ayo kita ke mansion". Ujar Leon.
"Hmm ayo". Jawab Aaron.
Mereka semua memutuskan untuk langsung ke mansion, di lain tempat, Shena membuka mata nya. Sepertinya dia tertidur tadi, gadis itu memutuskan untuk segera turun ke bawah.
Shena menuruni tangga satu per satu, gadis itu berjalan menuju ke dapur. Dia merasa sangat haus.
Sesampai di dapur, Shena mengambil air minum dingin di kulkas,kemudian menuangkannya ke gelas. Shena meneguk air itu hingga tandas.
Tak lupa dia mencuci gelas yang dia pakai tadi dan meletakkan di tempat asal nya. Meski pun ada banyak pelayan di rumah ini, Shena tidak mau merepotkan mereka.
Gadis itu memilih untuk melakukan sendiri saja dari pada merepotkan orang lain. Shena berjalan menuju ke ruang santai.
Baru saja sampai di sana, Leon dan yang lainnya sudah datang, mereka langsung menghampiri Shena. Wajah khawatir mereka terlihat jelas.
"Wajah Lo na". Ujar abral.
"Kenapa bisa gini?". Tanya Adam.
"Biasa di siksa". Jawab shena santai.
"Santai amat neng ngomong nya". Ujar Alfa.
"Salah?". Tanya gadis itu.
"Gak kok". Jawab Alfa.
Aaron menyentuh wajah Shena. Ada banyak luka lebam di wajah Shena.
"Masih sakit?". Tanya Aaron lembut.
"Gak kok". Jawan shena.
Tiba tiba saja Leon dan Satya memeluk Shena. Gadis itu kaget dengan pelukan tiba tiba dari kedua Abang nya.
"Syukur lah Lo gak apa apa". Ujar Leon.
Dia sangat bersyukur karena Shena tidak ada luka serius. Tak lama Ariel datang ke ruang tamu, dia melihat anak anak nya sudah pulang.