Setelah pengumuman guru akan rapat untuk Ujian tengah semester, para murid dipersilahkan untuk pulang dan belajar dirumah.Namun, entah kebetulan macam apa lagi ini, Nara yang baru saja masuk ruang guru untuk mengumpulkan buku tugas, kini disuruh oleh Bu Sejeong untuk memberikan kisi kisi pada Yeonjun yang hari ini tidak masuk.
Bahkan guru itu tidak memberikan alamat Yeonjun padanya, Nara juga tidak tahu rumah Yeonjun dimana.
Gadis itu menggerutu, kemana perginya Yeonjun? Padahal tadi malam Yeonjun seperti baik baik saja.
"Ketemu nggak ketemu sama aja bikin kesel. Ngapain sih lo sampe nggak masuk tuh?!" gumannya sambil menekan nomor telepon Yeonjun.
"Nomor yang anda tuju sedang tida-"
"Yeonjun sialan." kesal Nara.
Beomgyu yang kebetulan baru saja pulang kini bertemu Nara didepan gerbang. Terlihat gadis itu sedang komat kamit sambil bermain handphone nya.
"Kenapa Ra?" Tanya Beomgyu yang membuat gadis itu mendongak menatap nya.
"Disuruh ngasih ini kerumah Yeonjun." jawab Nara kesal sambil menunjukan beberapa lembar kisi kisi Bahasa Inggris.
Wajah Beomgyu agak terkejut, padahal dia sudah memperingatkan Nara beberapa waktu lalu.
"Disuruh siapa?" tanya nya sambil melirik sekeranjang buah buahan ditangan sebelah Nara.
"Hm? Bu Sejeong, tadi nanya apa gua kenal Yeonjun terus disuruh ngasihin ini."
"Gua tau rumahnya, biar gua anterin." Tawar Beomgyu kemudian.
Nara menggeleng, ia menatap Beomgyu takut, gadis itu juga tak ingin mati muda.
Beomgyu tersenyum. "Gua janji nggak bakal ngapa ngapain lo."
Akhirnya Nara setuju, agar pekerjaan nya juga cepat selesai daripada emosi menunggi Yeonjun membalas chatnya.
Gadis itu dibonceng Beomgyu dengan motornya, tanpa ada pembicaraan sedikit pun. Nara juga takut jika bertanya macam macam Beomgyu bisa berubah pikiran dan melukai nya.
"Ra? Gua yakin gua pernah bilang lo harus hati hati sama Ayah nya Yeonjun." Kata Beomgyu yang bisa didengar oleh Nara.
"Masih kok, tapi gua nggak paham kenapa harus hati hati."
"Kalo lo ketemu pasti lo paham."
Tak lama mereka sampai dirumah Yeonjun, Beomgyu kini pamit pulang duluan karena merasa tak ada urusan dengan Yeonjun.
"Makasih Beomgyu, hati hati." Kata Nara yang diangguki oleh Beomgyu.
Nara melihat rumah Yeonjun dari luar pagar. Ia pikir rumahnya seperti istana.
Gadis itu merapikan pakaiannya dan menekan bell.
"Siapa ya?" Suara dari layar di dekat bell.
"S-saya temannya Yeonjun, disuruh bu Sejeong buat ngasih kisi kisi ke Yeonjun." jawab Nara sopan.
Setelah itu, pagar rumah Yeonjun terbuka lebar, bisa dilihat halaman rumah Yeonjun hampir seluas lapangan disekolahnya.
Dia berjalan menuju pintu utama, disana banyak pelayanan yang berjaga didepan.
"Silahkan masuk, saya tunjukkan kamar Tuan muda Yeonjun." ucap salah satu pelayan itu.
Isi didalam rumah Yeonjun membuat gadis itu ternganga, didalamnya sepuluh kali lebih besar dari apartemen nya.
"Maaf ya anda sampai harus datang kesini hanya untuk mengantarkan itu, Tuan muda Yeonjun sedang sakit sekarang jadi tidak bisa masuk ke sekolah." jelas pelayan itu dengan bahasa formal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮 | Choi Yeonjun ②
RomanceIni prequel dari cerita sebelumnya (suddenly) yang berfokus dengan kehidupan percintaan Yeonjun dan masa lalunya. Enjoy with the story!🫶🏻