07. Caution

10 2 0
                                    

Di pagi hari sabtu yang tenang ini, Nara dikejutkan dengan kedatangan tamu yang tidak dia undang, Yeonjun. Cowok itu berdiri menatap Nara sedikit melongo karena gadis itu baru selesai mandi dan masih mengenakan handuk.

Dan yang lebih buruknya, Jay juga ada dibelakang Yeonjun.

"Ngapain lo berdua kesini?!" Serunya kaget, wajahnya sangat merah.

"G-gua duluan aja." Jay pamit, dia peka dengan situasi nya.

"Jangan sampai lo kebablasan." bisik Jay ke telinga Yeonjun sebelum pergi.

"O-oke, gua juga berusaha nggak ngapa-ngapain." balas Yeonjun ikut berbisik.

Nara bersyukur Jay peka dan memilih pergi, tetapi Yeonjun melihatnya sedikit telanjang, mukanya mau ditaruh mana?!

"Jemput lo." jawab Yeonjun berusaha santai, lelaki mana yang tidak bergairah melihat perempuan yang baru selesai mandi dan aroma sabunnya masih menempel di kulit nya?

Nara memijit pelipisnya, lelah dengan sikap tidak terduga Yeonjun seperti sekarang. "Sepagi ini?"

Yeonjun mengangguk seraya melirik jam dihandphone nya yang masih menunjukkan pukul 05.30

"Masuk dulu, gua mau ganti baju." Nara menetralkan wajahnya sebisa mungkin dan menyilahkan Yeonjun masuk kedalam apart nya.

Yeonjun hanya menurut lalu menunggu Nara dimena makan.

Tak lama gadis itu keluar dari kamarnya, pakaiannya berganti dengan seragam sekolah milik mereka.

"Blazer lo lupa gua balikin kemarin, ini udah gua setrika dan udah wangi. siap pakai." Nara menyerahkan blazer yang dia pinjam beberapa hari lalu pada Yeonjun.

"Iya." Yeonjun melipatnya dan memasukan blazernya kedalam tas.

"Lo udah sarapan?" tanya Nara memastikan, ia 100% yakin jika cowok didepannya ini belum sarapan dari rumah.

Tebakannya benar, Yeonjun menggeleng. "Ya justru itu gua dateng ke sini buat makan masakan lo."

Teringat janjinya kemarin, Nara meng kuncir rambut panjang nya kemudian mulai menyiapkan beberapa bahan masakan.

"Gua mau buatin lo masakan Jepang, nggak papa?" tawarnya.

"Boleh."

"Lo beneran udah sembuh? nggak maksain dirikan?" Tanya Nara yang sedikit khawatir karena mengingat kondisi Yeonjun yang sangat lemah kemarin.

"Kalo gua belum sembuh ngapain gua njemput lo kesini." Ujar cowok itu.

Nata menghela. "Lo dateng sepagi ini buat jemput gua? kenapa?"

"Nggak papa juga sih, cuma lebih ke kasihan lo tiap hari naik bus terus."

"Lebih kasian Jay, yang kemana mana harus sama lo." ujar Nara sambil memasukkan bumbu ke masakannya.

"Sebenernya balesan juga buat lo kemarin ngerawat gua sampe sembuh gini. makasih."

"S-sama sama." Sikap Yeonjun membuat nya agak takut, jarang jarang ia jujur seperti ini padanya.

Tidak lama kemudian, masakan Nara sudah matang kini dia mengangkat dan menyajikan nya di meja.

"Apaan nih?" tanya Yeonjun yang baru pertama kali lihat masakan seperti ini.

"Lo nggak pernah ke restoran Jepang?"

Yeonjun menggeleng. "Nggak." jawabnya singkat.

"Ini sup Miso."

Cowok itu hanya mengangguk dengan penjelasan Nara kemudian mencicipi masakan Nara.

"Enak Ra!"

Nara tersenyum bangga, bangga dengan diri sendiri tentunya ia bersyukur dulu sering membantu neneknya memasak jadi tahu bagaimana cara membuat makanan dengan enak.

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮  | Choi Yeonjun ②Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang