08. Date

9 1 2
                                    

Nara menghela nafas menahan emosi, sebenarnya janjian mereka adalah jam sembilan, tapi Yeonjun mengundur waktu itu menjadi jam setengah sebelas.

Kapan Yeonjun berhenti membuatnya kesal seperti ini?

Bahkan yang menjemputnya sekarang adalah Jay, bukan Yeonjun. Cowok itu mengatakan jika lebih baik menunggunya didekat stasiun saja daripada menjemput nya alasannya karena stasiun itu dekat dengan apartemen Nara.

Pria macam apa yang mengajak kencan tapi tidak menjemput si perempuan?

Gadis berambut panjang itu melirik jam tangannya, menunjukkan pukul 10.45.

"Jangan marah sama Yeonjun, dia ngelakuin ini juga buat keselamatan lo." Ucap Jay setelah melirik Nara yang cemberut dari tadi.

"Iya."

Jay ini sangat peka dengan situasi dan keadaan.

"Dia sebenernya nggak se nyebelin itu kok, tapi emang sifatnya dominan kaya setan." celetuk Jay.

"Iya bener sih, btw, lo udah dari lama kerja buat Yeonjun?"

"Udah, dari kecil malahan. Gua betah karena dia ngasih gaji dua kali lipat daripada yang lain."

"Buat apa uang banyak banyak?" tanya Nara, sepertinya hidup Jay tidak se susah hidupnya.

"Buat Nyokap gua."

"Emang Nyokap lo kenapa-"

"Turun, tuh Yeonjun udah nunggu." Jay menghentikan mobilnya dan memotong ucapan Nara.

"O-oke, makasih" Kini Nara turun dam segera menghampiri Yeonjun yang duduk sambil menyebat rokok.

Langkah Nara berhenti, melongo melihat cowok itu memakai kaos putih dengan kemeja kotak kotak, dan yang mengejutkan piercing di telinga Yeonjun membuatnya semakin keren.

"Nara? Jay udah pergi?" Panggil Yeonjun yang membuyarkan pikiran Nara. Untuk pertama kalinya gadis itu merasa gugup didekat Yeonjun.

"U-udah baru aja."

"Maaf ya nggak bisa jemput, nih buat lo." Yeonjun memberikan satu cone ice cream rasa strawberry pada Nara.

Nara yang awalnya sangat kesal kini tiba tiba bisa memaafkan semua kesalahan Yeonjun.

Gadis itu tersenyum dan mengangguk. "N-nggak kok Jun, gua juga baru sampai. makasih ice cream nya."

"Btw, lo keliatan cantik."

Dengan sigap Nara menutupi wajahnya dengan satu tangannya, tidak mau jika Yeonjun melihatnya nge blush seperti ini. "M-makasih, l-lo juga keliatan keren." balas Nara terbata bata.

Yeonjun tersenyum dan mengangguk. "Kita naik kereta aja ya, gua nggak bawa mobil atau motor."

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘

Setelah turun dari kereta, mereka pergi dulu ke timezone. Seperti yang diketahui Nara tidak pernah ke tempat ini.

Hatinya masih berdebar teringat pujian Yeonjun, ia sesekali melirik cowok rambut belah tengah itu.

"bisa bisanya dia santai kaya gitu setelah buat gua semalu ini."

"Mau main ini?" tanya Yeonjun menunjukkan game tembak tembakan time crisis.

Nara mengerutkan keningnya. "Game apaan itu?"

"Game crisis tembak tembakan, gua dulu main di PS2." Jelas Yeonjun.

"Hm, boleh keknya seru."

Nara duduk dikursi sedangkan Yeonjun dibelakang nya, membuat gadis itu bingung.

𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮  | Choi Yeonjun ②Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang