🖋:14

775 74 7
                                    

Mata tajam itu memperhatikan dengan Lamat lembar foto di pegangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata tajam itu memperhatikan dengan Lamat lembar foto di pegangannya.
"Dia?"

Reya mengangguk mengiyakan
"Jadi apa yang mau Lo lakuin setelah Lo tau dia siapa?"

Yohan mengidikkan bahu nya acuh.
"Gue bakal diam, selama dia gak berulah. Tapi, kalau sampai dia berani berbuat gue sendiri yang bakal ngehabisin dia" Gadis di hadapan nya itu bergidik ngeri saat Yohan berucap.

Lagian siapa yang Gak ngeri kalau ngeliat Yohan mode harimau kelaparan kaya sekarang?
"Jingga Atmaja Grible, Kita Lihat apa yang wanita itu perintahkan ke Lo."

"Wait Bang, Lo seharusnya udah tahu muka nya kan? Kata nya kemaren pas Lo ke sekolah Asa Lo ada niatan buat nyari tahu?"

Pemuda itu menggeleng.
"Boro-boro gue mau nyari tahu Re, orang di koridor aja udah di hadang sama si kumis"

Kumis itu kepala sekolah nya Asa, pak Yanto nama nya. Manusia yang banyak omdo, Alias omong doang.

Kalau sama Yohan sih dia bilang bakal make dana yang di donasiin Yohan buat kepentingan sekolah, eh ternyata buat anak istrinya liburan ke Cappadocia.

Bisa di bilang korup, tapi Yohan gak meduliin toh duit nya juga Gak bakal habis sampai tujuh turunan.
"Curiga Kumis doyan sama Lo" Ujar Reya sambil terkekeh.

"Gila"

Reya menghirup kopi hitam milik nya. "Pait anjir"

"Udah Tau gak doyan kopi, di tawarin jus gak mau. Ya, salah sendiri"Reya memutar bola mata nya malas, Abang sepupu nya satu ini julid doang bisanya.

"Jian gimana?"

"Syukur, dia sehat masih hidup" Sahut Reya santai. "Ngedoain Abang Lo mati Lo ya?" Yohan dan Reya sama sama terkikik geli, menggibahi Jian itu seolah menjadi kegiatan yang wajib di lakukan jika sedang berkumpul.

"Bang Jian juga lagi berusaha nyari identitas dari tuh anak, tapi gue Nanya deh sekali lagi." Gadis itu menjeda ucapan nya.

"Apa?"

"Bakal Lo apain dia kalau sampai ketemu?"

"Nyari Tahu tentang keberadaan Perempuan itu," Reya mengangguk faham.

"Tante Diandra memang setelah ketahuan ada drone yang berkeliling di sekitar rumah nya, dia langsung pindah. Setakut Apasih dia, emang nya?"

Masih ingat dengan Chapter di mana Yohan mendapatkan kiriman paket dari Reya? Di dalam paket tersebut ada foto Diandra yang duduk di teras rumah nya di atas kursi roda milik nya.

Dan setelah itu, Saat Yohan ingin mendatangi tempat terakhir kali Diandra berada, wanita itu langsung menghilang entah kemana.

"I dont' know, tapi jujur re. Gue meragukan fakta yang mengatakan kalau Jingga itu anak kandung nya."

My Posesif brother-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang