🖋:3

1.4K 129 3
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pesanan atas nama Arshaka." Arshaka yang sedang fokus dengan ponsel nya itu mengalihkan pandangan nya.

Berdiri dan menuju ke kasir untuk mengambil titipan Asa
Ia baru saja pulang dari kuliah, eh Asa malah nitip rainbow cake, walau keliatan ogah ogahan tetep aja di beli.

"Total nya 50.000 ya Mas." Sang kasir tersenyum ramah, berbeda dengan Arshaka yang tetap memasang wajah datar nya.

Pemuda itu membayar pesanan nya, selesai dengan semua pembayaran ia keluar dari Cakeshop dan berniat menaiki motor sport biru milik nya.

"Mamah tau ga? Tadi arkan menang lomba bola loh mah!"

"Wahh anak Mamah emang keren, nanti kita beli coklat oke?"

"Okey." Arshaka menoleh saat mendengar percakapan di sebelah nya.

Ada bocah kecil laki laki yang datang ke Cakeshop itu bersama ibu nya, membuat nya merasa dejavu pada masa lalu nya.

"Sekarang dia udah punya pengganti gue." Pemuda itu menepis segala fikiran fikiran pengganggu itu, ia menyalakan motor nya dan melaju membelah jalanan sore.

" Pemuda itu menepis segala fikiran fikiran pengganggu itu, ia menyalakan motor nya dan melaju membelah jalanan sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asa mana bang?" Mahessa menuruni tangga rumah nya sambil menenteng jaket hitam kesayangan nya.

Yohan yang di tanya hanya mengidikkan bahu nya tak tahu.
"Di kamar paling, tadi abis sama kak Reya dia ketiduran." Harviz menyahuti.

Mahessa hanya ber 'oh' ria saja.
Ia mendudukkan diri nya di sofa rumah nya itu "lo mau ngomongin apa? Gue mau jalan soal nya." Tanya nya pada Yohan yang di angguki oleh Harviz.

"Tunggu shaka."

Tak lama setelah itu Arshaka datang sambil menenteng kantongan plastik berisi pesanan Asa tersebut."Ka, duduk dulu." Panggil Yohan.

My Posesif brother-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang