camping

343 30 9
                                    

' Apa kah ini mimpi? Mimpi buruk? Tolong Tuhan bangunkan aku dari mimpi ini ' batin Akane. Karena dia sudah berjanji akan membantu ' Mr presiden ' untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berkemah.

Dia sedang menyiapkan makanan makanan mentah yang akan di masak oleh siswa dan siswi nya. Dan teru sedang menyiapkan peralatan seperti kayu bakar dan juga tendanya. Para OSIS lain sebenarnya ada yg membantu. Namun hari sudah mulai gelap, dan mereka pamit pulang.

Akane sendirian dirumah nya yang tidak begitu besar, karena orang tua nya di luar negeri dan dia sendiri dirumah. Dia membantu teru, dengan sedikit terpaksa.

" Akane-san.. jika sudah selesai kau bisa pulang terlebih dulu kok. " Teru tersenyum, Akane menatapnya.. dengan agak dalam dan menggiyakan saran teru.

Dia mengemas barangnya, dan pulang dengan jalan kaki dari sekolah menuju rumahnya. " Sayonara Presiden " Akane berkata pada teru yang dibalas senyuman sekaligus sedikit blush di pipi teru.

" Sayonara akane-san! Hati hati dijalan ya! Aku tidak sabar untuk besok.. " teru melambai dan Akane berjalan pergi. Akane bergumam sendiri " Ya.. sungguh tidak sabar. " Akane menghela nafas, sebenarnya meskipun sedikit saja, Dia ingin se kemah dengan aoi. Namun gadis itu, yaa.. pasti akan merasa awkward di dekatnya.

Di sisi teru

Teru selesai dengan semua peralatan kemah dan kayu kayu untuk api unggun, dia sekarang sedang mencuci tangannya sambil melihat sekolah di senja hari. Dia tersenyum pada matahari yang mengucapkan selamat tinggal padanya. " Akane-san.. " teru menatap matahari itu, yang berwarna kuning ke orange an, mengingatkan nya pada Surai rambut Akane aoi yang berwarna orange. Teru selalu berharap ingin menyentuh Surai orange itu.

' apa kau se benci itu.. padaku? ' batin teru sambil mengepak barang barangnya untuk bersiap pulang, dia menutup loker nya dan menguncinya, sambil berjalan dari lorong sekolah menuju keluar sekolah. Tidak lupa dia juga mengunci pintu masuk sekolahnya.

' apa aku terlalu memaksa nya? ' teru terus saja kepikiran tentang hal itu, karena dia. Tau dengan jelas tampang ramah Akane yang terlihat sekali seperti dipaksa untuk melakukannya, teru berjalan dan dia melewati sebuah toko kelontong, yang menjual permen. Dia ber inisiatif.

Dia sedikit berlari ke toko itu " permisi nyonya.. aku beli permen ini, dua " nyonya toko kelontong tersenyum dan memberi nya permen, satu rasa apel, dan satu rasa orange. " Terimakasih " ucap teru sambil melihat permen itu dengan senyuman.

Dirumah teru

Teru menyapa adik adik nya sebentar, lalu langsung beranjak kekamarnya. Dia menguncinya dan segera mandi lalu berganti baju menjadi piyama. Lalu setelah itu, dia menatap meja laci yang ada dis sebelah tempat tidur nya. Dia melihat permen yang tadi dibelinya. ' bagaimana jika .. '

Teru mengambil kedua permen itu dan membuka bungkusnya, lalu berpikir sejenak ' apa aku gila ' lalu dia kemudian memainkan permen tersebut layaknya sebuah boneka anak kecil. Dia membuat permen tersebut menyentuh satu sama lain, Alias berciuman. Dia adalah permen apel, dan permen orange adalah Akane.

' Akane-san.. ' teru melamun sambil terus memainkan permen itu, lalu tiba tiba terdengar teriakan kou

" NII-SAN!! MAKAN MALAM! " Teriakan kou dari dapur membubarkan lamunannya. " a-aku segera kesana! " Teru menatap permennya lagi. " Aku pasti sudah gila.. " sambil menelan salivanya. Dia menjilat permen orange.

.
.
.

Teru memberikan permen apel ke adik nya Tiara, lalu memakan permen orange nya untuk dirinya sendiri.

Kou menuangkan sup wortel dan ayam ke dalam mangkok, dan mereka makan bersama dalam keharmonisan

" Hmm.. memang jago adik ku memasak. " Teru menikmati makanannya sambil mengusap rambut kou dengan lembut.

[ACTIVE] Terukane. | Mr. Presiden?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang