the real confession (semi-smut)

394 25 5
                                    

( terimakasih bagi yang memberikan pendapatnya di chapter lalu! )

Teru sedikit bingung, lalu seketika menunjukan wajah terkejutnya " jelaskan maksudmu barusan, aoi. " teru tersenyum, dan dia tetap memeluk badan aoi.

" K-KAU TAU MAKSUDKU IDIOT! " Akane menyesali perkataannya barusan , dan berusaha tidak menatap wajah teru, wajahnya perlahan memerah dan mengeluarkan sedikit blushes di pipinya.

Teru seketika tertawa kecil, mereka menikmati malam itu bersama, tidak ada yang memperhatikan mereka sekarang karena semua fokus pada kertas dan urusan masing-masing dengan harapan mereka.

Teru memegang tangan Akane dan membawa nya ke tepi bukit tempat mereka berkemah, tak lama kemudian para murid murid kamome akademi berkumpul di tepi bukit itu, sambil melipat kertas mereka, ada yang membentuk pesawat, burung, hati dan lainnya.

1..2..3..

Wusshhh

Kertas mereka terbang mengikuti arah angin, angin sangat kencang saat itu, saat mereka melepas kertasnya angin itu langsung membawa semua kertas kertas itu mengikuti arah aliran angin.

Semua menatap senang kepada kertas kertas yang berisi harapan dari hati kecil mereka masing-masing, dan berharap harapan mereka menjadi kenyataan, dan bukan hanya tulisan tangan saja.

" aku menyukai Akane aoi. " teru tetap memegang tangannya dan menyondongkan kepalanya ke pundak Akane, sambil melihat kertas itu terbang.

... " aku.. j-ju.. " Akane mengerutkan kening dan mencoba mengatakan kalimat itu. Akhirnya dia hanya berhenti di kata itu, tidak melanjutkan.

" Ju..?? " teru menatapnya dan tersenyum menggodanya.

.. " juga! Aku menyukaimu! " Akane akhirnya mengatakannya, agak berteriak. Itu membuat teru tersenyum dengan sangat lebar. Beberapa detik kemudian, wajah Akane lebih merah lagi dan berkata " l-lupakan, aku hanya bergurau. " Akane memasang wajah se-serius mungkin dan menatap teru.

" tapi aku serius. " teru menatapnya dan berhenti menyondongkan kepalanya dari pundak Akane. " aku menyukaimu " teru melihatnya lagi dengan kesungguhan di wajahnya " aku menyukaimu " dia mengatakannya lagi, karena tidak ada respon dari Akane

" aku menyukai- " Akane menutup mulutnya dengan satu tangan " cukup " dia tetap berusaha memasang wajah serius meskipun tetap ada bekas kemerahan. " aku mengerti, tak perlu mengulangi " dia lalu melepaskan tangannya dari mulut teru.

Teru tersenyum lagi " apa kau menyukaiku? " dia menatap aoi, menunggu jawaban darinya dengan sabar. Dan dengan wajah yang penuh harapan.

.. " b-bisakah kita berbicara soal ini ditempat lain? " Akane tetap menunjukan bekas kemerahan di wajahnya dan menatap semua siswa yang masih sibuk dengan urusan mereka sendiri.

" baiklah " teru lalu menarik tangannya, menjauhi kerumunan dan mengajaknya ke dalam tenda mereka, yang hangat dan nyaman. " sekarang apa aku bisa mendapat jawaban ku? " dia tersenyum lagi

" uhm.. " Akane duduk di sebelahnya, teru bertanya lagi " apa kau menyukaiku? Akane-san? " Akane berpikir sebentar, dia menatap kebawah, tak berani menatap langsung ke matanya. Dia menggangguk pelan sekali.

Teru langsung berbinar binar dan memeluknya dengan erat, eratt sekali. " aaaaa~ aoiiii " dia memeluknya dengan wajah yang sangat berbinar binar, sekilas, kau bisa melihat wajahnya bersinar di kegelapan malam itu.

" ouh- mhm! t-teru.. terlalu erat! " dia berusaha melepaskannya, tapi teru memeluk terlalu erat dan dia tak mau melepaskannya. Setelah beberapa detik dia memeluk Akane.

[ACTIVE] Terukane. | Mr. Presiden?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang