《《《

315 24 9
                                    

HAPPY READING !!!

Fort menyaksikan peat-nya keluar dari rumah dengan sebuah koper, saat siluet peat sudah tidak terlihat. Joong kembali memberikan pukulan di wajah fort hingga tersungkur, kemudian pergi menyusul peat yang sudah berada di dalam mobil.

Fort berusaha bangkit dan berlari keluar rumah, tangis fort semakin menjadi setelah melihat mobil itu semakin menjauh dan menghilang dari hadapannya.

"Aaarrrggghhhhh"

Fort berteriak histeris, ia membukul dinding rumahnya hingga meninggalkan luka di tangannya. Fort juga menghancurkan barang-barang yang ia lihat atau berada di dekatnya.

....
.......
.....

Di dalam mobil, peat menatap ke luar untuk menyembunyikan air matanya dari pria yang ada di sampingnya.

"Menngislah peat, jangan menyembunyikannya", ujar joong

"A_aku ti dak menangis phii"

"Suaramu sudah parau dan bergetar seperti itu peat, tidak mungkin kamu baik-baik aja. Luapkan peat, keluarkan semuanya. Phi selalu ada di sisimu" , ujar joong.

Tak lama setelah joong berkata seperti itu, peat menangis sejadi-jadinya.

Joong menepikan dan memghentikan mobilnya, lalu meraih tangan peat, menariknya ke dalam pelukannya.

"Phii__ . Aku tidak bisa phi, a_aku tidak bisa phi, aku tidak sanggup melihatnya seperti tadi". Tangisnya.

Peat berbicara dengan suara parau dan terputus-putus. Air matanya benar-benar keluar seperti air terjun dan membuat baju joong basah oleh air mata dan juga ingus dari adiknya.

Joong tidak mengatakan apapun, ia hanya mengusap punggung peat dan menenangkan adiknya. Ia hanya akan menunggu peat lebih tenang lalu melanjutkan perjalanannya.

Joong dengan sabar dan penuh perhatian menunggu agar peat benar-benar tenang.

Sudah hampir 10 menit mereka dalam posisi tersebut, peat sudah berhenti menangis. Namun suara nafasnya masih terputus-putus dan sedikit bergetar.

"Phi, kita pulang aja" ujar peat di dalam pelukan joong

"Kamu sudah lebih baik ?" Tanya joong sebagai alibi, karena ia tau kalau adiknya itu masih bersedih.

"Um" angguk peat. "Phi antar aku ke hotel saja, aku ingin sendiri"

Permintaan peat itu mendapat penolakan keras dari joong, namun karena peat terus memohon dan juga dengan wajah nya yang terlihat berantakan. Joong mau tidak mau mengabulkan dan menyetujui keinginan adiknya itu.

"Phi akan mengantar mu ke apartment phi saja, kamu bisa tinggal dan melakukan apapun sepuasnya di sana"

"Phi punya apartment ?" Tanya peat

"Mmm, phi sebelumnya membeli dan tinggal di sana. Kemudian phi memilih untuk tinggal dan menetap di kota yang sekarang"

Peat mengangguk mengerti, lalu kembali menatap ke arah luar. Memperhatikan orang-orang ,kendaraan yang berlalu lalang. Serta lampu-lampu yang berkelap kelip di setiap toko ataupun di taman-taman pinggir jalan.

Perjalanan mereka memakan waktu sekitar 1 jam lebih untuk tiba di apart milik joong. Pria itu mengambil barang milik adiknya dan membawanya ke kamar miliknya.

Setelah tiba di lantai 9, joong mengambil kunci apart nya lalu membukanya. Meskipun kamar ini tidak di huni selama beberapa tahun, namun kondisi di dalamnya rapih dan bersih membuat peat tersenyum sekilas ke arah sang kakak.

ISSUE {fortpeat,bossnoeul} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang