BONUS CHAPTER

2K 153 39
                                    

"GUE didepan pintu nih, lama gue bakar nih rumah." gak ada dua detik dari calvin bilang begitu ke seseorang di telepon. pintu didepannya langsung terbuka, menampilkan wajah familiar yang gak ada tua-tua nya.

"bawa jeruk pesanan nasa kan?" tanya si lawan bicara, nasa yang jadi demen banget sama jeruk gara-gara haru.

"orang mah ditawarin masuk dulu, ini malah nanyain pesanan dulu. kita bukan kurir kali!" rania yang berdiri di belakang calvin protes. mereka, teman-teman se per KKN nya pergi ke rumah nasa karena mereka nyuruh nasa buat ngundang ke rumah barunya.

jadi ini sebenarnya nasa dipaksa ngundang.

"kirain nasa kalian bakal langsung masuk aja. kalian kan suka gak sopan." nasa kalau jujur sama nasa kalau nyindir kayaknya gak bakal beda jauh. sama-sama bikin orang pengen ngegetok.

sekarang mereka semua udah masuk ke rumah barunya nasa, kalau kata calvin sih gak gede-gede amat, soalnya nasa sama calvin lebih banyakan duitnya calvin. tapi jujur aja, calvin tuh iri banget sama keseharian nasa, kerjaannya cuman rebahan, nonton tv, dan makan. soal kerja udah ada suaminya yang nanggung. calvin jadi pengin nikah, tapi kalau nikah pun dia yang harus kerja.

"enak ya jadi lu. gak perlu kerja, tinggal makan duit suami doang."

nasa tertawa mendengar calvin, "makanya calvin, punya cita-cita itu kayak nasa. nasa cita-citanya cuman menikah sama punya anak, bukan kayak calvin, cita-citanya mau jadi pengusaha."

"tapi jadi pengusaha kan bagus sa?" ayu menimpali.

"iya ayu. makanya calvin sekarang jadi pengusaha, tapi gak nikah-nikah HAHAHAHAHAHA."

"yatuhaan, lu nikah kok akhlaknya malah ngilang?" calvin meringis. udah siap-siap ngelempar jeruk ke muka nasa.

sepanjang siang itu mereka habisi dengan bernostalgia masa-masa KKN bareng, atau sekadar bercerita absurd dan hecticnya mereka menjelang sarjana.

nasa juga jadi mengingat-ngingat betapa malesnya dia mengikuti matkul, mabok SKS, dan rusuhnya KKN.

cerita itu mereka habiskan dengan tawa.

sore nya, calvin dan yang lainnya udah bersiap mau pamit pulang. pas banget waktunya ketika haru datang bersama keempat anak mereka.

awalnya haru kaget, "lah, gua baru dateng kalian kok malah pulang?"

"sengaja, soalnya kita emang gak mau ngelihat muka lu." ini kata jake.

"kurang asem! kalau bukan karena gua, kita semua gak bakalan se KKN bareng ya anjeng!─ adaw! sakit .."

barusan aja haru dilempar remote TV sama nasa, "nasa gak suka omongan kasar! nanti anak-anak ngedenger!"

"kan udah pada naik, sayang." haru ngusap-ngusap pipi kiri nya yang kena cium remote TV.

"mampus lo dimarahin bini." si jake malah ngomporin.

"jake ngomong 'mampus' mau nasa lempar juga pake TV nya sekalian?"

dan selain nasa yang hilang akhlak, nasa juga ternyata semakin galak sejak nikah. makanya mereka semua buru-buru keluar dari rumah itu sebelum memar dilempar perabotan rumah sama nasa.

"nasa kenapasih kok hari ini galak banget? lagi bad mood?" haru mendekat ke arah suaminya itu, memeluk pinggangnya seraya menyingkirkan helaian rambut nasa yang menutup pandangannya.

"enggak apa-apa kok. tadi mainnya seru?" merujuk pada haru dan keempat anaknya yang baru pulang dari taman.

haru mengangguk antusias. dia tau kok nasa berbohong, tapi daripada nasa terbebani dengan pertanyaan tadi, mendingan haru mengikuti alur bicara nasa.

[✓] To all The boys ┊ jisung haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang