Kicauan burung mulai terdengar, menandakan hari sudah pagi. Akan tetapi, Anneatte masih nyaman dengan tempat tidurnya.
"MBAKKK!! KEBO BANGET SIH, BURUAN BANGUN, DITINGGAL AYAH LOH!!" teriak Dhirvie, sontak membuat Anneatte terbangun dan melihat jam.
"Mampus ga lo Ann, udah jam segini" dengan cepat Anneatte beranjak dari kasurnya dan bergegas mandi kemudian bersiap-siap memakai seragamnya.
Setelah selesai, Anneatte keluar dari kamar sembari memakai tasnya dengan terburu-buru.
"Anne sarapannya di bekal aja ya!" teriak Ibu dari dapur sembari menyiapkan bekal untuk Anneatte.
"Iya Bu!"
Anneatte langsung memakai sepatunya dan tidak lama setelah itu sang ibu menghampiri untuk memberikan kotak bekal kepada Anneatte.
"Ini jangan lupa di makan ya. Oh iya, kamu berangkat nya bareng pak supir aja soalnya ayah ada meeting dikantor" ucap ibu pada Anneatte.
"Iya bu, Anne berangkat ya"
Setelah berpamitan, Anneatte dengan terburu-buru keluar dari rumah nya dan melihat disana hanya ada ayahnya saja.
"Dhirvie mana?" tanya Anneatte.
"Udah berangkat bareng mas Rean" balas Ayah sambil menyalakan mesin mobil.
"Loh dia mau berangkat bareng mas Rean?"
Anneatte hanya terkejut saja, mengapa Dhirvie berubah pikiran mau berangkat bersama Handrean.
"Mas mu yang maksa buat bareng"
"Oalah pantes aja dia mau, biasanya nolak terus"
Ibu yang melihat Anneatte belum berangkat ke sekolah pun datang menghampirinya.
"Kamu mau berangkat jam berapa? Ini masuk sekolah kurang 15 menit lagi loh, apa gak telat kamunya nanti?" tanya ibu.
"LOH IYA! yasudah bu aku berangkat dulu ya. Udah telat ini"
"Iya, tuh pak supir udah nunggu didepan. Hati hati ya, kalau udah sampe langsung ke ruang kepala sekolah"
"Iya bu, aku pamit!"
Anneatte bergegas untuk masuk ke dalam mobil dan berangkat ke sekolah barunya yang menghabiskan waktu sekitar 20 menit, itu pun jika tidak macet.
_
"MAS! LO KALAU MAU JEMPUT AJAL JANGAN NGAJAK GUE!!" Handrean tertawa melihat adeknya seperti itu
Beberapa menit berlalu, Handrean dan Dhirvie sudah tiba diparkiran sekolah.
"Maturnuwun Gusti, masih selamat." ucap Dhirvie menghela nafas sambil mengelus dada.
"Lebay kamu, ayo buruan. Tapi sebelum ke aula, bantuin mas bawa barang-barang yang ada dibagasi ke ruangan OSIS yaa" Dhirvie mengiyakan ajakan Handrean
Mereka berdua pun menuju ke ruang OSIS. Ketika sedang berjalan, banyak sekali sapaan untuk Handrean baik itu dari teman-temannya ataupun adik kelasnya.
"Pagi kak Rean" sapa adik kelasnya dengan tersipu malu yang hanya dibalas senyum oleh Handrean.
"Buset mas, banyak banget yang kenal kamu" ucap Dhirvie terkejut.
"Yoi dong. Don't touch me, i'm famous" kekeh Handrean yang dibalas dengan tatapan sinis dari Dhirvie.
"DIH!!!" ucap julid Dhirvie dengan tatapan julidnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosemate
FanfictionKisah enam remaja SMA yang memiliki kisahnya masing masing. Kisah percintaan, pertemanan atau pun keluarga. Dari Pertemuan yang tak biasa, membuat mereka menjadi dekat. Suka duka tangis tawa tak mudah menghancurkan pertemanan mereka. Justru sebalik...