Setelah berdebat cukup panjang dengan Rean laki laki itu masuk ke dalam rumah kembali.
"Ck, nggak beres nih."
Lalu Aldroz naik ke atas dan mengambil ponsel lalu mengecek isi pesan semalam yang 'terkirim' ke Anne.
"Bangsat, cewe gila!"
Laki laki itu pun reflek menelepon Anne namun gadis itu tidak aktif.
Sementara itu Rean yang masih terpancing emosi telah sampai di rumah.
Dia melihat Anne sedang berada di kamarnya sambil membaca buku.
"Anne?"
"Iya mas?" jawab Anne menoleh ke arah kakaknya.
"Udah baikan kan?"
"Berapa kali tanya gitu?"
"Siapa tahu, makan udah?"
"Nggak selera."
"Tadi mas ke rumah Aldroz."
"Berhenti bahas itu bisa?"
Rean langsung memeluk Anne dengan erat dan mengelus lembut surai rambutnya.
"mas nggak bakal biarkan kamu dilukai oleh laki laki manapun, bahkan jika itu teman dekat sendiri."
. . .
Jarrel tengah berada diruang keluarga rumah milik pacarnya. Dia sedang memikirkan gelagat aneh yang berada disekeliling dua temennya, rean dan aldroz tak biasanya mereka begitu.
"Sayang.. nih minumnya"meira membawa dua gelas minuman dari dapur. Jarrel tak merespon karena terlalu merenungkan apa yang terjadi diantara rean dan aldroz.
"Sayang?"panggil meira lagi sembari menepuk pundak pacarnya itu.
"Ehh iya honey, kenapa?"kata jarrel yang tersadar dari lamunannya
"Itu minumannya"kata meira sembari menunjuk minuman diatas meja
"Oiya, makasih yaa"jarrel mengambil gelas lalu menyesap sembari masih memikirkan kenapa kedua temennya begitu
Meira yang melihat gelagat aneh dari pacarnya itu merasa bingung. Pacarnya sedang memikirkan apa? Perasaan dia tidak melakukan apapun yang salah.
"Kamu mikirin apa sih? Daritadi ngelamun mulu"meira akhirnya bertanya kenapa pacarnya itu ngelamun
"Kamu ngerasa gak sih rean sama aldroz agak beda setelah acara dirumah ku itu?"jarrel akhirnya memberitahukan akan apa yang dia pikirkan
"Beda gimana? Aku gak terlalu merhatiin sih"meira yang memang gak terlalu merhatiin sekitar terkejut mendengarnya
"Kayak disekeliling mereka ada bara api yang memanas gitu"jarrel yang mencari perumpamaan yang cocok dengan keadaan kedua temannya itu
'Jarrel tau dari mana ya? Apa aku kasih tau aja yang kejadian shanna itu?'batin meira yang ngerasa mungkin ada hubungannya dengan masalah shanna
"Kamu tau darimana sayang?"tanya meira pada akhirnya
"Aku ngerasa tau, kan biasanya mereka lengket gitu. Sekarang kayak kalau setiap ketemu tatapannya rean kayak tatapan benci gitu"jarrel yang memang beberapa kali melihat tatapan yang diberikan rean ada kilatan kebencian terhadap aldroz.
"Apa ada hubungannya sama shanna ya, sayang?"tanya meira yang merasa ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi oleh shanna
"Shanna kenapa dia?"jarrel yang tertarik akan apa yang akan diberitahu oleh kekasihnya itu.
"Aku gak bisa ngasih tau lengkapnya intinya dia kena teror setelah pulang dari rumah mu setiap harinya, kayaknya peneror itu mau nyerang psikis nya shanna. "nada Almeira khawatir saat mengingat cerita Shanna
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosemate
FanfictionKisah enam remaja SMA yang memiliki kisahnya masing masing. Kisah percintaan, pertemanan atau pun keluarga. Dari Pertemuan yang tak biasa, membuat mereka menjadi dekat. Suka duka tangis tawa tak mudah menghancurkan pertemanan mereka. Justru sebalik...