"Indah banget jika mengingat kenangan kita dulu ya Shan" Handrean setelah mengingat kenangan saat hubungan nya dengan Shanna masih baik baik saja.
"Aku mohon jangan larang aku untuk memperjuangkan hubungan kita kembali.." pinta Handrean kepada Shanna.
Shanna melihat kedalam manik Handrean itu melihat terdapat ketulusan, cinta, dan kesedihan didalamnya.
"Baiklah, aku tidak akan melarang kamu tapi tolong ingat satu hal jaga dirimu baik baik, jika keluarga ku tau terutama papahku dan membuat mu terluka aku tidak akan pernah memaafkan diri ku sendiri" Shanna masih ragu dengan keputusannya, dia tau jika keputusannya ini dapat menyakiti Handrean yang notabene nya orang yang dulu sempet menghiasi kehidupannya.
Handrean senang bukan main setelah mendengar perkataan Shanna. Dia memeluk erat perempuan itu dengan epenuh ketulusan dan cinta.
"Makasih Anna..." kata Rean sebari mengusap rambut Shanna yang lembut dan harum.
"Masih inget nama panggilannya" ucap Shanna masih memeluk tubuh Handeean.
"Masih dong, nama kamu selalu melekat di kepala aku ga pernah sekalipun pergi"
"Ahaha Ian bisa aja" ucap Shanna
"Kita bisa ngobrol kaya gini lagi kan?" tanya Handrean memastikan keduanya sudah membaik tidak ada lagi Shanna yang kabur jika melihat Handrean.
"Bisa, semoga. Karena ga ada yang tau ujungnya kaya gimana"
"Kamu harus yakin kita bisa, kita bisa kaya dulu lagi" ucapan Handrean benar-benar meyakani Shanna.
"Oke aku yakin" balas Shanna lalu melepaskan pelukannya.
"Pergi yuk" ajaknya lalu Handrean mengangguk sebari tersenyum dan mereka pergi sambil berpegangan tangan.
-
MPLS sudah berakhir para siswa-siswi baru pada ramai sekali di papan pengumuman yang berisi tentang pembagian kelas mereka. Gavino dan Gema juga berada disana untuk melihat mereka berada dikelas mana.
"Minggir minggir" Serobot Gema untuk mendapatkan di antara kerumunan manusia yang sedang melihat kelas mereka.
Karena memiliki badan yang cukup besar akhirnya Gema dan Gavino tepat berada dipaling depan papan pengumuman.
"Woh kita sekelas Gem" Gavino senang sambil menepuk pundak Gema dengan keras.
"Anjir Gavin sakit! Gila bosen banget sekelas sama lu mulu" Gema yang masih fokus untuk mencari nama seseorang, matanya semakin turun mencari nama yang dia cari
"Ye kurang ajar aja lu ye" Gavino memukul pelan kepala Gema."ayo Gem kita keluar dari sini"
"Sek bentar vin, dikit lagi" Gema masih berusaha mencari keberadaan nama yang dia cari, nama itu harus dia temukan sebelum pergi, jika belum ketemu perasaan Gema tidak akan tenang.
"Ketemu, Micel Armita Dwiguna 10 MIPA 1"
Gavino memutar bola matanya, ternyata itu toh yang dia cari."Ealaah nyari kelas gebetannya toh kiw kiw" goda Gavino Sabari menyenggol badan Gema, Gavino ini emang hobi nyenggol badan Gema emang ya.
"Bawel lu. lu ga mau nyari kelas Hera juga nih?"tanya Gema alisnya turun naik dan resanya Gavino ingin sekali memukul wajah Gema.
"Karena urang kasep, bageur pisan, jueng rajin menabung urang cariin namannya buat maneh ya Vin" sambung Gema lalu mulai mencari nama Hera.
"Dih, eweuh hubunganan anjir"
Gema tetap saja mencari nama Hera didaftar pembagian kelas, matanya muter muter untuk mencari nama Hera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosemate
FanfictionKisah enam remaja SMA yang memiliki kisahnya masing masing. Kisah percintaan, pertemanan atau pun keluarga. Dari Pertemuan yang tak biasa, membuat mereka menjadi dekat. Suka duka tangis tawa tak mudah menghancurkan pertemanan mereka. Justru sebalik...