Aldroz kini sudah mengantongi banyak bukti untuk meyakinkan Rean sekaligus Anne kembali.
"Semoga aja" batinnya.
Tibalah dia di depan kediaman keluarga Hadjorasadja.
tok tok tok
Aldroz sedikit gugup, tangannya agak bergetar karena ragu namun semangatnya demi dua orang penting dalam hidupnya tersebut tak bisa terpatahkan begitu saja.
"Siapa ya?"
Wanita yang membukakan pintu Aldroz ternyata adalah Dewi, ibu dari Rean dan Anne.
"Permisi tante, reannya ada?"
"Rean? ada kok, kamu siapa ya?"
"Saya Aldroz, teman sekolahnya."
"Oh gitu, sini masuk dulu."
Aldroz kemudian masuk ke dalam rumah setelah Dewi memberi izin padanya dan melihat ke sekeliling.
Rumah yang cukup besar bak istana.
Tak lama kemudian Dewi turun dengan membawa Rean dan memberitahu anak sulungnya tersebut kalau ada seseorang yang ingin bertemu.
"Droz? ngapain lagi?"
"Re, kali ini gue nggak cuma modal omong."
"Maksud lo?"
Aldroz kemudian memberikan sebuah map dan Rean membuka benda itu.
Betapa terkejutnya dia saat mengetahui hal yang sebenarnya terjadi.
Rean melihat foto foto, bukti tes DNA, serta identitas pelaku yang telah membuat Aldroz seolah menjadi 'tersangka'.
"Gimana? sekarang siapa yang minta maaf duluan re?"
"L-lo pasti ngerekayasa..."
"Rekayasa apaan sih? gue bener bener cari itu sama Gavin sampai hampir stress."
"Gavin?"
"Iya, dia bantu gue buat ngecoading sama ngelacak cewe brengsek itu."
Hati Rean menciut, kali ini Aldroz benar benar membuktikan ucapan tempo hari saat berkunjung ke rumahnya.
"Mana adik lo? gue mau bicara juga sama dia."
"Droz...."
Aldroz lantas terdiam sejenak dan memandangi wajah pria di hadapannya itu.
Tiba tiba Rean memeluk erat Aldroz dan meratapi semua penyesalan tak berujung.
"A-apa apaan nih?!"
"Gue salah, oke gue ngaku kalah."
"Kalah apaan sih re? gue udah maafin."
Rean lalu melepas pelukan itu perlahan dan menepuk nepuk pelan pundak Aldroz sambil tersenyum tipis.
"Gue bangga punya temen kaya lo, pantang menyerah."
"Haha, santai aja napa."
"Anne di belakang, sini gue antar."
Rean bersama Aldroz pergi ke tempat yang dituju dan mereka berdua melihat seorang gadis tengah memberi makan ikan ikannya di sana.
"Hati hati, nanti singanya keluar."
"Jangan remehin Aldroz lagi kali ini."
Pelan pelan laki laki itu menuju ke arah kolam ikan dan mendekati Anne yang masih belum sadar akan kehadirannya.
"Hai cantik."
Anne menoleh ke arah sumber suara dan ternyata itu adalah Aldroz yang tengah mencoba menggodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosemate
FanfictionKisah enam remaja SMA yang memiliki kisahnya masing masing. Kisah percintaan, pertemanan atau pun keluarga. Dari Pertemuan yang tak biasa, membuat mereka menjadi dekat. Suka duka tangis tawa tak mudah menghancurkan pertemanan mereka. Justru sebalik...