Bab 8

46 1 0
                                    

Saat sedang berkeliling mengawasi OSPEK hari kedua, Handrean berjalan sembari memikirkan perkataan Jarrel tentang hubungan nya dengan Shanna.

"Yang diomongin Jarrel ada benernya juga, seharusnya gue memperjuangkan Shanna dan nyelesain masalah yang terjadi di keluarga kita" gumam Handrean.

Tiba-tiba saja Handrean menghentikan langkahnya, dirinya tidak sengaja melihat Shanna sedang memberi makan kucing di bawah pohon rindang. Handrean diam sejenak melihat Shanna dengan tatapan yang sangat teduh.

"Kebiasaan kamu ga berubah ya.. masih sama kayak Shanna yang aku kenal, malah sekarang lebih cantik" gumamnya sambil tersenyum melihat Shanna.

Handrean dengan percaya diri menghampiri, kaki jenjangnya perlahan berjalan mendekati Shanna. Shanna yang sedang sibuk memberi makan kucing pun tidak menyadari bahwa Handrean menghampiri nya.

"Masih suka ngasih makan kucing?" ucap Handrean dan tentu saja itu membuat Shanna terkejut dengan kehadiran Handrean yang tiba-tiba.

'Kok tiba-tiba ada dia sih ck gimana dong masa mau kabur, kucingnya juga belum beres makan' gerutu Shanna dalam hati.

Pada akhirnya Shanna lebih memilih tidak menganggap kehadiran Handrean. Handrean menghela nafas ketika Shanna masih mendiamkan nya.

"Boleh ikut duduk?" tanya Handrean sambil melihat ke arah kursi di samping Shanna.

"GA! -eh euu" Shanna bingung harus menjawab apa.

'Kalo dia duduk disini terus papah tau gimana' ucap Shanna dalam hati dengan khawatir.

Ya selama ini Shanna selalu di awasi oleh Papah nya karena itu dirinya berusaha menghindar dari Handrean, dia tidak ingin sesuatu hal buruk datang kepada Handrean karena selalu bersama nya. Kemudian Shanna berdiri dan melihat ke sekitar yang sepertinya tidak ada siapa-siapa selain mereka berdua.

'Papah seharusnya udah ga ngawasin aku setelah putus sama Rean kan, iya bener harusnya udah engga' ucap Shanna dalam hati teringat ucapan sang papa yang tidak akan mengawasi nya lagi.

"Kenapa?" tanya Handrean yang merasa aneh dengan tingkah laku Shanna.

"Eum engga kok kalo mau duduk, duduk aja ga ada yang larang" ucap Shanna sambil melanjutkan kegiatan memberi makan kucing tersebut.

"Duduk disini adem ya" ujar Handrean sembari menutup matanya menikmati sejuknya berteduh di bawah pohon.

"Ga ngawas?" tanya Shanna.

"Ngawas kok, ngawasin orang yang lagi ngasih makan kucing" ucapnya lalu menatap Shanna, kemudian Shanna langsung memalingkan wajahnya. Tiba-tiba saja kucing yang sedang diberi makan pun pergi.

'Eh kok pergi sih, apa kucingnya juga ikutan salting ya?' batin Shanna.

Kemudian Shanna membereskan sisa-sisa makanan agar tidak mengotori lingkungan sekolah dan melihat Handrean yang masih duduk sambil menatapnya, jujur saja ia ingin menghindar akan tetapi dirinya merasa kasihan karena Handrean selalu berusaha mendekati nya. Pada akhirnya, ia memilih untuk duduk di samping Handrean.

"Shan"

"Hm?"

"Kamu suka iri ga sih kalo liat orang pacaran? Jujur kalo aku suka iri liatnya, pengen kaya gitu lagi.." ucapan Handrean berhasil membuat Shanna terdiam tidak tau harus mengucapkan apa.

"Kamu ga mau kita bareng-bareng lagi?"

Pertanyaan itu sontak membuat Shanna terkejut, tidak menyangka bahwa Handrean akan mengatakan hal itu. Dia bingung untuk membalas ucapannya, mau bagaimanapun juga Shanna masih menyukai Handrean tetapi permasalahan antara keluarga mereka juga belum terselesaikan.

"Shan yang sebenernya bikin kita putus tuh apa? Keluarga kita? Dan bingungnya kenapa kita malah ikut terlibat?" nada suara Handrean yang mendadak sedikit meninggi.

"Ah Rean bisa ga kamu jangan bahas ini dulu?" Shanna hanya tidak mau jika pembahasan ini membuat mereka bertengkar.

"Maaf, aku masih ga suka kita kaya gini. Aku mau kaya dulu lagi Shan.." Handrean menundukan kepala.

Dalam lubuk hati, Shanna juga tidak mau hubungan nya dengan Handrean berakhir seperti ini, ini seperti hubungan yang berakhir dengan bodoh. Dia juga masih mencintai Handrean, tetapi mereka juga terhalang oleh permasalahan keluarga keduanya di masa lalu.

"Apa kita ga mau cari tau cara buat nyelesain permasalahan keluarga kita? Shan, aku yakin pasti di balik permasalahan ini ada suatu kesalah pahaman" ujarnya dengan tatapan seperti memohon.

"Rean, mau cari tau gimana? kita aja ga tau harus ngapain, ujung-ujungnya kita yang bakal kena masalah" Shanna diam sejenak menarik nafas agar pikirannya tenang.

"Rean, jujur aku juga ga mau kaya gini. Aku mau kita kaya dulu lagi, tapi.. semuanya kerasa mustahil banget"

Handrean memegang tangan Shanna lalu menatapnya."Shan, kamu percaya sama aku kan? ayo kita berjuang sama-sama lagi, ayo selesai in ini semua dengan cara yang bener, ayo buat hubungan kita kaya dulu lagi" tatapan Handrean berusaha meyakinkan Shanna.

Shanna menghela nafas dan dengan ragu mengangguk menyetujui perkataan Handrean. Handrean tersenyum dengan perasaan lega saat mendapatkan jawaban itu.

Flashback.

Di taman sekolah, ada pasangan yang sedang bermesraan. Kebetulan keduanya sama-sama memiliki jam kosong di kelasnya yang mereka gunakan untuk bucin bersama.

"Ian" Shanna bersandar pada bahu Handrean.

"Kok Ian? sejak kapan nama aku jadi Ian?" tanya Handrean tidak suka dengan panggilan itu. Shanna bangun lalu menatap Handrean kesal.

"Itu aku baru buat 5 detik yang lalu loh, kok udah di tolak aja" ucap Shanna cemberut, Handrean tersenyum melihat ekspresi Shanna, baginya itu sangat menggemaskan.

"Iya maaf ya, aku suka kok panggilan Ian" ucap Handrean sambil mencubit pipi Shanna yang sedang dikembungkan.

Tiba-tiba saja hujan turun, padahal tadi awan nya sangat cerah.

"Loh hujan hahaha!" ucap Handrean tertawa sambil menutupi kepala Shanna dengan tangannya, Shanna pun ikut tertawa di buatnya.

"Neduh yuk nanti basah" ajak Shanna.

Handrean tersenyum lalu memegang tangan Shanna dan membawanya berlari. Bukannya masuk ke dalam gedung sekolah, mereka berdua malah berlari-larian di lapangan. Keduanya terlihat sangat bahagia hingga melupakan masalah yang mereka miliki, pikiran itu hilang sejenak dan mereka menikmati waktu bersama.

"Hujan tau! Kok malah bawa ke lapangan" tanya Shanna sambil tertawa.

Sebenarnya Shanna menyukai hujan, oleh karena itu Handrean membawa nya ke lapangan. Kemudian Handrean memegang kedua tangan Shanna, mereka bertatapan dan tersenyum hangat. Tanpa keduanya sadari, mereka sama-sama berucap dalam hati.

"Aku menemukan wanita terbaik ku. Aku ingin terus menjaganya, mencintainya dan memberikan seluruh kasih sayangku kepadanya." ucap Handrean dalam hati.

"Tidak ada yang lebih baik dari dia, dia yang menjadikan kehidupan ku lebih baik, dia selalu membawaku ke dalam kebahagiaan. Tuhan aku mohon, aku ingin hidup lebih lama bersamanya" ucap Shanna dalam hati.

"Sayang" panggil Handrean dengan senyum manisnya, yang dibalas dengan pukulan pelan dari Shanna.

"Sst jangan panggil itu nanti ada yang denger" ucap Shanna melarang tetapi pipinya memerah ketika mendapat panggilan itu.

"SAYANG!!!"

"Rean!" Shanna langsung menbekap mulut Handrean tetapi tangan Shanna di lepaskan dan Handrean langsung memeluknya erat, Shanna terkejut dan membiarkan Rean untuk memeluknya.

"Hei kalian berdua! Sedang apa?!"

Suara pak satpam berhasil membuat mereka terkejut dan keduanya langsung berlari dengan tangan Shanna yang digandeng Handrean. Mereka bukan nya takut dimarahi justru keduanya malah tertawa bersama karena bagi keduanya hari ini sangat begitu indah.

Flashback Off

Halo sayangkuu, gimana chapter kali ini. Khusus chapter ini tentang hubungan rean dan shanna sebelum putus. Menurut kalian, shanna ama ream bakal balikan gk? Nantikan ya di chapter selanjutnya

RosemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang