Bab 5

41 4 0
                                    

Handrean keluar dari kelasnya sambil merenggangkan seluruh badannya. Hari ini cukup melelahkan sekali, badan Handrean terasa akan remuk.

"Balik duluan ya bro" ujar temannya sembari menepuk pundak Handrean lalu pergi.

"Oh yok!" balas Handrean dari kejauhan.

"Yo mas bro" tiba-tiba pundak Handrean ada yang merangkulnya, Handrean langsung menengok ternyata itu Aldroz.

"Btw Rean kok lu ga ngasih tau gue kalo adek lu pindah kesini" ucap Aldroz yang melepaskan rangkulannya.

"Ya ngapain juga gue ngasih tau lu" balas Handrean.

"Ya apa salahnya toh ngasih tau, btw gue sekelas sama Anne sebangku juga" ucap Aldroz yang sontak membuat Handrean terkejut karena tidak percaya jika mereka satu kelas dan menjadi teman sebangku pula.

"Lu duduk sama Anne? Serius? Lu kuat duduk sama dia?" tanya Handrean tanpa memberi jeda pada ucapannya sehingga membuat Aldroz bingung.

"Emang kenapa anjir lagian gue suka duduk bareng Anne"

"Ih lu belum tau ya si Anne itu kaya gimana, dia tuh aduh serem kek nenek lampir, marahnya kek kucing garong" ucap Handrean sembari membayangkan wajah marah sang adik.

"Gapapa kok gue suka" Handrean terdiam kok di kasih tau malah kayak gini.

"Hidup lu bakal sengsara terus Al, duduk sama Anne berasa duduk sama singa. Terus ya Al kalo Anne lagi tidur lu jangan banyak gerak soalnya kalau gerak dia bakal bangun terus ngamuk kek singa" lanjut Handrean membuka aib Anneatte.

"Siapa yang di maksud kaya singa?!" sontak Aldroz dan Handrean langsung melotot ternyata di depannya sudah ada Anneatte yang berdiri dengan tangan yang terlipat di dada.

"Siapa yang kaya singa hah gue tanya?" tanya Anneatte menghentikan langkahnya di depan mereka yang sedang diam mematung.

"Si Aldroz nih katanya kasih tau aib lu" Handrean menyenggol tangan Aldroz yang langsung dibalas gelengan oleh Aldroz.

"Engga anjir dia sendiri yang buka aib kamu, percaya deh" Aldroz memberikan kode dua jari agar Anneatte mempercayai ucapannya.

"Lama-lama gue bongkar juga aib lu mas ke satu sekolah, biar julukan ganteng ilang dari diri lu."

"MAS, MBAK AYO PULANG!!" di ujung sana ada Dhirvie yang berteriak dengan kencang memanggil kedua kakaknya.

"Dhirvie kenapa teriak segala sih!" kesal Handrean.

"Udah lah, Al gue balik duluan ya" Handrean langsung pergi sembari merangkul Anneatte.

Saat sudah di depan Dhirvie, Handrean langsung memukul pelan punggung Dhirvie. "Heh ga usah teriak juga dong kamu kira ini di hutan apa?"

"Lagian di tunggu di parkiran lama banget" kesal Dhirvie.

"Dek, mau balik bareng mas?" tanya Rean yang tidak percaya jika Dhirvie menunggunya.

"Ya, ya iya lah ngapain aku nunggu mas di parkiran kalo gitu" balas Dhirvie dengan nada yang kesal sedangkan Rean tersenyum senang.

"Ayo adek-adek mas kita pulang"Rean  berjalan sebari merangkul kedua adiknya itu.

-

Elmeira sedang membereskan peralatannya. Walaupun hari ini tidak pelajaran tapi dia memerlukan buku untuk mencatat apa saja yang dibutuhkan saat karya ilmiah nanti. Setelah selesai dia menunggu pacarnya itu dengan memainkan handphonenya.

"Eh ada cewe cantik duduk sendiri nih, tumben lu belum pulang?" kata orang itu tiba tiba merangkulnya. Karena keseimbangan Elmeira sangat buruk jadi dia agak limbung saat orang itu merangkulnya.

RosemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang