Bab 15

32 0 0
                                    

Setelah pesta makan besar besaran di rumah Jarrel kini saatnya mereka ber sebelas untuk pulang.

"Hati hati semua!" ujar si tuan rumah.

[ cw / harshword, 18+. tolong bijak dalam membaca ]

Malam itu suasana cukup lengang dan masih ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang.

Aldroz yang tengah fokus mengemudi dengan motornya tiba tiba dihentikan oleh seseorang.

"Mas mas!"

Mendengar ada yang memanggil dirinya sontak laki laki itu langsung menuju ke sumber suara.

"Tolong, saya sedang buru buru."

"Tapi gue nggak kenal sama lo."

"Please, nanti saya kena marah."

"I-iya iya, ayo."

Setelah berpikir cukup matang Aldroz akhirnya mengantar gadis itu ke tujuan.

"Btw, yang mana tempatnya?" tanya Aldroz kembali memastikan.

"Dikit lagi sampai kok."

Tak lama kemudian mereka telah tiba di sebuah supermarket yang kebetulan masih beroperasi.

"Makasih ya mas."

Sialnya, Aldroz yang lengah tiba tiba disuntik oleh gadis itu dengan menggunakan obat bius dari belakang.

Obat bius yang membuat seseorang bertindak di luar kesadarannya.

"Mas, ikut saya yuk."

Tubuh Aldroz tiba tiba seperti memiliki sensasi panas dan dia sendiri mulai tak bisa mengontrol.

Laki laki berdarah jepang itu menatap gadis tadi dan menyudutkannya ke tembok.

"Mau lo a-apa br-brengsek?!"

"Mau kamu."

Aldroz menarik kerah lawannya dan berusaha menangkis efek obat tersebut.

"G-gue udah p-pu...."

Tiba tiba Aldroz terjatuh dengan keadaan linglung dan gadis itu segera membawanya masuk.

Rupanya di balik toko yang terlihat biasa saja ada sebuah bar kecil yang cukup ramai kala itu.

Gadis berambut panjang tadi membawa Aldroz ke dalam ruangan khusus yang sudah dia pesan.

"Come here bb, i wanna drunk with you."

Laki laki itu tiba tiba saja bangun dan mengambil sebotol soju dengan kadar alkohol cukup tinggi di atas meja.

"Good, that's my boy."

Setelah meneguk setengah botol Aldroz kembali tepar di kursi dan melihat ke arah perempuan yang tengah bergelayut manja.

Dia mencoba membuka kancing Aldroz dengan santai.

Setengah sadar Aldroz menatap wajah gadis itu dan memegangnya.

"Don't try to p-play with me."

"But i want, want more" balas gadis itu lirih.

Gadis itu mulai mendekati wajah Aldroz namun mendadak laki laki itu mendorongnya kasar.

Kini giliran Aldroz yang berada di atasnya.

"Damn you, why?!"

"Kamu tak perlu tahu."

Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah dalam keadaan 'yang tidak bisa dibayangkan'

RosemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang