1. Pelukan Pertama

2.7K 170 13
                                    


Hari ini adalah malam puncak bagi seluruh kontestan Indonesian Idol season 12. Malam ini waktunya Result and Reunion. Ke-empatbelas kontestan hari ini kembali tampil di panggung spektakuler, berkolaborasi dengan artis papan atas Indonesia juga juri - juri Idol season ini. Menyenangkan sekali melihat panggung Idol kembali meriah setelah minggu lalu kontestan yang tersisa hanya tinggal 2 orang, yaitu Salma dan Nabila. Keduanya sudah menampilkan penampilan terbaiknya di minggu lalu. Kini saatnya mereka mendengarkan hasil dari kerja keras mereka selama ini.

Penampilan demi penampilan telah disuguhkan, hingga sampailah akhirnya pada sesi penampilan solo. Nabila yang sedari tadi sedang sibuk bersiap terlihat sedikit gugup. Sambil wajahnya yang cantik mendapat sedikit touch up dari tim make up, dirinya sibuk mendengarkan rekaman suaranya sendiri dari handphone miliknya. Latihan tipis-tipis seperti ini sebetulnya perlu-tidak-perlu baginya. Pasalnya, ia juga sudah banyak berlatih untuk malam ini. Namun, malam ini penampilan solo terakhirnya di panggung idol, tentu saja ia tidak ingin mengecewakan siapapun yang menantikan penampilannya ini.

"Nabila, stand bye!", kata salah seorang crew.
Nabila yang kemudian mengangkat tangannya, berdoa sejenak. Tak lama, ia kemudian memulai langkahnya dan berjalan menuju panggung.

♤♡♤♡

Sementara itu, 12 kontestan lainnya kini sudah duduk di depan layar TV yang berada di backstage. Mereka akan melakukan reaction pada penampilan solo Nabila. Semua terlihat excited. Namun, ada satu orang yang terlihat lebih fokus dari yang lainnya. Ya, dia adalah Paul.

Paul adalah salah satu kontestan Idol season ini yang langkahnya harus terhenti di top 4. Meski begitu, diminggu-minggu berikutnya ia tidak pernah absen menonton penampilan teman-temannya yang masih berkompetisi. Mereka semua dekat satu sama lain, namun dengan Nabila ini, ada hal lain yang sulit dijelaskan dengan rangkaian kata. Hubungan yang entah apa namanya jika harus dideskripsikan.

VT Nabila mulai ditampilkan di layar TV yang menandakan bahwa penampilan Nabila akan segera dimulai. Hari ini ia akan membawakan lagu Here's Your Perfect dari Jamie Miller.

Beberapa kontestan sibuk mengomentari penampilan Nabila, beberapa lagi terlihat fokus dan menyuruh yang lainnya diam agar suara Nabila terdengar jelas. Berbeda dengan yang lainnya, Paul sedari tadi merasa sesak menahan haru. Kini pandangannya sedikit buram karena air mata memenuhi matanya. Ia sesekali harus berkedip dengan cepat agar air mata yang hampir jatuh itu tidak sempat tumpah. Sambil tetap fokus memperhatikan penampilan Nabila, pikirannya melayang mengingat semua momen bersama yang ia lalui selama 5 bulan terakhir ini. Dia yang paling tau perjuangan Nabila untuk sampai dititik ini. Haaah, sungguh bukan hal yang mudah. Bahagia, bangga, haru, semua perasaan itu berkecamuk di dadanya. Saat ini Paul juga seolah berusaha mentransfer energi positif kepada Nabila.

Tak terasa sampai pada kalimat terakhir lagu Here's Your Perfect, semua kontestan kompak menyipitkan matanya dengan posisi tangan yang melayang bersiap bertepuk tangan. 'You're perfect, Nabila' batin Paul masih sambil menatap layar TV.

"SO gak siiih SO gak siiih", kata Rony salah satu kontestan Idol yang juga sahabat Paul.

Semua kompak bertepuk tangan sambil berdiri, kecuali satu orang yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Ya, siapa lagi kalau bukan Paul. Rony yang menyadari keheningan sahabatnya itu kemudian tersenyum pada Paul seolah mengerti perasaan Paul saat ini. Rony kemudian menepuk pelan pundak Paul berusaha memberi ketenangan pada sahabatnya yang terlihat sedang emosional itu.

"Bagus", bisik Paul tiba-tiba pada Rony. Rony tahu betul kata 'bagus' yang disebutkan Paul terlalu sederhana untuk ekspresi yang sedang ia lihat saat ini. Sehingga tanpa ingin memperpanjang, Rony hanya tersenyum sambil mengajak tos dengan kepalan tangannya. Paul kemudian menyambut ajakan sahabatnya itu.

"Gue kesana bentar", kata Paul pada Rony. Rony hanya mengangguk sambil tersenyum kecil lagi-lagi seolah tahu kemana tempat yang akan dituju Paul.

♡♤♡♤

Sambil berjalan dengan tempo yang tidak beraturan, Paul masih berbicara dengan dirinya sendiri, 'Nabila, kamu hebat, kamu hebat Nabila, aku bangga, semua orang bangga'. Sesekali Paul berpapasan dengan para crew, namun seolah tidak bisa diinterupsi ia terus fokus berjalan. Sampailah ia tepat di belakang panggung yang biasanya dilewati kontestan setelah tampil. Paul sedikit tergesa karena ingin segera menemui Nabila. Sampai akhirnya ia sadar, Nabila masih berada di stage karena masih harus mendengar komentar dari juri. Tak apa, dia mau menunggu.

Sambil menunduk dan memainkan kakinya, munculah seseorang yang sedari tadi ia tunggu. Ya, ini dia 'si hebat Nabila'. Tanpa sepatah kata apapun, kini 2 pasang bola mata itu saling beradu. Dua orang crew yang tadinya membantu Nabila berjalan dan memegangi gaunnya tiba-tiba saja memberi jarak lalu pergi seolah tidak ingin merusak momen mereka berdua.

"Nab..." lirih Paul sambil sedikit memiringkan kepalanya.

Nabila masih memandangi Paul sambil berjalan pelan sekali. Gaunnya yang cantik membuatnya lebih mempesona malam ini. Ditambah, Nabila dan sosoknya sendiri memang sudah cantik.

"Nab..." panggil Paul lagi sambil sedikit bergetar. Pandangan di matanya penuh makna. Kali ini Paul ikut berjalan demi memangkas jaraknya dengan Nabila. Tanpa disadari, keduanya mempercepat tempo berjalan sampai akhirnya tidak ada jarak diantara mereka berdua. Tanpa jeda, Paul lalu mengambil badan Nabila yang mungil ke dalam dekapannya. Sambil terpejam menikmati momen itu ia berkata, "Selesai ya, Nab. Akhirnya.. kamu hebaat, kamu hebaat, manusia kuat."

Nabila yang juga terpejam, hanya samar-samar mendengar apa yang dikatakan Paul. Tingginya yang hanya sedada Paul, membuatnya lebih fokus pada debaran jantung Paul. Tidak beraturan, namun sungguh candu. Ini adalah pelukan pertama mereka setelah selama ini mereka saling menahan untuk berbagi peluk --entah mengapa. Seolah tak ingin saling melepas, keduanya mempererat pelukannya tanpa berkata apapun.

♤♡♤♡

Halo semuanya, salam kenal. Aku D.
Semoga kalian suka dengan ceritaku ya. Tentu aja ini cerita fiksi ya.

Cerita di bab ini terispirasi dari 'berita' yang katanya Paul dan Nabila berpelukan hangat setelah perform solonya Nabila di malam Result and Reunion. Katanya ada yg sempat mengabadikan, tapi ga di up karena takut mengganggu privacy mereka.

Tentunya aku pun penasaran, benar atau tidaknya, bagaimana pelukannya (hehe), dsb. Tapi ternyata sayangku sama Paul dan Nabila lebih dari itu. Aku berdoa aja semoga mereka bahagia dengan kebersamaan mereka saat ini.

Btw, ceritaku bakal seputar Nabila dan Paul after idol. Ya mungkin sesekali ada moment throwback saat kompetisi juga, tapi aku bakal lebih fokus cerita setelah kompetisi. Menurut kalian gimana ceritaku? Bagus dan perlu dilanjut ga ya? Ditunggu kritik dan sarannya ya!

-Salam, D.

Wonderful TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang