6. Support System

894 110 3
                                    

Hari ini jadwal Paul dan Nabila untuk menghadiri salah satu podcast bersama.

P: Hari ini perginya bareng yuk?
N: Tapi Abi sama Ombenk mau ikut juga soalnya pengen ketemu dan foto sama Atta & Aurel katanya hehe
P: Yaudah kamu ikut mobilku, Abi Ombenk dan tim kamu naik mobil kamu 😉
N: Hmm gimana ya...
P: Tapi kalau gamau juga yaudah gapapa
N: Cepet amat nyerahnya 😂
P: Nda bukan gitu
N: Yaudah ayok aku bareng kamu, aku izin dulu ke Abi ya
P: Beneran? Yeay! Yaudah aku otw sekarang
N: Heeh ini masih jam setengah 8 loh, podcastnyakan jam 10
P: Gapapa aku nunggu disitu aja
N: Yaudah see u, hati-hati ya

Paul lalu bergegas ke rumah Nabila. Sesampainya di sana terlihat keluarga Nabila telah selesai sarapan bersama. 'Duh, kurang pagi.' batin Paul yang sebenarnya datang lebih pagi untuk mengajak Nabila sarapan bersama di luar.

"Kita langsung berangkat aja yu, Nab?"
"Kepagian ga kalau berangkat sekarang?"
"Gapapa kita nunggu di sana aja kalau kepagian."

Keduanya pun pamit pada orang rumah untuk pergi duluan. Abi Ombenk serta tim Nabila berencana menyusul agar tidak menunggu terlalu lama di tempat podcast tersebut.

"Temenin aku sarapan ya."
"Astaga kamu belum sarapan? Aku ga nawarin lagi tadi." ucap Nabila sedikit kaget.
"Gapapa, tadinya aku mau ajakin sarapan bareng tapi kalian udah makan."
"Ih maaf ya, Powl."
"Nda papa Nabila."

Paul akhirnya memutuskan untuk membeli McD melalui drive thru karena tidak ingin terlambat datang ke podcast dan berencana makan di sana saja. Padahal, saat itu pun waktu masih cukup panjang menuju jam 10 pagi. Tapi begitulah Paul, anak yang sangat ontime dan pantang terlambat. Maklum, dia cukup disiplin masalah waktu karena dulunya ia adalah atlet sepak bola profesional.

"Peternak ayam sarapan ayam." ejek Nabila tiba-tiba.
"Ih apasih, emang ga boleh?"
"Ga sehat tau pagi-pagi makan fast food"
"Makan fast food emang ga sehat, ga cuma pagi-pagi aja."
"Nah udah tau tapi tetep belinya itu."
"Soalnya tadi ada yang sarapan duluan."
"Yakan kamu gabilang mau sarapan bareng." balas Nabila sambil mencubit pelan tangan Paul.
"Jadi lain kali boleh bilang kalau mau ajak sarapan bareng?"
Nabila tak menjawab dan hanya tersenyum ke arah Paul.

♡♤♡♤

Podcast pun berlangsung dengan lancar dan seru. Melihat kedekatan keduanya, tak heran orang-orang di sekitar mereka selalu mengira keduanya adalah sepasang kekasih. Tapi lagi-lagi tentunya mereka menyangkal dan menjelaskan bahwa hubungan mereka hanya sebatas teman yang saling support.

Namun, keduanya tidak main-main memaknai hal itu. Memaknai 'teman saling support'. Buktinya, kali ini saja Paul lanjut menemani Nabila latihan di studio karena besok adalah off air pertama Nabila setelah idol selesai. Ya, Nabila besok akan perform di kota Cirebon.

Sepanjang latihan, Paul berusaha tak terlalu terlihat memerhatikan sosok perempuan yang sedang memakai michrophone pink itu. Padahal, sedari tadi dirinya merasa bangga. Bagaimana bisa orang yang ia kenal dari idol itu, seseorang yang pemalu, bahkan diajak bicara pun sedikit sulit, sekarang terlihat lihai menampilkan sebuah performance yang indah.

Tak hanya dengan Nabila, Paul terlihat cukup akrab dengan keluarga serta tim Nabila. Ia tidak terlihat canggung sama sekali. Bahkan sesekali Paul mengambil alih keyboard untuk mengiringi Om Abenk yang juga suka bernyanyi. Ah, lagi-lagi Paul merasa senang bisa seperti ini bersama Nabila, sekaligus bersama orang-orang di sekitanya.

♡♤♡♤

Paul lalu mengisyaratkan Nabila bahwa dirinya akan pulang duluan. Nabila yang mengerti isyarat itu lalu menyimpan michropone-nya dan berjalan mendekati Paul.

Setelah Paul pamit dan bersalaman dengan semua orang, keduanya keluar dari studio. Nabila izin untuk mengantarkan Paul sampai ke parkiran.

"Semangat untuk besok ya, Nab." paul mengelus lembut pundak Nabila.
"Doain aku ya."
"Pasti, semoga lancar semoga sukses."
"Aamiin."
"Besok berkabar ya."
"Berkabar ga yaaa...."
Paul tak membalas, ia hanya melihat Nabila dengan mata menyipit berusaha sinis.
"Hahaha ga cocok jutek begitu, ga takut aku."
"Yaudah iya terserah mau ngabarin atau ngga." balas Paul pelan sambil mengeluarkan HP berpura-pura tak peduli.
Nabila hanya bisa tertawa melihat tingkah temannya itu.

♡♤♡♤

Keesokan harinya...

N: Halo halo halo aku udah di Cirebon
P: Astaga Nabila Taqiyyah...
Beneran ngabarin tapi tiba-tiba udah nyampe aja 😌
N: Hehehe
P: Yaudah pokonya semangat hari ini, baik-baik di sana. Gaada aku jangan macem-macem
N: Macem-macem apaan emang sih 😅 hahaha
Tapi makasih yaa, doain aku terus
P: Iya Nab, maaf ya gabisa nemenin langsung
N: Ih apaan sih segala pake minta maaf
P: Nanti aku nonton di HP ya pas kamu live, sukses sukses sukses!
N: Oke Powl makasiiii, aku mau GR dulu ya
Nanti aku kabarin lagi
P: Okee, semangat! Kabarin ya hehe

Setelah GR, Nabila bersiap untuk make-up. Sesuai request sang 'teman', mereka terus saling berkabar meski Nabila memang cukup slowrespond. Tidak hanya kali ini saja, sebelum-sebelumnya pun Nabila memang jarang mengecek WA nya sehingga orang yang menghubunginya harus cukup sabar menunggu balasan darinya. Tentu saja Paul cukup sabar untuk hal itu.

Penampilan Nabila pun berjalan sangat lancar. Dipantau oleh sang teman melalui layar HP, Paul yang ikut menyaksikan kemeriahan performance Nabila hari ini pun ikut bangga menyaksikan penampilan Nabila hari ini.

Lagu 'Menghargai Kata Rindu' yang menjadi single pertama Nabila dinyanyikan dengan indah dengan sentuhan improovisasi baru dari sang pemilik lagu. Serunya lagi, mayoritas penonton sudah hafal dengan lagu tersebut sehingga mereka semua bisa bernyanyi bersama. Nabila tampil sangat lepas hari ini. Penonton sangat terhibur. Nabila bisa merasakan energi positif saat dirinya tampil tadi dan hal itulah salah satu yang membuat performancenya hari ini sangat maksimal. Aaah, hari-hari seperti inilah yang ditunggu Nabila. Bisa bernyanyi dan berinteraksi langsung dengan penonton tanpa 'penilaian juri'. Tetap ada beban untuk menampilkan yang terbaik, tapi tentunya berbeda sekali rasanya dibanding saat berkompetisi.

Nabila yang sudah selesai tampil, lalu turun dari panggung dipandu serta dijaga beberapa orang termasuk manajer, keamanan, dan panitia acara. Bagaimana tidak, sepanjang jalan dari panggung menuju backstage, penonton antusias sekali untuk berfoto, memberi gift, atau sekedar bersalaman dengan Nabila.
"Nabilaaaa aku fansmu dari Aceh! Aku dari Aceh juga!", teriak seseorang dari sebelah kanan sambil memberikan sebuah paper bag.
Dari sekian banyak suara, Nabila tertuju pada suara teriakan tersebut karena menyebutkan kota Aceh, kota kelahirannya. Nabila berusaha menghentikan langkahnya sebentar dan mengambil paper bag itu secara langsung.
"Ah makasih ya, kamu beneran dari Aceh?"
"Iya Nabila! Nanti dicek ya paper bagnya." jawab seorang perempuan berkupluk biru yang wajahnya tidak terlalu jelas karena menggunakan masker. Tak dapat bercengkrama lama karena keduanya terdorong oleh penonton lain, keduanya berpisah begitu saja.

♤♡♤♡

Setelah melakukan evaluasi singkat dengan timnya, Nabila lalu memisahkan diri dari kerumunan. Dia mencoba menghubungi seseorang melalui video call. Setelah dering handphonenya berhenti berbunyi tanda seseorang tersebut menjawab panggilannya, Nabila lalu melambai kecil ke arah handphonenya. Tanpa basa-basi, seseorang itu mengacungkan jempol sambil tersenyum terlihat bangga.

"Keren banget Nabnaab!"
"Kamu beneran nonton?" balas Nabila antusias.
"Beneranlah masa bohong."
"Makasih." jawab Nabila sumringah
"Gimana di sana? Seneng kamu?"
"Seneng banget, penontonnya luar biasa. Ganyangka loh aku."
"Kalo aku udah nyangka sih."
"Iya deh yang udah pernah off air."
"Eeh bukan gitu na maksudku. Yakin aja banyak yang nungguin kamu tampil setelah idol."
Nabila mengangguk pelan. Keduanya sempat hening dan hanya saling memandang satu sama lain.
"Sukses sama-sama ya Nab?" ucap Paul memecah keheningan itu.
"Iya Powl, sukses sama-sama ya! Saling support terus kaya gini ya, aku seneng."
"Iya." angguk Paul semangat.
"Eh ada yang datang, udahan dulu ya Powl VCnya."
"Oke oke Nab, see u ya."
Nabila lalu melambaikan tangan dan mematikan HPnya.

♡♤♡♤

Si paling temen salimg support nih. Gemeskan?
GAS LANJUT Chapter berikutnya guys, enjoy!

Wonderful TonightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang