BAB 7: RAWAT INAP

2.1K 143 0
                                    

Tifus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tifus

dokter mengatakan bahwa Arfan terkena tifus, penyakit yang pada umumnya di tandai dengan demam tinggi, mual serta sakit perut.

Oky sangat panik saat menemukan Arfan tidak sadarkan diri di kamar mandi kost nya, tanpa pikir panjang Oky langsung membawa Arfan ke rumah sakit dengan memanggil ambulance.

terdengar berlebihan mungkin hingga memanggil ambulance, tapi tidak mungkin Oky membawa Arfan ke rumah sakit dengan motornya yang termasuk tipe motor besar, terlebih Arfan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"masih mual?" Arfan menggeleng pelan.

Arfan kini terbaring di branker ruang IGD, Oky menemaninya disana setelah menyelesaikan pembayaran dan pendataan pasien.

dokter bilang akan memindahkan Arfan ke ruang rawat inap sebentar lagi, karna memang keadaan Arfan yang tidak memungkinkan untuk di bawa pulang.

"permisi mas"

seorang suster dan perawat laki-laki masuk menyibak tirai hijau yang menjadi sekat ruangan itu, sang suster mengecek sebentar kondiri Arfan yang Oky tidak mengerti kecuali saat melihat sirkulasi infus Arfan.

"bisa di pindahkan sekarang ya mas"

sang perawat laki-laki mulai mendorong branker Arfan dengan suster yang membawa botol infus Arfan di sampingnya, Oky hanya mengikuti.

saat sampai di depan ruang rawat tipe satu, sang perawat laki-laki membuka pintu itu. kemudian branker nya di dorong kembali kedalam ruangan.

Arfan di pindahkan ke ranjang ruang rawat di bantu Oky juga suster, tidak sulit karna memang tubuh Arfan yang mungil.

"setengah jam lagi perawat akan datang dan membawa makan malam serta obat ya mas. kami permisi"

Oky hanya mengangguk kemudian menarik kursi untuk di dekatkan kearah ranjang rawat Arfan.

"mas" Arfan memanggil Oky dengan suara yang sangat pelan.

"kenapa dek? ada yang sakit? atau mual lagi?" Oky dengan sigap langsung mendekat ke Arfan.

"air"

Arfan merasa tenggorokan nya sangat kering, suaranya pun sangat kecil.

Oky segera mengambilkan air yang ada atas meja samping tempat tidur itu, lalu Oky membatu Arfan untuk setengah duduk agar memudahkan remaja itu untuk minum tanpa tersedak.

"udah?" Arfan hanya mengangguk, Oky kembali membaringkan Arfan seperti semula.

"kata dokter adek kena tifus, jadi harus dirawat dulu. jangan pikirin apa-apa ya, adek tuh kecapean"

Oky membenarkan letak selimut Arfan, kemudian kembali ke kursinya untuk duduk. di raihnya jemari Arfan secara perlahan, seolah takut melukai remaja Yang sedang berbaring itu.

[BL LOKAL] PABRIK CINTA |OKY-ARFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang