WARNING!!!
CHAPTER INI MENGANDUNG SEDIKIT UNSUR DEWASA, BAGI YANG DI BAWAH UMUR BISA SKIP.
DAN UNTUK YANG MERASA TIDAK NYAMAN TOLONG JANGAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA!!
JANGAN LUPA VOTE!!"atas nama Arfan Ari?" teriakan seorang apoteker yang membuat Oky segera mendekat.
"totalnya jadi 57,800 mas"
Oky mengeluarkan dompetnya dan mengambil satu lembar uang berwarna merah yang kemudian diberikan pada apoteker tersebut.
sembari menunggu uang kembali, Oky mengalihkan pandangan nya kearah lelaki yang tadi menyapanya.
dia masih ada di sana, duduk di tempatnya dengan pandangan lurus kearah Oky.
"ini kembali dan struknya ya mas, anjuran minum sudah di tulis di kemasan. terimakasih"
setelah menerima uang kembali Oky sedikit memberi senyum pada sang apoteker lalu beranjak kembali ke tempatnya tadi, menghampiri lelaki yang seperti sedang menunggunya.
"siapa yang sakit Ki?"
lelaki itu beranjak dari duduknya saat melihat Oky datang dengan plastik transparan berisi satu botol kecil obat.
"temen kost, dirawat seminggu disini" jelas singkat Oky.
"loh sakit apa?" raut wajahnya terlihat sedikit khawatir.
Oky hanya menjawab seadanya, "tifus"
"kamu sendiri disini ngpain?" kini ganti Oky yang bertanya.
lelaki di hadapan Oky mengulas senyum kecil sebelum menjawab,"biasa lah, tebus obat buat mbak".
"gimana kabar mbak? mama papa kamu masih di Singapure?"
"mbak yah gitu lah, mama papa juga masih di singapure temenin adek kondisinya mulai drop lagi"
"ah gitu, semoga mbak ce-"
"mas!!"
Oky dan lelaki di depannya menoleh mendengar seruan yang lumayan kencang dari arah kanan, disana Arfan berjalan dengan tas jinjing di tangan kirinya.
"dek, kan mas bilang tunggu di ruangan aja. sini tasnya adek masih lemes loh" Oky segera meraih tas yang Arfan bawa.
Arfan sendiri kini memperhatikan lelaki yang tadi dilihatnya sedang berbincang dengan Oky, Arfan belum pernah melihat dia sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL LOKAL] PABRIK CINTA |OKY-ARFAN
Romanzi rosa / ChickLitCERITA LENGKAP! WARNING!!! BXB AREA, LOKAL. MENGANDUNG UNSUR DEWASA DI BEBERAPA PART. BAGI YANG TIDAK SUKA DI HARAP MENJAUH, JANGAN SALAH LAPAK. JANGAN LUPA VOTE YAA!! Merantau dan bekerja di sebuah pabrik menjadi pilihan Arfan setelah lulus dari se...