YoonHong, Love Story!!!

11. Kinky.

BRAKH!

Suara batingan pintu yang keras itu berhasil membuat pemilik sepasang rusa indah terlonjak kaget dari tidurnya disofa, dia reflek menatap pada sosok kekasihnya yang baru saja datang dengan penampilannya yang cukup berantakan. Tatapan matanya tajam dan intens, wajahnya memerah seperti menahan amarah, lengannya yang kokoh membuka dasinya sembarangan begitu juga dengan kemeja putih yang dia kenakan.

"Hannie, apakah kamu baik-baik saja?"

"Tidak."

Pria tampan berwajah malaikat marah itu mendekat begitu cepat kearah pacar tampan nan manisnya, Hong Joshua, menarik lengannya dengan sigap sebelum membawanya ke arah dapur hanya untuk kemudian membungkukkannya diatas meja yang membuat pria dengan sepasang rusa indah itu mencicit kaget.

"H-hannie_ ugh, apa yang kamu lakukan?!"

Jeonghan tertawa tanpa humor mendengar pertanyaan dari Joshuanya. Mengingat apa yang sedang dia lakukan sekarang dengan membuka setiap lapisan pakaian kekasihnya itu saat ini.

"Membuatmu telanjang dan kemudian aku akan meniduri lubang sempit sialanmu begitu keras, sayang."

Kepala Joshua sontak langsung menoleh menatap ngeri pada Jeonghan yang sungguh dia tampak sangat sexy tetapi berbahaya disaat yang sama. Tubuhnya menggigil pelan kala bagian bawahnya kini benar-benar terekspos sempurna didepan wajah kekasihnya yang sepertinya tengah kesetanan entah karena apa.

Dia merasa malu meskipun itu bukan pertama kalinya bagi mereka melakukan sex, tapi pipinya tetap saja memerah cantik sedangkan kedua tangannya berpegang erat pada sisi samping meja. Joshua tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan kekasihnya dan dia langsung memekik kaget ketika tamparan keras mendarat pada pipi pantatnya tanpa peringatan.

"A-akhh! H-hannie_! Apa yang sebenarnya terjadi padamu?!"

Joshua mendesis dengan napas terengah, mengigit bibir kucingnya saat merasakan usapan lembut penuh tekanan yang dilakukan oleh jemari ahli Jeonghan tepat diatas bekas tamparan dipantatnya yang dia yakin kini pasti memerah cerah. Terasa sakit tetapi juga menggairahkan dan Joshua merasa pusing, tentu dengan cara yang sangat membuatnya terangsang.

"Jangan berteriak," tamparan lagi dan Joshua berusaha untuk tidak menggeliat dibawah sentuhan, "Soonyoung menaruh obat perangsang pada minumanku. Dan sekarang disinilah kamu berada."

Kwon Soonyoung, sialan! Joshua memejamkan matanya sejenak, entah dia harus marah atau justru berterima kasih pada manusia jelmaan harimau jejadian itu. Kemudian tubuh Joshua tersentak napasnya semakin tidak teratur dan dia menekan keningnya ke meja, mengerang pelan merasakan jemari Jeonghan diantara kedua bongkahan kenyalnya, menggoda lubangnya yang sekarang berkedut meminta untuk diisi segera.

"Aku baru saja memulai dan kamu sudah terdengar seperti jalang yang begitu membutuhkan."

Pipi Joshua semakin memerah hampir menyamai warna dipantatnya karena tamparan yang dilayangkan Jeonghan. Bagaimana mungkin dia tidak terangsang saat jemari sialan milik kekasih malaikat iblisnya itu terus menggoda lubangnya! Ditambah dengan spank yang sesekali dilakukan oleh Jeonghannya tersebut.

"Nghhh_, H-hannie, anghh_ t-tolongh pleasehh_"

Jeonghan menyeringai, dia ingin segera meniduri kekasihnya ini sekarang juga. Tetapi dia suka melihatnya memohon untuk setiap sentuhan Jeonghan ditubuh indahnya itu, entah dengan menggunakan tangan, lidah atau bahkan kejantanannya. Walau dia harus menahan setengah mati hasrat dari obat yang diberikan Soonyoung padanya, Jeonghan merasa itu worth it jika sebagai bayarannya dia bisa menyiksa Joshua tercintanya dengan kenikmatan sepanjang malam.

"Jangan khawatir, sayang, memohonlah untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan, ya."

Itu bukan sebuah permintaan tetapi perintah dan Joshua akan membalas Soonyoung nanti karena beraninya dia memberi kekasihnya obat perangsang. Karena pemilik sepasang rusa tau, bahwa Jeonghan tidak akan berhenti sampai dia merasa benar-benar puas mempermainkan Joshua dalam kesenangan yang menyiksa hingga kebutuhannya sendiri terpenuhi.

Jadi sungguh malam akan terasa begitu panjang bagi keduanya.

.

.

Fin!