Ep.6 STARILHAM

178 34 11
                                    

"Neng Zila, liat siapa yang dateng"

Zila yang tadi sibuk berkutat dengan mainannya kini mendongak, gadis mungil itu mengikuti arahan sang baby sister. Matanya mengerjap lucu, bibir mungilnya tersenyum lebar mrmperlihatkan giginya yang baru tumbuh beberapa itu.

"Lalaaa~" pekiknya riang, tangan gembulnya memukul-mukul karpet berbulu yang ia duduki.

"Starla tolong temenin Zila dulu ya, om mau kebawah dulu" ucap om Zarel.

Starla mengangguk tersenyum. "Siap bos".

Zarel tersenyum tipis, tangannya mengusak rambut Starla setelah itu ia berucap pada sang anak. "Zila jangan nakal oke, papa tinggal dulu kebawah" ucapnya lembut.

Zila hanya memekik riang sebagai jawaban padahal ia tidak paham apa yang papanya katakan.

"Zila gak kangen sama Lala hm?"

Dengan suka rela gadis mungil itu langsung berdiri dengan susah payah sesekali mbak Arum sang baby suster itu membantunya.

"Jangan lari Zila nanti jatoh, pelan-pelan" tegur Starla lembut, ia terkekeh kecil betapa gemasnya Zila saat berlari kecil kearahnya.

"Makin pinter aja sih" gemas Starla sesekali menciumi pipi berisi milik Zila membuat Zila kegelian.

Mbak Arum tersenyum hangat melihat pemandangan yang sudah tak lagi asing, ia sudah hafal ketika Zila melihat Starla pasti bocah itu akan menempeli Starla, dari yang ia lihat selama ini Zila selalu merasa senang disamping Starla dan Zila sangat nyaman disamping Starla.

"Zila agak kurusan ya mbak Rum, apa cuman pikiran Starla doang" komen Starla menelisik tubuh Zila. Ia membawa tubuh Zila dalam gendongannya saat gadis mungil itu menunjuk-nunjuk mainannya.

"Saya juga mikir gitu neng, soalnya kemarin neng Zila sempet demam beberapa hari nafsu makannya jadi berkurang gitu" curhat mbak Arum.

"Pantesan. Sakitnya ga parah kan mbak Starla takut aja soalnya sekarang maraknya anak kecil kena tipes sama demam berdarah"

"Alhamdulillah gak sampek kok neng, cumam demam biasa". Starla mengangguk faham.

Starla tak henti-hentinya mengusap surai halus Zila yang duduk dipangkuannya. Gadis mungil itu asik dengan mainannya, tak jarang memasukkan buah-buahan jadi-jadian kedalam mulutnya membuat tangan Starla dengan sigap merebut halus dari tangan mungil Zila.

"No, mainannya tidak boleh dimakan Zila" ucap Starla memperingati menggerakan jari telunjuknya yang mampu dimengerti Zila.

"Saya tinggal dulu gak papa kan neng Starla, mau bikin susunya neng Zila tadi habis" ucap mbak Arum.

"Iya mbak gak papa, biar Starla yang jagain" ucap Starla. "Kalo ada buah yang sekiranya bisa dimakan Zila tolong bawain ya mbak"

Mbak Arum mengangguk. "Neng Starla ini walaupun masih muda udah cocok banget ya jadi ibu" pujinya.

Yang dipuji hanya terkekeh. "Mbak Arum bisa aja, masih jauh kali mbak astaga"

"Loh!. Beneran loh neng mbak gak boong, kalo yang mbak Arum liat neng Starla ini penyayang , terus perhatian lemah lembut udah cocok banget"

Membuat Starla tertawa. "Zila lucu gemesin gini mana bisa aku gak sayang mbak, apalagi bapaknya ganteng ye kan mbak" gurau Starla menaik turunkan alisnya.

Kini giliran mbak Arum yang tertawa mendengar penuturan Starla barusan sehingga membuag kepalanya geleng-geleng.

***

"Eung lala~"

"Hm?, ada apa Zila. Zila mau apa?" tanya Starla menoleh setelah menaruh mangkuk kecil bekas pisang yang sudah dimakan Zila.

STARILHAM [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang