樱花 [Bunga Sakura - YOONIU FF] / END

第四部分 [Bagian 4]

Catatan :

Bagian ini masih menggunakan sudut pandang Zhi En. Namun, di bagian ini sudah memasuki beberapa bulan kemudian setelah kejadian yang terjadi di part sebelumnya.

- - -

南京/Nanjing, 1948年/ Tahun 1948.
Bekas kediaman keluarga 闵
11 : 00 AM

Kini musim panas tengah menyelimuti kota Nanjing. Dengan mengenakan Cheongsam berwarna putih tanpa lengan bercorakkan bunga Sakura, Zhi En memutuskan untuk pergi ke suatu tempat. Tempat yang baginya menyimpan banyak cerita tak terbatas.

Hanya butuh waktu sepuluh menit, akhirnya ia telah sampai di tempat yang ia maksud. Yakni, bekas rumahnya sendiri, yang untunya masih berdiri kokoh. Bukan tanpa alasan ia datang ke sini. Ia ke sini karena ia merasa rindu. Meski hal terakhir yang diberikan rumah ini adalah kenangan buruk baginya.

Pandangan sendunya terpusat di bagian pintu rumah. Sejenak ia tersenyum. Sebelum akhirnya air mata menetes. Bayang-bayang masa lalu masih belum bisa terhapus dari benaknya.

Bila digambarkan, di dalam benak Zhi En terputar seperti rentetan film dari kaset. Ingatan dari dirinya berusia empat tahun hingga 11 tahun semuanya terputar di sini. Dari sepanjang ingatannya itu, kebanyakan ia habiskan bersama kakaknya. Baik itu sekedar berlari-larian di depan rumah ini, bermain petak umpet bahkan belajar membaca bersama. Penyebabnya karena usia mereka tidak terpaut jauh maka segalanya terasa cocok.

Setelah selesai bernostalgia singkat. Ia dorong perlahan pintu usang berwarna merah itu. Bunyi engsel besi yang tak pernah dilumasi minyak terdengar begitu memekikan telinganya.

Betapa terkejutnya ia, semuanya yang ada di dalam sana masih sama. Hanya bedanya perabotan-perabotan rusak serta mayat keluarganya sudah tiada di sana. Yang tersisa tinggal lemari dan meja yang masih layak pakai. Ia langkahkan kakinya untuk menjelajah lebih dalam. Hingga ia menemukan kamar ibunya. Mengapa harus kamar ibu? Karena ia sangat merindukan ibunya. Ibunya adalah orang pertama yang ia cintai sebelum ia mencintai kakaknya sendiri. Berharap dengan ia mendatangi kamar ibunya rindunya terobati.

Jangan dibayangkan suasana rumah itu menyeramkan dan gelap. Nyatanya rumah itu begitu terang sebab atap rumah itu telah hancur.

Dalam keadaan seterang itu, ketika ia berada di kamar ibunya, dapat ia lihat sebuah laci yang masih bertahan hanya saja bagian kaki laci itu telah rusak. Seketika rasa penasaran memenuhi pikiran Zhi En. Maka ia langsung berusaha membuka laci itu. Yang mengagetkannya laci itu tidak terkunci. Semakin memudahkannya untuk mengambil suatu barang di sana.

Ia temukan sebuah kotak kayu kecil yang sudah lapuk. Ia buka kotak kayu itu dengan cara ia pukul dengan bebatuan yang ada di sekitarnya. Tidak butuh waktu lama, kotak kayu itu langsung terbelah menjadi dua. Di dalamnya ada buku serta kertas kecil bertuliskan namanya. Namun marga yang tertulis di kertas itu bukanlah marga 闵 melainkan marga 孙 [Sun]. Zhi En mulai bertanya-tanya di dalam benaknya sebenarnya apa maksudnya ini? Apa maksudnya ia adalah anak angkat? Jika iya, berarti seharusnya ia bisa menikahi kakaknya.

Tapi dia tidak ingin membuat spekulasi sendiri. Ia butuh bukti penguat lainnya. Maka ia baca isi dari buku kecil berwarna merah itu. Ia yakin ini adalah buku harian milik ibunya.

Setelah membacanya, betapa tercengangnya ia. Di dalam sana dijelaskan bahwa ia sebenarnya adalah anak dari keluarga 孙. Yang mana ayah kandungnya sebenarnya adalah cinta pertama dari ibu yang selama ini ia pikir melahirkannya. Tapi ternyata ia salah, ia dilahirkan oleh seorang wanita lain yang menikahi pria bermarga 孙. Dari sini, ia paham kenapa ayah dari keluarga 闵 bersikap seperti itu padanya. Wajah yang ia miliki terlalu mirip dengan pria yang pernah istrinya cintai. Bahkan seingatnya, orangtuanya waktu itu sampai pisah ranjang.