樱花 [Bunga Sakura - YOONIU FF] / END

第六部分 [Bagian 6]

Catatan :

Bagian kali ini kembali ke sudut pandang Ji Eun/ Zhi En.

Ada tambahan tokoh baru :

郑号锡 : Zheng Hao Xi/ Jung Hoseok

Tidak akan ada perubahan marga pada karakter ini.
- - -

南京/Nanjing, 1948年/Tahun 1948
Pasar ikan
10 : 00 AM

Pagi ini dengan pakaian serba merah dan rambut dikepang Zhi En putuskan pergi ke pasar ikan untuk membeli ikan hias. Menurutnya ikan hias di rumahnya sudah terlalu membosankan untuk dilihat. Rencananya ia ingin membeli ikan koi. Setidaknya beli empat atau lima ekor saja.

"阿姨！[Bibi!]"

"什么？[Apa?]"

"我要买五只鱼! [ Aku mau membeli lima ekor ikan.]"

"Oke baiklah akan bibi siapkan."

"谢谢！[ Terima Kasih.]"

"不用谢。[Sama-sama.]"

Sambil menunggu bibi penjual ikan mengambilkan ikan yang ia mau. Tiba-tiba saja dirinya dikejutkan oleh seseorang yang menepuk bahunya. Seketika ia langsung menoleh ke belakang, mencari siapa sosok yang menepuk bahunya. Ternyata, sosok itu adalah tetangganya sendiri. Yang selama ini selalu menjahilinya dan berusaha mengajaknya menjalin suatu hubungan romantis. Namun, sejujurnya ia tak pernah memiliki perasaan pada sosok ini. Menurutnya sosok ini hanya lebih pantas ia jadikan temannya atau sekedar menjadi figur kakak yang selama ini hilang di hidupnya.

"号锡大哥? [Kak Hao Xi?] "

"是的! 早上好！[Iya! Selamat pagi!]"

"哈哈哈，早上好！[Hahaha, Selamat pagi!] "

Ho Xi, sosok itu bernama Hao Xi. Bohong kalau hatinya tidak panas ketika ia melihat perut Zhi En yang semakin nampak membesar itu. Sejujurnya ia masih mencintai Zhi En sampai detik ini. Bahkan ia masih berharap takdir memperbolehkannya meminang Zhi En. Sejujurnya berita batalnya pertunangan itu membuatnya merasa bahagia.

"Kak Hao Xi, apa kau mau membeli ikan juga?"

"Hm iya! Aku juga suka ikan!"

"Bagus!"

Meski hanya percakapan singkat dan kaku seperti ini, Hao Xi sudah cukup senang. Hatinya sudah menghangat.

"Kalau begitu, aku permisi dulu kak, " ucap Zhi En kemudian setelah ia menerima ikan yang ia beli.

"Kenapa terburu-buru?"

"Aku tidak sabar melihat ikan-ikan ini berenang di kolam depan rumah."

"Boleh aku ikut? Aku sudah lama tidak melihat bibi Li."

"Boleh."

"Tunggu sebentar, aku beli ikan dulu."

"Baiklah."

Zhi En pun kembali menunggu di tempat yang sama. Selagi menunggu, ia bersenandung ria. Tapi tiba-tiba pandangannya teralihkan pada sesuatuz entah ia salah lihat atau apa. Ia seperti melihat sosok Yun Qi di tengah-tengah kerumunan orang-orang yang sedang mengantri semangkok 牛肉丸 [ Niúròu wán/Bakso, adalah makanan khas China yang juga tersebar di Indonesia. Bakso adalah kata yang diambil dari bahasa China Hokkien]

Seketika rasa penasaran langsung memenuhi pikirannya. Tanpa ia sadari, langkah kakinya mulai berjalan ke arah penjual 牛肉丸.

"Zhi En ayo pulang!"