07.

314 29 13
                                    

"Setelah aku dan Lisa meninggalkan mu, kemana kau pergi dengan Tzuyu?" tanya Manager Eonni sambil fokus berkendara.

"Kami pergi ke ruangannya. Aku menemaninya untuk tidur"

"Apakah tidak apa-apa kau meninggalkannya saat ia tertidur?"

"Tidak apa-apa. Sebelum tidur, aku sudah mengatakannya ke dia"

"Hah~ untung saja yang baru mengetahui baru aku"

"Eits... Eonni telat. Semua member ITZY sudah lebih dulu mengetahuinya"

"Apa?! Kau masih belum bilang ke para manager dan member mu?" Jihyo menggelengkan kepalanya. "Kau akan diinterogasi oleh para member mu jika salah satu dari mereka tahu"

"Aku belum pikirkan hal itu"
.

"Jihya-ya, mau pergi kemana kau malam-malam begini? Kau tidak bersantai di hari Sabtu ini?" tanya Jeongyeon saat melihat Jihyo bersiap pergi keluar dengan memakai jaketnya.

"Aku kan menginap di rumah orangtuaku. Besok aku akan kembali" jawab Jihyo sambil memakai masker dan topinya. "Aku pergi dulu, Eonni"

"Aneh. Tak biasanya ia pulang ke rumah orangtuanya dengan penyamarannya itu" gumam heran Jeongyeon.

Jihyo berkendara menuju rumah kedua orangtuanya. Ia tidak berbohong tentang pergi ke rumah orangtuanya, ia sudah janjian dengan Tzuyu.

"Ah~ pemotretan beberapa jam saja sudah begitu melelahkan" gumam Jihyo dan mulai menyalakan lagu melalui bluetooth yang terhubung.

Saat asik mendengarkan musik, sebuah panggilan menjeda lagu yang terputar. "Tzuyu?" gumam Jihyo. Ia menjawab panggilan itu dan menyalakan loud speaker.

CHOU TZUYU
(📞)

"Halo? Jihyo-ya"

"Ya, kenapa?"
"Aku sebentar lagi sampai di rumah"
"Kamu sampai mana?"

"Aku sudah sampai"
"Perjalanan dari kantor hari ini
tidak macet"
"Jadi lebih cepat"

"Aku sudah masuk ke dalam komplek"

"Aku matikan dulu ya"
"Appa memanggilku"

"I-"

Belum sempat Jihyo membalas, Tzuyu sudah memutuskan sambungan telepon. "Huh!!" gerutu Jihyo. Tak lama mobilnya berhenti di halaman sebuah rumah. Segera ia keluar dari dalam mobil dan mengetuk pintu rumah.

Pintu terbuka dan menampakkan Tzuyu berdiri tegap di depannya. "Hai sayang" sapa Tzuyu sambil merentangkan tangannya.

Jihyo mengabaikan kekesalannya tadi. Ia melepas masker dan topinya lalu memeluk erat tubuh Tzuyu.

"Are you okay? Tired?" Jihyo mengangguk pelan.

"Aku ingin mengisi ulang energi ku. Can I?"

"Of course. Aku adalah pengisi daya mu" Tzuyu membenahi posisi tangan Jihyo dan menaikkan kedua kaki Jihyo sehingga kini Jihyo nampak seperti koala.

Tzuyu berjalan masuk dan menutup pintu. "Eomma Appa, kami ke kamar dulu. Jihyo kelelahan"

"Baiklah. Kalian istirahat saja. Jika mau makan, tinggal memanasi lagi. Mengerti?"

"Mengerti!" balas Tzuyu sambil berjalan naik ke atas tangga guna menuju kamar Jihyo. Tzuyu melirik ke arah Jihyo yang sudah memejamkan mata. "Tidurlah dengan nyenyak, sayang" bisik Tzuyu lalu membaringkan Jihyo ke atas kasur.

Perlahan ia melepas tas yang dibawa Jihyo lalu mantel yang dipakai kekasihnya itu. Saat akan melepas sepatu yang Jihyo pakai, Tzuyu melihat beberapa luka lecet di pergelangan kaki Jihyo.

That IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang