15.

317 25 16
                                    

"Good morning, honey" sapa Tzuyu dengan suara seraknya sesaat setelah melihat wajah berseri Jihyo. "Daritadi sudah bangun?"

"Good morning too, babe" balas Jihyo sambil mengusap pipi Tzuyu. "Aku sudah bangun daritadi, aku menunggu mu bangun"

"Hm" dehem Tzuyu sambil menelusupkan kepalanya ke ceruk leher Jihyo.

"Jangan beri kissmark lagi. Udah banyak tadi. Bisa-bisa besok masih belum hilang itu"

"Hm" dehem Tzuyu lalu bangkit dari tidurnya. "Berendam bersama?"

"Tidak bisa. Aku sedang haid, kamu lupa?" seketika Tzuyu memasang wajah lesu. "Aku akan menemani mu berendam tapi aku hanya akan mandi di bawah shower, mengerti?" Tzuyu langsung mengangguk semangat. "Let's go"

Keduanya berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Tzuyu masuk ke dalam bathub sedangkan Jihyo berdiri di bawah shower. Tzuyu sedaritadi melamun menatap sang kekasih.

"Argh!! Jihyo-ya, kenapa kamu begitu menggoda saat haid huh?"

Jihyo mematikan showernya lalu tertawa pelan. "Siapa suruh mudah tergoda" balas Jihyo membuat Tzuyu mendengus kesal. Jihyo mengambil shampoo dan kursi kecil lalu berjalan mendekati Tzuyu. "Biar aku pijat kepala mu sebagai gantinya. Mau?"

"Mau~" Tzuyu akhirnya luluh dan memposisikan dirinya duduk membelakangi Jihyo. Perlahan Jihyo membaluri kepala Tzuyu dengan shampoo lalu memijatnya perlahan.

Tzuyu memejamkan mata sambil memeluk kedua lututnya untuk menikmati pijatan Jihyo pada kepalanya. Tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Tzuyu diam menikmati pijatan Jihyo dan Jihyo fokus memijat kepala Tzuyu.

Hingga 20 menit berlalu, Jihyo menghentikkan pijatannya. "Bilas rambut mu di bawah shower sana" Tzuyu tak membalas melainkan langsung berjalan menuju bawah shower. Ia membasuh bersih rambut serta sabun yang menempel pada badannya.

Jihyo duduk menunggu sambil menatap lekuk tubuh sang kekasih. Kaki jenjang itu selalu menarik perhatiannya. "Tzuyu-ya, kamu tidak sedang capek, kan?" tanya Jihyo tiba-tiba.

Tzuyu mematikan showernya. "Tidak. Kenapa?"

Tanpa menjawab, Jihyo berjalan mendekati Tzuyu dan mencium bibir itu secara tiba-tiba hingga punggung Tzuyu tertabrak dinding.

"Mph?" kaget Tzuyu. Jihyo mengigit pelan bibir bawah Tzuyu dan mengambil alih permainan. Jihyo menarik tangan Tzuyu untuk melingkar di pinggangnya dan tangan Jihyo berada di leher Tzuyu.

Jihyo melepas tautan keduanya lalu sedikit mendongak menatap Tzuyu. "Aku mau memanjakan mu" ucap Jihyo dengan nada rendah membuat Tzuyu terhipnotis karenanya.

"Be my Mommy?"

"Yes, I'm your Mommy today" balas Jihyo. "Sekarang berbaringlah di atas kasur dan tunggu Mommy sebentar. Jadilah anak baik, mengerti?"

"Yes Mommy"

Tzuyu menuruti ucapan Jihyo. Sebelum keluar, Tzuyu menerima handuk dari Jihyo untuk mengeringkan tubuhnya.

Tak lama Jihyo keluar dengan pakaian biasanya. Namun matanya menatap Tzuyu seakan-akan hewan buas yang melihat mangsa. Ia langsung menghampiri Tzuyu dan duduk di atas perut Tzuyu.

"Aku mulai sekarang, sayang" ucap Jihyo sambil mengelus lembut garis rahang Tzuyu.

"Yes Mom-ah~"
.

Jihyo mengelus lembut kepala Tzuyu sambil sesekali mengecup dahi Tzuyu. Sudah 1 jam berlalu. Tzuyu meminta untuk tidur beberapa menit sebelum ia berangkat ke kantor.

"Tzuyu-ya, bangun. Sudah 30 menit kamu tidur" ucap lembut Jihyo sambil terus memperhatikan kekasihnya itu. "Tzuyu-ya..."

Tzuyu membuka matanya dan meregangkan sedikit badannya. "Jam berapa?"

That IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang