"Eonni rapi sekali, mau kemana Eonni?" tanya Dahyun kepada Jihyo yang baru saja keluar dari dalam kamar.
"A~ Sejeong mengajak ku makan malam bersama" jawab Jihyo sambil mengambil kunci mobilnya. "Aku pergi dulu" Jihyo berjalan keluar dorm.
Setelah pintu tertutup, segera Dahyun menggedor semua pintu kamar Eonninya. Mereka semua serentak bersiap-siap.
"Eonni, cepat. Kita harus datang sebelum dia sampai" suruh Mina yang sudah keluar dengan hoodie dan celana hitam.
"Ish sabarlah" balas Nayeon. "Kau yakin hanya pakai itu?"
"Tidak ada waktu lagi. Ayo cepat" mereka pun keluar dorm.
"Sebagian ikut Jeongyeon dan sisanya ikut Dahyun" ucap Nayeon memberi arahan. Segera mereka masuk ke dalam mobil dan berangkat.
."Apa kau yakin ini tempat yang tepat?" tanya Momo sambil melihat ke sekitar.
"Yakin. Aku bahkan tahu siapa yang memesan tempat"
"Siapa?" tanya serempak para member.
"Kalian bisa lihat nanti"
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Serempak mereka berpencar agar sang target tidak menyadari keberadaan mereka. "Itu Jihyo. Siapa wanita yang memakai tongkat itu?" tanya Nayeon pada Mina.
"Tunggu sampai mereka buka masker, Eonni. Sabarlah"
Saat yang ditunggu mereka pun muncul. "Chou Tzuyu?!" pekik mereka dalam hati sesaat setelah Tzuyu membuka masker. Mereka sebisa mungkin untuk menyembunyikan keterkejutan mereka.
"Diakan yang memberi kita bunga mawar saat fanmeet kemarin" bisik Sana pada Nayeon.
"Hm. Kita lihat apa hubungan diantara keduanya" bisik Nayeon.
.Jihyo memasukkan password pintu apartemen dan melihat Tzuyu duduk di ruang tengah. Segera ia mendekat dan memberikan kecupan kilas di pipi Tzuyu.
"Menunggu lama?" tanya Jihyo yang dibalas wajah terkejut dari Tzuyu.
"Eoh? A- tidak" jawab Tzuyu. "Kemari" suruh Tzuyu sambil menepuk pahanya.
Segera Jihyo duduk di atas pangkuan Tzuyu. "Do you miss me?"
"Of course. I miss you so much" balas Tzuyu sambil memeluk erat Jihyo.
Jihyo menjauhkan kepala Tzuyu dari lehernya dan mencium lembut bibir wanita itu. Tangannya merembet ke leher belakang Tzuyu dan mengikat rambut Tzuyu dengan tangannya.
Tzuyu tak mau diam. Ia meremat pelan pinggang Jihyo. Tak berselang lama, Tzuyu melepas tautan keduanya. "Bisa-bisa kita tidak jadi dinner jika ini diteruskan"
Ucapan Tzuyu dibalas kekehan oleh Jihyo. "Mau kah kamu mengabulkan satu permintaan ku?"
"Tentu saja. Apa permintaan mu?"
Tiba-tiba Jihyo menyerang leher Tzuyu dan memberi kissmark di sana. "Kamu milik ku" ucap Jihyo sambil mengusap hasil karya miliknya.
"Sepertinya kita akan membatalkan dinner hari ini"
"Eits... tidak boleh" ucap Jihyo sambil berdiri dari pangkuan Tzuyu. "Ayo berangkat sekarang" Jihyo pun membantu Tzuyu berjalan dengan tongkat
Tak sampai 1 jam, keduanya sudah sampai di restoran pilihan Jihyo. "Tak terlalu ramai" gumam Jihyo.
"Tentu saja. Aku sudah memesan seluruh meja di sini kecuali 2 meja itu. 2 meja itu lebih dulu memesannya. Tak apa?"
"Tidak apa-apa. Ayo masuk" Jihyo membantu Tzuyu berjalan masuk dan menempati meja kosong. "Kamu mau makan apa?" tanya Jihyo sambil melepas maskernya.