01.

1.3K 44 1
                                    

Terasa hembusan angin lembut mengenai permukaan kulit seorang Tzuyu yang masih nyenyak dalam tidurnya. Terlihat rambutnya bergerak mengikuti arah angin.

Jihyo masuk ke dalam kamar dengan seutas senyum. "Masih tidur ternyata" gumamnya lalu berjalan mendekati ranjang. "Sayang... bangun" ia berusaha membangunkan Tzuyu yang merupakan kekasih itu.

"Eungg" Tzuyu hanya mengeram sesaat lalu kembali tenang. Ternyata susah juga ya untuk membangunkan wanita itu.

Jihyo naik ke atas tubuh wanita itu dan menduduki perut sang kekasih. "Ayo bangun. Sudah jam 7 pagi" ucapnya sambil menepuk pelan pipi Tzuyu.

"Iya iya. Aku bangun" pasrahnya. Ia membuka matanya dan melihat wajah berseri sang kekasih. "Selamat pagi" sapanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Selamat pagi. Ayo segera mandi. Kamu bau" ucap Jihyo sambil menutup hidungnya.

Tzuyu terkekeh pelan lalu duduk dari tidurnya yang lantas membuat kekasihnya terduduk di pahanya. Tangannya terulur untuk mengelus rambut pendek Jihyo.

"Mandikan aku ya" ucap Tzuyu yang disertai tatapan memohon.

"Ihh kamu bukan bayi lagi. Ingat umur, sudah 30 tahun juga" balas Jihyo yang berniat untuk menggoda kekasihnya.

"Kamu itu, kan aku cuma mau kamu perhatiin. Masa tidak boleh" tak Jihyo sangka bahwa Tzuyu malah merajuk sekarang.

Tawa pelan terdengar dari Jihyo. Tangannya terulur mengelus pipi sang kekasih. "Iya, maafkan aku karena menggoda mu. Ayo ku mandikan bayi besar ku ini"

Senyum cerah langsung terlihat di wajah Tzuyu. Ia itu turun perlahan dari atas kasur dengan Jihyo berada di gendongannya. Pintu kamar mandi ia buka perlahan dan langsung melangkah mendekati bathub. Tzuyu mulai menyalakan air hangat untuk mengisi kekosongan bathub.
.

"Yak!! Chou Tzuyu!!" pekik Jihyo saat Tzuyu menyiramnya dengan air. Tzuyu nampak tersenyum senang.

"Jangan marah-marah, Jihyo" ucap Tzuyu lalu mengangkat Jihyo agar masuk ke dalam bathub.

"Aku sudah man-yah..." belum juga Jihyo melengkapi kalimatnya, tubuhnya sudah terlanjut masuk ke dalam bathub. "Awas ya kamu"

Tzuyu terkekeh pelan lalu melingkarkan tangannya ke pinggang Jihyo. Dagu ia tumpu di pundak Jihyo. "Iya, aku akan mengawasi diri ku sendiri" ucap Tzuyu yang diakhiri kekehan pelan.

"Apa bekas luka di tangan sudah baik-baik saja?" tanya Jihyo sambil mengusap tangan Tzuyu.

"Ah luka itu sudah sembuh. Maaf membuatmu cemas saat itu"

"Lain kali berhati-hatilah. Aku tidak mau kamu terluka seperti itu. Aku sampai menghentikkan latihan gara-gara kamu"

"Iya sayang. Aku tidak akan berurusan dengan pisau itu lagi. Aku janji" Jihyo mengangguk pelan.

Suasana hening menerpa keduanya. Tak ada percakapan, hanya Jihyo yang mengelus tangan Tzuyu yang masih melingkar di pinggangnya.

"Kamu cuti berapa hari?" tanya Tzuyu setelah keheningan beberapa saat.

"3 hari. Kenapa?"

"Berarti besok kamu kembali ke dorm?" Jihyo mengangguk pelan. "Yah... cepat sekali"

"Ada apa hm?" tanya Jihyo sambil mengelus pipi Tzuyu.

"Aku masih kangen sama kamu"

Jihyo terkekeh pelan mendengarnya. "Ternyata karena itu. Maafkan aku ya, ini resiko pekerjaan ku. Sebagai gantinya, aku akan menuruti semua permintaan mu hingga esok"

That IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang