5

8.4K 368 3
                                    

3 bulan setelah kejadian bullying, Rosa tidak membully lagi entah karna apa. Jadi ia hidup aman selama 3 bulan ini.

Saat ini arsel sedang berada di supermarket, ia hanya ingin membeli beberapa cemilan saja.

Saat ia keluar dari supermarket, ia tak melihat Rosa dengan pria lain. Bukan dewa, apa dia selingkuh??pikirnya.

Dengan segera arsel mempotrek mereka yang sedang berciuman, lalu ia simpan kembali ponselnya dan pulang ke rumah.

Jam menunjukkan pukul 22:00 arsel baru saja sampai di jalan setelah pergi ke supermarket.

Setelah masuk kedalam, ia di sambut dengan kedatangan tamu.

Ayah dan dan ibu tirinya menoleh dan menyuruhnya kesitu, ia melakukannya. Ia berjalan kearah sofa dan duduk di samping ayahnya.

Ia awalnya tak sadar bahwa tamu nya adalah dewa, kekasih Rosa.

Ia terkejut mendapati dewa yang menatapnya.

"Aaa.. aku izin ke kamar saja ya pa"ucap arsel gugup dan menunduk

"Tunggu disini"ucapnya

Arsel semakin menunduk

Dewa terus menatapnya, apa ada yang salah dengan dirinya?

"E-eum t-tuan kenapa menatap saya seperti itu??"tanyanya hati-hati

"Tidak"jawab dewa

Flashback!

Waktu dewa berada di kantornya, Rosa sang kekasih masuk kedalam ruangan guna meminta dewa untuk mengantarkan dirinya ke mall

Dewa yang tak sibuk hanya mengangguk

Rosa tersenyum bahagia dan mengandeng lengan kekar dan besar milik dewa

Mereka berjalan ke mall hingga sore hari, ia mengantar kekasihnya pulang ke apart nya lalu setelahnya ia pun ikut pulang.

Saat ia inggin pulang, ia mendengar percakapan orang tua arsel, ayahnya.

Ia mendengar bahwa arsel akan di jual kepada pria tua kaya raya, entah kenapa hatinya tak bisa membiarkan arsel di jual pada pria tua.

Bahkan ayahnya sendiri yang tega menjualnya?apa itu benar seorang ayah?

Dewa berjalan mendekati Henry dan pria tua itu lalu mengebrak meja.

Keduanya berdiri dan membungkuk hormat pada dewa

"Siapa yang akan anda jual, Henry."ucapnya menatap tajam keduanya.

"Ah anak saya Mr.."ucapnya takut

"Kenapa anda menjual anak anda sendiri?apa anda benar seorang ayah?"tanyanya

"Dia hanya menyusahkan saya saja Mr. Saya tidak suka dengan kehadirannya... Dia... Pria aneh yang memiliki rahim..."ucap Henry

Deg!

'arsel? Ia punya rahim??'batin dewa

"Tapi saya tidak terima jika arsel di jual padanya, berikan dia padaku. Akan ku bayar seberapa pun yang Anda minta"ucapnya

Flashback end!

Itulah mengapa dewa berada di mansion arsel.

"Arsel pergilah bersiap'"ucap Henry

"Bersiap?ini sudah malam ayah"ucapnya

"Kemasi barang-barang mu, baju mu dan apapun yang penting bagimu. Bawa saja"ucap Henry

"T-tapi ayah"ucapnya takut

"Ayah bilang cepat!"ucap Henry yang terlanjur membentaknya

"B-baik ayah, a-arsel permisi"ucap arsel lalu pergi dari ruang tamu dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Arsel sekarang sedang memasukkan bajunya ke koper yang berukuran lumayan besar.

Apa ia akan di jual? pikirnya

"Huh... Apa aku di jual?"ucap arsel sedih

"Aku bukan barang yang bisa di jual belikan..."Sambungnya

Tok

Tok

Tok

"Masuk."ucapnya

Ceklek

"Hei kau cepatlah! Mr.dewa sudah menunggu!"ucap shopia <ibu tiri arsel

"Tapi knp gue hrs beresin baju² gue?"tanyanya

"Tentu saja kau itu di jual, begitu saja tidak tau"jawabnya
"Sekarang bersiaplah!"

Arsel menunduk, kenapa mereka tega sekali?...

-

-

-

Saat menuju perjalanan mansion milik dewa, arsel hanya dia saja. Ia terus memandangi pemandangan luar dari jendela mobil, ia trs menahan ngantuknya. Ia takut di apa-apain sama dewa, ya walaupun di mobil.

Dewa melirik arsel yang hanya diam sambil menguap

"Tidurlah, saya tidak akan macam-macam"ucapnya

Arsel menoleh "t-tidak saya tidak m-mengantuk.."ucap arsel dengan pelan

"Jika mengantuk, Tidurlah. Jangan memaksakan matamu"ucap dewa yang masih fokus menyetir

Arsel diem dan ga lama mengangguk dan memejamkan matanya.

Beberapa menit kemudian, arsel tertidur. Dewa menurunkan sedikit kursinya takut arsel akan merasa pegal dan sakit di badannya

Jam menunjukkan pukul 01:38 yang artinya jam 2 malam, perjalan dari mansion Frederick dan mansionya membutuh kan waktu 3 jam lebih.

Dewa memarkirkan mobilnya di mansion yang sangat besar nan luas, parkiran yang berisi banyak mobil dan ada sebuah taman di halaman depan mansion dengan air mancur.

Mansion yang seperti bangunan Eropa itu sangat megah dan mewah.

Luarnya saja sudah cukup besar, apa lagi dalamnya?

Dewa turun dari mobilnya dan berjalan memutar lalu membuka pintu nya dan mengendong arsel ala koala.

Untung saja arsel tidak bangun, ia berjalan menuju pintu utama. Setelah pintu di buka ia masuk kedalam lift untuk menuju lantai 3, lantai di mana kamarnya berada.

-

-

-

"Eungh~"lenguh arsel saat cahaya matahari memasuki Indra penglihatannya.

Ia terbangun dan merasa berat di bagian perutnya, ia melirik arah perutnya yang terdapat tangan besar dan kekar.

Ia menoleh kesamping kanannya dan terkejut melihat dewa yang sedang memeluknya erat.

Ia baru ingat ia di jual oleh ayahnya...
Mengingat itu ia jadi sedih...

Dengan perlahan arsel memindahkan tangan besar dan kekar itu tapi nihil

Pemilik tangan terbangun dan semakin memeluk arsel kuat

"Mau kemana?"ucap dewa yang membenamkan wajahnya di dada rata arsel




















-


























-





















-




















Tebece
Janlup vote!

My husband?? BL story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang