Di Ndalem, tepat nya di ruang tamu. Kini sudah berkumpul. Ada Abuya Ilham, Uma Tari, Abdar, Kiyai Arif, Umi Sarah, dan anak nya, yaitu Ning Kyara.
Abdar tentu mengenali tamu nya. Ia juga pernah belajar di pesantren milik Kiyai Arif. Selama 6 bulan, waktu dulu.
"Apa kabar nya kamu, Ab?" tanya Kiyai Arif pada Abdar.
"Alhamdullilah baik, Kiyai. Kiyai sendiri sama sekeluarga bagaimana?" jawab Abdar dengan pertanyaan pula.
"Alhamdullilah, seperti yang kamu lihat." balas Kiyai Arif.
"Alhamdullilah," balas Abdar.
"Langsung saja kali, ya?" ucap Kiyai Arif melirik ke arah Abuya Ilham.
"Silakan," balas Abuya Ilham.
"Kedatangan saya ke sini dengan istri dan anak tak lain adalah untuk menjodohkan anak kami, Kyara dengan Abdar." ucap Kiyai Arif jelas dan lantang.
Serta tak ada keraguan sedikit pun di sana.
Sontak saja Abuya Ilham, Uma Tari dan Abdar. Mendengar nya terkejut.
Sekaligus juga bingung harus mulai dari mana memberitahu nya bahwa Abdar sudah menikah 2 bulan lalu.
"Bagaimana, Nak Abdar?" tanya Kiyai Arif.
Sedangkan disisi lain. Tepat nya di belakang jendela rumah ndalem, yang memang langsung terhubung ke ruang tamu.
Afiyah sudah mendengar semua nya.
Tidak terasa juga, air mata nya sudah berjatuhan membasahi pipi putih indah nya.
Jadi selama ini, ia menjadi orang ketiga diantara Abdar dan Ning Kyara?
Benarkah begitu?
Bruk
Saat akan pergi dari sana. Ia tak sengaja menyenggol cas bunga yang berada di atas meja teras.
Sontak saja semua perhatian yang ada di dalam menuju luar.
Siapa orang yang sudah berani menguping dan mengintip ndalem?
"Coba kamu lihat," suruh Abuya Ilham pada Abdar.
"Sebentar Buya." balas Abdar dan langsung mengecek luar.
Betapa terkejutnya ia melihat sang istri disini dengan keadaan sudah menangis.
"Sayang ... Denger ya, semuanya?" tanya Abdar begitu lembut.
Afiyah masih menangis. Dan mengangguk dengan sangat amat pelan.
Hati nya sakit.
Mengetahui sang suami akan dijodohkan dengan gadis itu.
"Mas bisa jelasin, kamu jangan berpikiran aneh-aneh." ucap Abdar.
Bagaimana ia tidak bisa berpikiran aneh-aneh coba?
•••
Sesampainya di rumah mereka. Afiyah langsung masuk ke dalam kamar.
Sedangkan Abdar, ia tengah menutup pagar rumah nya.
Tak lupa juga menyusul sang istri yang berada di kamar.
"Sayang? Kok jam segini udah pulang?" tanya Abdar yang sudah duduk di samping Afiyah di atas kasur.
"Kelas nya hari ini cuman satu, jadi pulang awal." jawab Afiyah cuek.
Abdar menghela nafas berat.
Pasti marah soal yang di pesantren.
Huft ...
"Keluar yuk, Mas masakin buat makan siang. Pasti kamu belum makan kan?" ujar Abdar.
Afiyah tak merespon apa-apa. Ia hanya diam saja sedari tadi.
"Yaudah, tunggu sini ya, Mas masakin dulu." ujar Abdar berdiri dari duduk nya.
"Siapa cewek tadi? Kamu selingkuh?" todong Afiyah kepada Abdar.
Abdar kembali duduk. Ia akan menjelaskan semua nya pada sang istri. Agar tidak terbelit salah paham lagi.
"Mas jelasin, ya." ujar Abdar. Kini Afiyah mengangguk. Capek juga harus ngambek begini.
Huh!
"Dia Ning Kyara, anaknya Kiyai Arif sama Umi Sarah. Kiyai Arif mau jodohin Ning Kyara sama Mas. Karena mereka belum tahu kalau Mas udah nikah, sayang. Mungkin tadi Abuya sama Uma Tari yang jelasin ke mereka kalau Mas ini sudah beristri." ucap Abdar jelas.
Afiyah mencerna perkataan suami nya barusan.
"Terus Mas mau?" tanya Afiyah tajam.
"Ya, enggak Sayang. Mas kan udah punya kamu." jawab Abdar jujur dari dalam hati nya.
"Kamu gak punya perasaan apapun kan sama dia?" tanya Afiyah lagi.
"Enggak ada Sayang." jawab Abdar jujur.
Afiyah mengangguk-angguk kepala nya saja.
Sudah tidak ada keresahan lagi di dalam hati nya.
Alhamdullilah.
"Udah gak marah?" tanya Abdar.
"Siapa yang marah?" tanya Afiyah balik.
Abdar melongo.
Lho, bukan nya?
Eh?
"Tadi kamu ... " ucapan Abdar terpotong karena ia juga bingung mau ngomong apa.
Huh!
Dari pada membuat masalah baru, lebih baik ia diam saja lah.
![](https://img.wattpad.com/cover/329695152-288-k532615.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Salah Pilih Suami
Romantik"Izinkan saya untuk membimbing kamu sampai ke surga-Nya Allah." Abdar Zaidan Gardhana laki-laki dengan sejuta pesona yang ia miliki mampu menggetarkan hati seorang gadis yang bernama Afiyah Kamila Azzahra