38. CEWEK MEMANG BANYAK GENGSI

283 14 0
                                    

"Sini Sayang, kenapa berdiri disitu, hm?" tanya Abdar saat melihat istri nya yang hanya diam berdiri di dekat pintu kamar mereka, Abdar dan Afiyah.

Afiyah tampak ingin mengatakan sesuatu, namun ia enggan untuk berbicara pada suami nya ini, Abdar.

Abdar tampak melihat itu di wajah istri nya, ia tersenyum dan merentangkan kedua tangan nya kepada istri nya itu.

Afiyah mendekat, dan langsung ditarik duduk di atas pangkuan Abdar.

Sekarang Afiyah sudah tak canggung lagi atau apapun itu. Ia sudah terbiasa, dan ya memang harus terbiasa.

Lagian suami nya ini, bukan orang lain jadi tidak apa-apa.

Abdar membawa istri nya ke dalam pelukan nya dan mengelus lembut rambut halus sang istri dengan sayang.

"Kenapa Sayang, hm? Ada yang mau kamu omongin atau apa? Cerita aja gapapa," ucap Abdar di dekat telinga sang istri dengan begitu lembut.

Afiyah menikmati setiap kali Abdar berbicara, suaranya yang selalu membuat hati Afiyah menjadi tenang dan merasa terlindungi.

Afiyah membalas pelukan sang suami dengan erat juga. Dan menghirup aroma tubuh Abdar yang memabukkan.

Abdar memang memakai parfum biasa saja, tidak yang mahal atau apapun itu. Yang biasa saja, namun rupanya laki-laki itu pintar dalam memilih rasa, ini enak untuk dicium.

Afiyah saja betah lama-lama berdekatan dengan sang suami, tak mau jauh-jauh.

Afiyah menggeleng. "Nanti aja, mau peluk dulu ... " lirih Afiyah begitu pelan di dengar, namun masih bisa di dengar oleh Abdar.

Abdar terkekeh dan tersenyum mendengar balasan sang istri. Ia eratkan pelukan nya pada Afiyah dengan sayang.

"Iya Sayang ... " balas Abdar dengan suara berat nya.

Cukup, Afiyah sudah tidak sanggup lagi mengendalikan jantung nya yang selalu konser mendengar suami nya berbicara dengan suara berat seperti itu.

Walaupun setiap hari juga begitu sih.

Tapi ini beda.

Afiyah mendongak, menatap wajah tampan Abdar. Ia memainkan rambut depan Abdar, dan mengacak-acak nya.

Bulan nya terlihat jelek, namun laki-laki itu bertambah tampan.
Afiyah jadi malu sendiri, mengapa suami nya tampan sekali sih?

Eh?

"Udah puas belum lihatin nya, hm? Tahu kok, suami kamu ini memang tampan, Sayang ... " kekeh Abdar dan mencubit pelan hidung sang istri.

"Pede ih," kesal Afiyah.

"Kenyataan lho ... " balas Abdar semakin pede tingkat langit.

Memang sih benar. Asalnya saja Afiyah gengsi untuk mengakui, huh!

"Masih aja gengsi, lagian kan gak susah, bilang suami nya ini ganteng, hm?" ujar Abdar merasa gemas dengan muka lucu istri nya saat ini.

Afiyah yakin, pasti wajah nya saat ini sudah memerah padam, menahan malu.

Haha ...

Karena tak tega melihat wajah malu istri nya ini. Abdar pun menarik tubuh Afiyah ke dalam dekapan nya.

"Mau nyobain gado-gado nya Bu Desi, gak Sayang?" tanya Abdar pada sang istri.

"Dimana tempat nya?" jawab Afiyah dengan pertanyaan juga.

"Depan gang, Sayang." jawab Abdar.

Afiyah nampak berfikir, dan seketika langsung mengangguk, tanda ia mau.

"Yaudah bentar aku pakai kerudung dulu," izin Afiyah pada sang suami.

Abdar mengangguk dan melepaskan pelukan nya dari sang istri.

"Mas tunggu diluar, ya, Sayang." ucap Abdar dan langsung di angguki oleh Afiyah yang sedang mengambil kerudung di dalam lemari.



•••

10 Oktober 2023
Selasa.

Selamat malam :d

Jangan Salah Pilih SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang