...
..
.Sesampainya Renjun di ruang kerjanya, ia langsung duduk di kursinya dan menghela nafas panjang. Renjun dibuat bingung dengan tingkah Jeno yang tak mau lepas dengannya, dan bahkan ia terus menerus menarik kerah bajunya hingga kancing bajunya jatuh dan terlepas. Entah apa yang dipikirkan Jeno terhadap dirinya yang tak mau menjauh darinya.
"Hah!"
Mengingat kancing baju itu, Renjun langsung menegakkan tubuhnya dan melirik kebawah, dimana benda bulat putih itu jatuh terlepas saat berada di ruangan atasannya.
"Bagaimana aku mencari kancing baju yang sama seperti ini?" Bingungnya.
Renjun langsung menarik tasnya, mencari sebuah jarum ataupun peniti yang bisa ia pakai sebentar untuk menutupi dadanya.
"Merepotkan, sudah lepas satu, sekarang malah lepas lagi!" Dengus Renjun.
"Untuk sementara aku tutup dengan peniti saja."
Renjun mulai membuka semua laci meja dan mencari benda yang ia cari, ia sedikit berdecak kesal saat mencari benda tersebut karena benda itu tak kunjung ditemukan sehingga Renjun mulai beranjak dan mulai mencarinya di loker. Dengan bersusah payah mencari pun tidak ada satupun benda kecil itu menampakkan dirinya yang padahal kemarin Renjun masih melihatnya namun entah ada dimana sekarang.
"Jika di cari menghilang, jika tidak dibutuhkan muncul." Geram Renjun. Ia mulai pasrah dan akhirnya memilih untuk fokus pada pekerjaannya tanpa memperdulikan dadanya yang sedikit terekspose.
...
..
.15.00
Dentingan jam pun berbunyi, bertanda bahwa pekerjaan para karyawan kini telah usai. Renjun yang baru terduduk akhirnya bernafas lega. Setelah seharian ini ia keluar masuk ruangan untuk memberikan berkas ataupun lainnya, pada beberapa karyawan akhirnya ia bisa beristirahat.
Benar, apa yang di katakan oleh orang orang. Tidak ada pekerjaan yang mudah di dunia ini.
Terdengar helaan nafas panjang dari pemuda berdarah China itu, "Akhirnya pulang juga.."
Renjun mulai membereskan barang-barangnya dan hendak bergegas untuk keluar dari ruangan. Namun, mengingat percakapan ia dengan Haechan saat tadi pagi membuat ia menepuk jidatnya.
"Hah! Aku lupa bahwa sekarang harus bertemu dengan Haechan dan Beomgyu!" Serunya Renjun.
Renjun perlahan berjalan gontai ke arah lift dan masuk kedalamnya. Di sana, Renjun hanya diam dan setelah keluar dari sana barulah ia mulai membungkuk pada seluruh karyawan yang ia temui disana dan kembali berjalan.
"Renjun!"
Tak lama sebuah panggilan dari seseorang sukses membuat sosok yang berjalan tenang itu berhenti melangkah. Merasa ada yang memanggil namanya Renjun berbalik badan dan terdiam melihat namja yang tadi siang menjadi temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗘𝗞𝗥𝗘𝗧𝗔𝗥𝗜𝗦! [𝐉𝐀𝐄𝐑𝐄𝐍]
Fanfiction[ in prosec of manufacture] 𝗝𝗮𝗲?.. 𝖠𝗉𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗃𝗂𝗄𝖺 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗁𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖱𝖾𝗇𝗃𝗎𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗄𝖾𝗋𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗍𝖾𝗋𝗄𝖾𝗇𝖺𝗅, 𝖻𝖾𝗋𝗎𝖻𝖺𝗁 𝖽𝗋𝖺𝗌𝗍𝗂𝗌 𝗆𝖾𝗇𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗇�...