...
..
.
14.05
Waktu sudah hampir menjelang sore, Jaehyun masih di tempat kerja dan tidak sadar bahwa waktu ia menghabiskan untuk sebuah berkas benar benar cukup lama dan bahkan ia tidak sadar putranya tertidur sejak 1 jam yang lalu.
Renjun sendiri kini berada di bawah sofa, menjaga Jeno yang tertidur agar tidak terjatuh. Ia nampak lelah, seharian Renjun menghabiskan waktunya menimang Jeno yang kadang merengek dan kadang menangis Renjun bingung apa yang di inginkan bayi tersebut hingga pada akhirnya Jeno lelah dan tertidur dengan sendirinya.
Jaehyun melirik ke depan, dimana sekarang tubuh mungil Renjun menghadang pinggiran sofa guna menjaga Jeno terlihat Renjun mulai kelelahan. Tapi, apa peduli Jaehyun? Ia hanya berdecak kesal.
16.00
Waktu para karyawan pulang dan Jaehyun masih di tempat, sedangkan Renjun juga tak bisa pulang karena belum di perintahkan oleh Jaehyun apalagi saat ini posisinya tengah menimang Jeno.
Jaehyun melirik sekretarisnya yang kini berjalan kesana-kemari menimang Jeno yang tengah bergumam tidak jelas membuat Jaehyun terdiam.
Ia lantas melirik jam dan sekarang sudah lebih satu jam para karyawan pulang.
"Kenapa tidak pulang?" Tanya Jaehyun
Renjun yang tiba-tiba di berikan pertanyaan tersebut berbalik badan sepenuhnya dan tertunduk.
"A-anu je___"
"Letakkan saja Jeno di karpet itu dan berikan dia mainan. Dia tidak akan fokus kepadamu." Singkat Jaehyun dan kembali fokus pada berkas di depannya.
"Saya pulang masih agak lama jadi cepat pulanglah."
Renjun sendiri yang tak mau membantah langsung mengikuti apa yang di perintahkan oleh Jaehyun dan dengan perlahan mendudukkan Jeno pada karpet berbulu dan memberikannya beberapa mainan.
Renjun mulai menjauh dan membereskan barang-barangnya. Ia beranjak dari sana hendak untuk membuka pintu, namun saat pintu tersebut terbuka Jeno menyadari dan langsung berbalik badan, ia langsung menatap Renjun yang kini ingin pergi dari sana.
"MAMAMAMAMA!!! HUEE!!"
Baik Renjun maupun Jaehyun tersentak kaget dikala teriakan dari Jeno memekik telinga. Jaehyun langsung menatap Jeno yang kini tergesa-gesa merangkak cepat menuju Renjun membuat Renjun mematung karena tak tega melihatnya.
"Astaga, Jeno! Kenapa, sayang?"
Renjun akhirnya bertekuk lutut dan kembali menggendong Jeno dan mengusap usap punggungnya perlahan. Jaehyun sendiri melihat hal tersebut tentu merasa jengah, ia lantas berdiri dan menghampiri keduanya.
"Berikan Jeno, biar saya saja yang mengatasinya. Kau cepatlah pergi agar ia tak melihatmu."
Jaehyun mengambil paksa Jeno dari gendongan Renjun membuat Renjun langsung terdiam. Setelah mendengar hal itu Renjun tak membantah, walaupun hatinya tak tega menatap Jeno yang menangis ia harus terpaksa pergi karena tak mau amarah dari atasannya membeludak hanya karena hal ini.
Renjun perlahan mengangguk dan keluar dari ruangan itu, seketika saat pintu itu tertutup tangisan Jeno semakin menjadi dan terdengar pilu seakan-akan ia tak terima ibunya pergi.
Renjun sebenarnya tak tega melihat Jeno yang terus menangis namun, ia tidak mau Jaehyun murka terhadapnya dan langsung berlari masuk kedalam ruangannya mengambil sebagian barang yang harus dibawa pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗘𝗞𝗥𝗘𝗧𝗔𝗥𝗜𝗦! [𝐉𝐀𝐄𝐑𝐄𝐍]
Fanfic[ in prosec of manufacture] 𝗝𝗮𝗲?.. 𝖠𝗉𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗃𝗂𝗄𝖺 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗁𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖱𝖾𝗇𝗃𝗎𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗄𝖾𝗋𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗍𝖾𝗋𝗄𝖾𝗇𝖺𝗅, 𝖻𝖾𝗋𝗎𝖻𝖺𝗁 𝖽𝗋𝖺𝗌𝗍𝗂𝗌 𝗆𝖾𝗇𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗇�...