...
..
.Satu hari menjadi sekretaris dari perusahaan itu benar benar melelahkan, namun tidak dengan Renjun. Ia tidak mengeluhkan hal tersebut karena mengingat itu adalah tujuannya sehingga apapun yang akan di perintahkan untuknya akan ia kerjakan.
Untuk hari pertama menjadi sekretaris dari perusahaan Jung crops lumayan untuk Renjun sekarang, karena ia masih pemula dan hanya diberikan tugas tugas ringan. Tapi, entahlah apa yang terjadi esok nanti.
Pagi mulai terbit. Semburat warna jingga mulai nampak, dan di salah satu sebuah apartemen terdapat sosok mungil di dalam. Sosok itu nampak tenggelam dalam selimut sehingga siapapun yang akan masuk mungkin tidak akan menyadari kehadiran sosok tersebut.
Di sunyi nya pagi sebuah panggilan telepon menggema di ruangan itu. Sosok itu bergerak perlahan dan terbangun mencari benda yang memancarkan suara tersebut.
Ting!
Ting!
Ting!
PIP!
"Hoammm!!! Iya?..."
"YAK HUANG RENJUN!!"
Yang di teriaki seketika terlonjat kaget ketika sebuah suara melengking dari sebrang membuat Renjun bangun terduduk.
"YA YA YAK!! LEE HAECHAN! APA YANG MEMBUAT MU BERTERIAK SEPERTI ITU?!!" Teriak balik Renjun membuat sosok di sebrang sana hanya tertawa renyah.
"Haha! Tidak apa. Aku hanya bertanya, bagaimana hari pertama mu di perusahaan?"
Renjun yang sepenuhnya masih setengah sadar langsung merenggangkan tubuhnya.
"Hmmm ... Ya begitulah, masih lumayan untuk hari pertama."
Sosok di sebrang hanya mengangguk sekilas dan, memikirkan tentang pertanyaan yang akan ia lontarkan pada sahabatnya.
"Aku tidak percaya padamu, Huang. Ternyata kau di terima di sana. Padahal se tahuku, perusahaan itu sering terima pecat sekretaris dan banyak orang yang kembali dari sana karena tidak di terima."
Renjun hanya mengedikan bahunya acuh.
"Mungkin keberuntungan ku."
Renjun nampak tak minat menjawab karena ia masih sedikit mengantuk.
"Yasudah aku matikan. Kau tidak menarik saat di telfon, huh! Lebih baik aku menelfon Mark Hyung!" Haechan yang terlihat kesal karena jawaban Renjun yang terdengar membosankan memilih untuk mengakhiri panggilannya.
"Hmmm ... Terserah ..."
"Huh!"
Sosok di sebrang sana lantas mendengus dan mematikan panggilan sepihak membuat Renjun langsung menaruh ponselnya acuh.
"Huhu mengantuk ..."
Renjun hendak untuk kembali merebahkan tubuhnya, namun belum sempat ia menyentuh selimut ia baru teringat bahwasanya ia sudah bekerja sekarang.
"Astaga!? Sekarang aku sudah bekerja, dan seharusnya aku bangun pagi!"
Renjun langsung membulatkan matanya. Ia lantas bangun dan melihat jam di ponselnya masih sekitar jam setengah 6 dan ia juga harus membersihkan apartemennya.
Setelah menghabiskan waktu membersihkan apartemen dan memasak untuk dirinya sendiri Renjun segera mempersiapkan dirinya untuk pergi bekerja. Semenjak kepergian mendiang neneknya 2 tahun yang lalu, Renjun harus memenuhi kebutuhannya sendiri.
Ia sempat kesulitan saat penyimpanan uang miliknya menipis sehingga ia melakukan perkejaan sampingan di sebuah cafe. Beruntunglah sang pemilik ramah dan mengerti akan keadaan Renjun sehingga Renjun langsung di terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗘𝗞𝗥𝗘𝗧𝗔𝗥𝗜𝗦! [𝐉𝐀𝐄𝐑𝐄𝐍]
Fiksi Penggemar[ in prosec of manufacture] 𝗝𝗮𝗲?.. 𝖠𝗉𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗃𝗂𝗄𝖺 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗁𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖱𝖾𝗇𝗃𝗎𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗄𝖾𝗋𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗍𝖾𝗋𝗄𝖾𝗇𝖺𝗅, 𝖻𝖾𝗋𝗎𝖻𝖺𝗁 𝖽𝗋𝖺𝗌𝗍𝗂𝗌 𝗆𝖾𝗇𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗇�...