...
..
.Sebuah mobil mewah berhenti pada sebuah apartemen. Cuacanya yang berangin serta gumpalan awan hitam yang menutupi langit membuat tempat itu terlihat sepi. Ini mungkin karena beberapa penghuni apartemen itu tau bahwa sebentar lagi akan hujan, atau mungkin karena hampir masuk waktu malam.
Jaehyun keluar dari mobil di ikuti Renjun keluar dari sana. Angin kencang langsung menerpa tubuh keduanya membuat Renjun hampir menggigil.
Tak lama sebuah gemuruh petir di ikuti jatuhnya air secara bersamaan membuat Renjun langsung panik.
"Pak, mungkin kita bisa berteduh dulu di apartemen saya?" Tawar Renjun yang langsung meneduhkan diri di lobby apartemen.
Jaehyun yang langsung di terpa hujan yang deras langsung berlarian menghampiri Renjun. Jaehyun berdecak harus terkena air hujan, mengingat ia tidak bisa tersentuh air hujan sedikitpun.
"Sial!" Umpatnya Jaehyun dalam hati.
Renjun menatap atasannya itu yang terlihat kesal. Namun, ia tidak berani bertanya karena mengingat Renjun pernah di marahi olehnya.
"Dimana ruangan, mu?" Tanya Jaehyun membuat Renjun gagap seketika.
"A-a ada di lantai paling atas, pak." Jawab Renjun lalu menunduk.
Jaehyun menghela nafas panjang
Ia kemudian menoleh kebelakang dimana sekarang hujan deras melanda disana..angin yang kencang serta dentuman keras dari petir menandakan bahwa cuaca sekarang mungkin akan betah sampai esok malam.Jaehyun langsung mengangguk dan mengikuti langkah kaki mungil sekretaris di depannya. Renjun menaiki tangga satu demi satu dengan mulut yang bungkam tak bersuara.
Akhirnya setelah melewati 3 lantai Jaehyun nampak bernafas kelelahan. Ia langsung berpegangan pada besi penyangga pada tangga sembari mengatur nafasnya. Renjun menoleh sejenak dan melihat atasannya tersebut nampak kelelahan mengikutinya.
"Maafkan saya, pak. Disini tidak di sediakan lift karena penghuni apartemen disini masih sangat sedikit." Jawab Renjun sembari tersenyum kikuk.
Jaehyun sendiri hanya bisa menghela nafas lelah dan mengangguk membuat Renjun langsung melanjutkan langkahnya pergi ke arah pintu paling pojok miliknya. Jaehyun hanya bisa terdiam sembari melirik ruangan yang berada disana.
Setelah Renjun berhasil membuka apartemennya barulah Renjun menghela nafas panjang dan tersenyum. Ia kemudian berbalik dan menyuruh atasannya itu untuk masuk.
"Silakan, pak. Maaf apartemennya tidak sebagus yang lain." Ucapannya Renjun sembari tersenyum.
Jaehyun perlahan melangkahkan kakinya masuk. Kata pertama kali yang singgah di benaknya ialah, rapi dan bersih serta wangi vanila yang di timbulkan dari pengharum ruangan membuat Jaehyun terdiam.
"Tidak masalah. Ngomong ngomong kenapa ketika saya melihat apartemen di sini sedikit berbeda?" Tanya Jaehyun yang penasaran.
Renjun lagi lagi kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗘𝗞𝗥𝗘𝗧𝗔𝗥𝗜𝗦! [𝐉𝐀𝐄𝐑𝐄𝐍]
Fanfiction[ in prosec of manufacture] 𝗝𝗮𝗲?.. 𝖠𝗉𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗃𝗂𝗄𝖺 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗁𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖱𝖾𝗇𝗃𝗎𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗄𝖾𝗋𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗍𝖾𝗋𝗄𝖾𝗇𝖺𝗅, 𝖻𝖾𝗋𝗎𝖻𝖺𝗁 𝖽𝗋𝖺𝗌𝗍𝗂𝗌 𝗆𝖾𝗇𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗇�...